Berita Magetan

Biodata Luluk Teguh Prabowo Pilot TNI AU yang Tewas Setelah Jet Tempur T-50 Golden Eagle Tergelincir

Biodata Luluk Teguh Prabowo, pilot TNI AU yang meninggal setelah mengalami kecelakaan pesawat tempur T-50 Golden Eagle tergelincir di Lanud Iswahjudi

Kolase dokumentasi TNI AU dan KOMPAS.com/ICHA RASTIKA
Letkol Pnb Anumerta Luluk Teguh Prabowo (kiri), pesawat tempur T-50 Golden Eagle (kanan) 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah

SURYA.co.id - Simak profil dan biodata Luluk Teguh Prabowo, pilot TNI AU yang meninggal setelah mengalami kecelakaan pesawat tempur T-50 Golden Eagle tergelincir di Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur.

Profil dan biodata Luluk Teguh Prabowo menjadi sorotan semenjak dia menjadi korban tergelincirnya pesawat tempur T-50 Golden Eagle pada Senin (10/8/2020).

Menuruti biodata Luluk Teguh Prabowo yang dilansir dari Wikipedia, pilot TNI AU berpangkat Letnan Kolonel Pnb. (Anm.) itu lahir di Magetan pada tanggal 23 April 1982.

Luluk Teguh Prabowo merupakan seorang perwira menengah TNI Angkatan Udara yang menjadi penerbang pesawat tempur T-50 Golden Eagle dan memiliki callsign “Winggler”.

Luluk Teguh sudah meraih 1000 jam terbang dengan menggunakan pesawat tempur T-50i Golden Eagle dan berhak menyandang badge 1000 Jam Terbang yang disematkan langsung oleh Danlanud Iswahjudi Kolonel Pnb Samsul Rizal., S.I.P.,M.Tr (Han).

Hingga akhir hayatnya, ia sudah lebih mengantongi 2300 jam terbang, di antaranya dengan pesawat AS 220 Bravo, T­­­-34 Charlie, KT 1 Wong Bee, Hawk MK-53 dan T-50i Golden Eagle.

Prestasi 2000 Jam Terbang:

- AAU 2003
- Sekolah Penerbang (Sekbang) A-70
- Kursus Perwira Keselamatan Terbang dan Kerja[7]

Karier militer:

- Perwira Penerbang Skadron Udara 15
- Kasi Ops Skadron Udara 15.

Diketahui, seorang pilot pesawat tempur jenis T-50 Golden Eagle milik TNI AU yang tergelincir di Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur, Letkol Pnb Anumerta Luluk Teguh Prabowo meninggal dunia.

Luluk meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (2/9/2020).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Pilot Pesawat Tempur TNI AU yang Tergelincir di Madiun Meninggal'

"TNI AU berduka, salah satu penerbang Pilot pesawat T-50i Golden Eagle yang tergelincir di Madiun, Letkol Pnb Anumerta Luluk Teguh Prabowo meniggal dunia, usai menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, jenazah akan dimakamkan di Madiun, kota kelahirannya," ujar Kadispe TNI AU, Marsma Fajar Adriyanto dalam keterangan tertulis, Rabu (3/9/2020).

Letkol Pnb Anumerta Luluk tercatat sebagai lulusan Akademi TNI Angkatan Udara 2003.

Letkol Pnb Anumerta Luluk Teguh Prabowo.
Letkol Pnb Anumerta Luluk Teguh Prabowo. (dokumentasi TNI AU)

Ia meninggalkan seorang istri Dwi Purwanti dan dua anak yaitu Vandanu Wistara Putra Prabowo dan Nadira Kirana Prameswari.

Sebelumnya, Letkol Pnb Anumerta Luluk dan Lettu Pnb Muhammad Zacky tergelincir saat menjalani latihan dengan menggunakan pesawat tempur jenis T-50 Golden Eagle.

Keduanya tergelincir dan keluar landasan Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur, Senin (10/8/2020), pukul 13.00 WIB.

Adapun Letkol Pnb Anumerta Luluk sendiri berperan sebagai instruktur dan Lettu Pnb Muhammad Zacky merupakan seorang siswa pilot TNI AU.

Kronologi kejadian

Adapun pesawat tempur TNI AU itu tergelincir saat menjalani latihan di Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur, Senin (10/8/2020), pukul 13.00 WIB.

"Itu pesawat dalam rangka latihan normal, sehari-hari," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma TNI Fajar Adriyanto saat dihubungi Kompas.com (jaringan SURYA.co.id), Senin (10/8/2020).

Fajar menjelaskan, saat kejadian, pesawat tersebut tengah dalam misi latihan yang dipiloti seorang siswa pilot TNI AU bersama salah seorang instruktur.

Ia mengatakan, pesawat tersebut tergelincir setelah pesawat tersebut keluar landasan ketika akan lepas landas.

"Nah saat akan take off, keluar landasan, itu siswa (di kokpit depan, siswa pilot TNI AU), belakangnya instruktur," kata dia.

Fajar menambahkan, kedua pilot berhasil menyelamatkan diri setelah keluar dari pesawat tersebut.

Hanya saja, keduanya mengalami luka-luka dan saat ini tengah menjalani perawat di rumah sakit.

"Sekarang sedang di rawat di rumah sakit, itu prosedur.

Nah, ini kita lihat, itu ada luka-luka ringan," kata Fajar.

Komandan Lanud Iswahjudi, Marsma TNI Widyargo Ikoputra, saat dikonfirmasi mengatakan akibat insiden itu, pesawat yang sedang digunakan untuk latihan rutin itu mengalami kerusakan parah.

"Jadi saat itu pesawat sedang mau take off tergelincir sehingga keluar landasan, dua pilot survive, selamat dan saat ini dalam penanganan, kemudian pesawatnya kondisi rusak berat," kata Marsma TNI Widyargo Ikoputra.

Sementara itu, dua pilot yang mengawaki pesawat tersebut mengalami luka dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Dr. S Hardjolukito, Yogyakarta, Senin (10/8/2020) siang.

Dua pilot itu bernama Mayor Pnb Luluk Teguh Prabowo dan Letda Pnb Muhammad Zacky.

"Dua pilot sedang dalam penanganan m di Yogjakarta, dibawa ke rumah sakit pusat TNI AU," kata Marsma TNI Widyargo Ikoputra, Senin (10/8/2020) malam.

Latihan Terbang di Lanud Iswahjudi Distop Sementara

16 unit pesawat tempur ringan bermesin jet T 50i Golden Eagle dari Korea Selatan. Ke-16 pesawat tersebut tiba di Indonesia dan diterima Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dari Korea Aerospace Industry (KAI) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (13/2/2014).
16 unit pesawat tempur ringan bermesin jet T 50i Golden Eagle dari Korea Selatan. Ke-16 pesawat tersebut tiba di Indonesia dan diterima Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dari Korea Aerospace Industry (KAI) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (13/2/2014). (KOMPAS.com/ICHA RASTIKA)

Pasca-insiden pesawat jatuh di Lanud Iswahjudi, Senin (10/8/2020) siang, latihan rutin di Lanud Iswahjudi dihentikan selama beberapa hari.

Hal tersebut dikatakan Komandan Lanud Iswahjudi, Marsma TNI Widyargo Ikoputra.

"Sementara kita idle (hentikan0 )dulu, karena kita perlu mengetahui kenapanya (penyebab insiden), makanya kita idle dulu selama beberapa hari," kata Komandan Lanud Iswahjudi, Marsma TNI Widyargo Ikoputra.

Selain menunggu hasil investigasi penyebab terjadinya insiden, pihaknya juga akan melakukan konsolidasi guna meningkatkan kembali moril para penerbang.

"Kami juga perlu konsolidasi, untuk meningkatkan kembali moril para penerbang. Insyallah tidak ada masalah," katanya. (Achmad Nasrudin/Rahadian Bagus/Putra Dewangga/Kompas.com/Surya.co.id)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved