Pemkot Surabaya

Kampung Tangguh Nikmati Dana Rp 12,6 Miliar, Per Kampung Dapat Rp 5 Juta

"Alhamdulillah, teman-teman DPRD berhasil merealisasikan anggaran khusus Kampung Tangguh karena pandemi covid-19," kata Laila Mufidah.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Parmin
surya.co.id/nuraini faiq
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Surabaya Laila Mufidah. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Seluruh Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo tahun ini akan ketiban rezeki nomplok.

Sebanyak 1.296 Kampung Tangguh yang saat ini berdiri di Surabaya akan menikmati pencairan dana khusus kampung tersebut. 

"Alhamdulillah, teman-teman DPRD berhasil merealisasikan anggaran khusus Kampung Tangguh karena pandemi covid-19. Semua kampung berhak atas dana yang menjadi hak mereka," kata anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Surabaya Laila Mufidah, Kamis (3/4/2020).

Bersama Pemkot Surabaya, Banggar DPRD Surabaya menggelar rapat khusus terkait anggaran Kampung Tangguh. Seluruh kampung selama ini secara mandiri menciptakan Kampung Tangguh untuk ikut memutus mata rantai penyebaran corona.

Mulai pengadaan fasilifas pencegahan dari tempat cuci tangan, penyemprot disinfektan, sabun cuci tangan, hingga portal sampai spanduk dengan biaya mandiri. Namun warga Surabaya terus bergotong-royong.

Dalam rapat Banggar itu dihadiri Ketua Tim Anggaran dari Pemkot Surabaya Sekdakot Hendro Gunawan dan para asisten. Sementara Banggar DPRD dihadiri para pimpinan.

Mereka sepakat mencairkan anggaran Kampung Tangguh.

"Sambil menunggu mekanismenya, kami sepakat untuk mengalokasikan anggaran Kampung tangguh. Akan masuk dalam PAK (perubahan anggaran keuangan)," kata Hendro.

Laila menyambut baik keputusan Banggar yang akhirnya merealisasikan bantuan yang ditunggu warga kampung.

Sesuai rapat, setiap kampung berhak atas bantuan Rp 5 juta. Jika dikalikan jumlah Kampung Tangguh sebesar Rp 12,6 M.

Menurut Laila, anggaran itu diambilkan dari Pos Belanja Tidak Terduga. Mekanismenya akan dimasukkan dalam PAK September ini.

"Harapan saya secepatnya dicairkan," kata Laila. 

Teknis pencairannya diserahkan pada OPD dan bidang terkait. Yang jelas Laila mendesak agar dana bantuan itu bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk warga tedampak covid-19. 

Tidak diperuntukkan di luar kegiatan pandemi. Politisi perempuan dari PKB ini menyadari bahwa nilai Rp 5 juta tidak banyak.

Namun setidaknya bisa mengurangi beban kampung tedampak Pandemi covid-19. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved