5 Fakta Tim Intelsus 'Rajawali' Milik BIN yang Viral Diunggah Bambang Soesatyo, ini Kata Pengamat
Berikut Rangkuman Fakta Tentang Tim Intelsus 'Rajawali' Milik BIN yang Viral Diunggah Bambang Soesatyo.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Tim Intelsus milik Badan Intelijen Negara (BIN) berkode "Rajawali" menjadi sorotan bahkan viral baru-baru ini.
Sosok tim Intelsus "Rajawali" ini pertama kali muncul dalam video yang diunggah Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo melalui akun Instagram pribadinya @bambang.soesatyo.
Tim Intelsus BIN itu terlihat memeragakan ketrampilamnya di hadapan sejumlah Jenderal TNI yang hadir, dalam acara perubahan statuta Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) pada Rabu (9/9/2020) lalu.

Guru Besar Bidang Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran (Unpad), Muradi menegaskan BIN tidak diperkenankan memiliki pasukan khusus atau satuan pemukul sendiri.
Sehingga Muradi mempertanyakan apakah Tim Rajawali BIN itu satuan pemukul atau bukan.
Sedangkan pengamat intelijen dari IACSP, Rakyan Adibrata menilai Tim Intelsus Rajawali BIN tersebut bukanlah pasukan khusus atau bahkan satuan pemukul.
Berikut rangkuman fakta tentang tim Intelsus "Rajawali" milik BIN dilansir dari Tribunnews (grup SURYA.co.id).
1. Viral diunggah Bambang Soesatyo
Keberadaan Tim Intelsus Rajawali ini diketahui dari cuplikan video yang diunggah Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo melalui akun Instagram pribadinya @bambang.soesatyo.
Intelsus BIN terlihat memeragakan ketrampilamnya di hadapan sejumlah Jenderal TNI yang hadir, dalam acara perubahan statuta Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) pada Rabu (9/9/2020) lalu.
"Pasukan Khusus Intelejen Rajawali BIN memang beda. Selamat! Penampilan yang luar biasa. Jaga Indonesia. Jaga NKRI" tulis Bambang Soesatyo dalam captionnya.
2. BIN tak boleh punya satuan pemukul
Guru Besar Bidang Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran (Unpad), Muradi menegaskan Badan Intelijen Negara (BIN) tidak diperkenankan memiliki satuan pemukul sendiri.
Karena, Muradi menjelaskan, karakteristik lembaga intelijen bukan satuan pemukul melainkan deteksi dini yang end user-nya adalah presiden.