Berita Mojokerto
Dispendukcapil Mojokerto Pastikan Tak Ada Nama Syamsul Hadi Anwar yang KTP-nya Viral di Markas ISIS
"Dari hasil pengecekan petugas Disdukcapil Kabupaten Mojokerto NIK dan data tersebut tidak ada di data base Dukcapil," tandas Bambang Wahyuadi.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Parmin
SURYA.co.id | MOJOKERTO - Kepala Dispendukcapil Kabupaten Mojokerto, Bambang Wahyuadi memastikan bahwa KTP atas nama Syamsul Hadi Anwar tidak ada dalam data base Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Mojokerto.
Menurut Bambang, pihaknya telah menelusuri Kartu Tanda Penduduk (KTP) warga Kabupaten Mojokerto terpampang dalam video kelompok Houthi di markas ISIS di Al-Bayda Yaman viral di media sosial.
Identitas dalam KTP tersebut atas nama Syamsul Hadi Anwar di Jalan Basket Blok NN Nomor 16 RT1/RW 12, Perum Japan Raya, Desa Japan Raya, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
"Dari hasil pengecekan petugas Disdukcapil Kabupaten Mojokerto NIK dan data tersebut tidak ada di data base Dukcapil," tandas Bambang Wahyuadi kepada Surya.co.id, Senin (31/8/2020).
Ia mengatakan mengetahui informasi KTP warga Kabupaten Mojokerto dalam video kelompok Houthi di markas ISIS Yaman yang viral di media sosial.
Pihak segera melakukan pencarian dan pengecekkan untuk memastikan data NIK dan nama yang bersangkutan.
"Kami telah mencari dalam data base kependudukan melalui Aplikasi SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan) tidak ditemukan dan menelusuri berdasarkan NIK juga tidak ada atas nama yang bersangkutan," ungkapnya.
Bambang menyebut bahwa Nomor NIK 3516132412850002 dalam KTP atas nama Syamsul Hadi Anwar telah sesuai dengan kode daerah.
Ia mencontohkan, NIK Number 3516132412850002 yaitu 35 (Kode Jatim) 16 (Kode Kabupaten Mojokerto), 13 (Kode Kecamatan) dan 0002 (Kode sistem).
"Kami belum dapat bisa memastikan kalau terkait KTP itu asli atau palsu yang jelas tidak ada dalam data base dukcapil," jelasnya.
Ditambahkannya, kemungkinan KTP itu secara fisik diduga pernah ada namun yang bersangkutan pada kenyataan tidak tinggal di alamat seperti yang disebutkan, Perum Japan Raya, Kecamatan Sooko.
Apalagi, sistem pengawasan KTP dulu belum terintegrasi seperti e-KTP yang dapat dilacak keberadaannya.
"Dalam pembuatan KTP dulu belum ada NIK tunggal sehingga berpotensi dimanfaatkan atau data ganda," tandasnya.
Sebuah Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kabupaten Mojokerto terpampang dalam video kelompok Houthi yang berada di markas ISIS di Al-Bayda Yaman viral di media sosial.
Dalam tayangan video berdurasi 01.36 menit di media sosial Twitter itu terlihat pada tayangan 00.47 menit yaitu sejumlah lembaran mata uang rupiah versi terbaru dalam bentuk uang kertas senilai Rp.10.000, Rp.5000 dan Rp.2000.