Biodata Anas Urbaningrum, Eks Ketum Partai Demokrat yang Vonisnya Disunat 8 Tahun, Ini Masa Lalunya

Sosok Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum kembali disorot setelah mendapat keringanan hukuman 8 tahun penjara.

Editor: Musahadah
antara
Terdakwa kasus dugaan korupsi dan pencucian uang Anas Urbaningrum (tengah) didampingi pendukungnya dari Pergerakan Indonesia bersiap menjalani sidang pembacaan nota pembelaan (pledoi) di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (18/9/2014).Hukuman Anas disunat 8 tahun oleh MA. 

Anas Urbaningrum yang lahir 15 Juli 1969 adalah anak Desa Ngaglik, Srengat, Blitar. 

Semasa kecil, Anas bekerja membuat batu bata di desanya. 

Hal itu diceritakan dalam dalam tayangan "Nostalgia" di Tv One beberapa waktu lalu.

Anas sangat fasih menceritakan proses pembuatan batu bata. Dia melakukan pekerjaan itu ketika berada di bangku sekolah untuk membantu pemasukan pundi-pundi keuangan keluarga.

Pada sisi lain, Anas juga terlihat mengunjungi sekolah dasar (SD) tempatnya dulu bersekolah SDN Bendo No 1, Kecamatan Ponggok, Klabupaten Blitar, Jawa Timur. "Ini sekolah favorit di Ponggok, dibangun sejak zaman Belanda dulu," kata dia.

Kata Anas tak banyak yang berubah dari sekolah itu meski zaman berganti. Termasuk dua pohon Tanjung depan sekolah yang masih berdiri kokok, bangunan yang masih bagus, serta posisi tiang bendera yang tidak berubah. "Saya spesialisasi pengibar bendera waktu sekolah disini," ujarnya.

Dia juga menceritakan mengenai kenakalan masa kecilnya bersama kawan-kawannya.

Di mana saat istirahat, mereka membuka laci guru dan menemukan daftar nilai murid kelas. Begitu ketahuan, gurunya memberi sanksi. "Pelakunya disuruh diatas meja dan dipikul pakai penggaris," kata Anas sambil menunjuk sebuah penggaris di ruang kelas. Yah itulah nostalgia masa kecil Anas Urbaningrum yang kini menjabat ketua umum Partai Demokrat itu.

2. Pendidikan dan jejak organisasi  

Anas menempuh pendidikan dari SD hingga SMA di Kabupaten Blitar.

Setelah lulus dari SMA, ia masuk ke Universitas Airlangga, Surabaya, melalui jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) pada 1987.

Di kampus ini ia belajar di Jurusan Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, hingga lulus pada 1992.

Anas melanjutkan pendidikannya di Program Pascasarjana Universitas Indonesia dan meraih gelar master bidang ilmu politik pada 2000.

Tesis pascasarjananya telah dibukukan dengan judul "Islamo-Demokrasi: Pemikiran Nurcholish Madjid" (Republika, 2004).

Ia merampungkan studi doktor ilmu politik pada Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved