Berita Sidoarjo

Profil Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin Meninggal Dunia, ini Penyebabnya

Berikut profil Nur Ahmad Syaifuddin alias Cak Nur, Plt Bupati Sidoarjo yang meninggal dunia akibat COVID-19.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Iksan Fauzi
surabaya.tribunnews.com/m taufik
ILUSTRASI. Nur Ahmad Syaifuddin (kanan) saat melihat mesin PCR di RSUD Sidoarjo, Sabtu (20/6/2020) 

Penulis: Arum Puspita | Editor: Iksan Fauzi

SURYA.co.id - Simak profil Nur Ahmad Syaifuddin, Plt Bupati Sidoarjo yang meninggal dunia akibat COVID-19. 

Sebelum mengulas profil lengkap Nur Ahmad Syaifuddin alias Cak Nur, perlu diketahui bahwa pria kelahiran Sidoarjo 15 Oktober 1963 ini menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu (22/8/2020) sekira pukul 15.10 WIB.

Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan, Cak Nur meninggal dunia akibat terpapar COVID-19.

"Benar, (almarhum meninggal dunia) karena COVID-19," ujar dokter Syaf.

Sebelum menjalani perawatan intensif di RSUD Sidoarjo sejak Sabtu (22/8/2020) pagi, ia sempat menjalani isolasi mandiri. 

"Hasil diagnosa memang demikian, menunjukkan bahwa beliau terpapar ( COVID-19).

Dirujuk ke rumah sakit Sabtu pagi tadi," lanjutnya.

Cak Nur meninggalkan istri bernama Turidatus Salimah dan tiga orang anak bernama Chulliyatul Murodah, Muhammad Abdul Aziz, dan Muhammad Hanif Mubarok. 

Berikut profil Nur Ahmad Syaifuddin

Riwayat Pendidikan

SDN Janti Waru (lulusan 1976)

SMP Yayasan Pendidikan Maarif (lulusan 1980)

SMA Dharma Wanita (lulusan 1983)

S1 Fakultas Hukum Universitas Merdeka (lulusan 2007)

Riwayat Organisasi

- Ketua Ranting IPNU IPPNU Janti Waru

- Sekertaris PAC GP Ansor Waru

- Ketum PC Pagarnusa Sidoarjo (2010-2015)

- Ketua PAC PKB Waru (2006-2016)

- Ketua Komdalansia Sidoarjo (2016-2020)

- Ketua Kwarcab Pramuka Kabupaten Sidoarjo (2016-2020)

Riwayat Pekerjaan

- Anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo (2000-2016)

- Wakil Bupati Sidoarjo (2016-2021)

Mantap Maju Pilkada Sidoarjo 2020

Diberitakan sebelumnya, Nur Ahmad Syaifuddin mengaku sudah mantap untuk menggandeng Mimik Idayana sebagai calon wakilnya dalam Pilkada Sidoarjo 2020.

Kendati demikian, politisi PKB yang menjabat sebagai Wakil Bupati Sidoarjo tersebut mengaku tetap menunggu rekomendasi dari partainya, tentang penentuan pasangan calon.

"Rekom belum turun, kita tunggu saja.

Saya tetap patuh terhadap partai," kata Cak Nur, panggilan Nur Ahmad, Selasa (14/7/2020).

Ditanya tentang pasangan, dia mengaku sejauh ini keukeuh maju bersama Mimik Idayana, anggota DPRD Sidoarjo dari Partai Gerindra.

Sementara para kader PKB Sidoarjo dan beberapa pihak menilai, PKB akan merekomendasi pasangan sesama kader PKB.

"Saya merasa cocok dengan Bu Mimik.

Karakter dan visi kami sama.

Sampai saat ini, itjihat saya seperti itu.

Kita terus bekerja dan berusaha, selanjutnya terserah partai yang memutuskan," kata Nur Ahmad.

Dia tidak mau berandai-andai, yang jelas usaha dan upaya terus dilakukan.

"Semua demi untuk perjuangan, semua demi untuk kemaslahatan.

Jadi ya itu, yang bisa kita lakukan maka lakukan. Kita akan terus bergerak," lanjutnya.

PKB merupakan partai pengusaha di Sidoarjo.

Punya 16 kursi di DPRD, sehingga mereka leluasa menentukan pasangan calon sendiri.

Tanpa koalisi dengan partai manapun, PKB bisa mengusung calon bupati dan wakil bupatinya dalam Pilkada Sidoarjo 2020.

Beberapa nama disebut-sebut menjadi calon kuat dari PKB.

Sebagai calon tunggal maupun pasangan calon.

Ada nama Achmad Amir Aslichin, putra Bupati Sidoarjo nonaktif Saiful Ilah yang sekarang duduk di DPRD Jawa Tinur.

Ada Anik Maslakhah Wakil Ketua DPRD Jatim, Ahmad Muhdlor Ali putra KH Agoes Ali Masyhuri, Sullamul Hadi Nurmawan anggota DPRD Sidoarjo, dan Nur Ahmad Syaifuddin.

Sementara di tubuh Gerindra, juga ada dua tokoh yang disebut-sebut paling berpotensi mendapat rekom partai besutan Prabowo Subianto.

Yakni Bambang Haryo Sukartono, bos PT Dharma Lautan Utama yang pernah duduk di kursi DPR RI.

Serta ada Mimik Idayana, anggota DPRD Sidoarjo.

"Keputusan atau rekomendasi itu sepenuhnya wewenang DPP.

Dan sampai sekarang kami juga masih menunggu, siapa yang mendapat rekomendasi.

Namun kami yakin, partai akan memberikan rekom kepada kader-kader terbaiknya," kata Kayan, Ketua DPC Gerindra Sidoarjo.

Detik-detik Sebelum Nur Ahmad Syaifuddin Meninggal Dunia

Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin saat bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin saat bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. (SURYA.CO.ID/Fatimatuz Zahro)

Direktur RSUD Sidoarjo, dr Atok Irawan menceritakan proses perawatan Cak Nur. Bahkan, sejak beberapa waktu lalu, ketika almarhum mengeluh sakit batuk, sesak napas dan suhu tubuhnya panas.

“Hari Rabu kemarin, pas pulang dari Jakarta beliau (almarhum Nur Ahmad) menghubungi saya. Kemudian minta diperiksa kesehatannya karena mengeluh badannya panas, sesak napas dan batuk,” ungkap dokter Atok, Sabtu (22/8/2020) sore.

Kemudian dirontgen dan dilakukan beberapa pemeriksaan, hasilnya ada pneumonia di sebelah kiri.

“Saya sarankan agar dirawat inap, tapi beliau minta rawat jalan saja karena masih ada beberapa kesibukan penting, termasuk rapat paripurna di DPRD Sidoarjo,” urai Atok.

Permintaan itu pun dituruti. Cak Nur diobolehkan rawat jalan dan diberi sejumlah obat. Termasuk antivirus, obat batuk dan sebagainya.

Ya, Rabu kemarin memang Cak Nur hadir di Rapat Paripurna yang digelar di DPRD Sidoarjo. Dan beberapa peserta rapat sempat melihat wajah Cak Nur yang agak pucat, seperti sedang sakit.

Sampai pada Sabtu pagi tadi, dokter Atok dihubungi oleh istri Cak Nur. Dibilang bahwa Nur Ahmad hendak opname. Petugas RSUD Sidoarjo pun langsung menjemput Cak Nur di rumah dinas, dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan di sana.

“Kami rawat mulai pukul 09.00 WIB. Dikasih infus dan langsung tes PCR atau swab test. Hasilnya memang begitu, positif Covid-19. Kemudian dokter spesialis paru, jantung dan anastesi langsung bergerak cepat menangani beliu,” lanjut Atok.

Sabtu siang, diceritakannya, Cak Nur sempat memaksa untuk turun dari ranjang.

“Ambil wudhu dan Salat Zuhur,” ungkap dr Atok.

Setelah itu, kondisinya semakin memburuk. Sempat dipasang ventilator juga. Terdeteksi, ada penumbatan di pembuluh darah di jantung, dan jantungnya berhenti mendadak. Sekitar pukul 15.10 WIB, Nur Ahmad berpulang.

Suasana di Rumah Duka

Suasana di rumah duka Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin di Jalan Brigjen Katamso, Njanti, Waru, Sidoarjo, Sabtu (22/8/2020).
Suasana di rumah duka Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin di Jalan Brigjen Katamso, Njanti, Waru, Sidoarjo, Sabtu (22/8/2020). (SURYA.CO.ID/Luhur Pambudi)

Ratusan pelayat berdatangan ke rumah duka Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin di Jalan Brigjen Katamso, Njanti, Waru, Sidoarjo, Sabtu (22/8/2020).

Sosok yang akrab disapa Cak Nur itu dikabarkan meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RSUD Sidoarjo, Sabtu (22/8/2020), sekitar pukul 15.00 WIB.

Pantauan SURYA.CO.ID di lokasi, pihak keluarga dan kerabat tampak sedang mempersiapkan kedatangan jenazah Cak Nur.

Mulai dari menegakkan tiang tenda atau terop di sepanjang halaman depan rumah duka.

Sembari warga memasang letak kain terop dipengaitnya, terdengar lantunan bacaan surah dari ayat suci Alquran tak henti-hentinya dirapalkan bergantian melalui pengeras suara oleh para pentakziah yang terus berdatangan.

Menurut satu di antara kerabat Cak Nur, M Fathoni, jenazah belum tiba di rumah duka. Kabarnya, jenazah masih disemayamkan di pendopo Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.

"Katanya tadi masih di pendopo, informasi juga mau disalatkan di Masjid Agung Sidoarjo," ujarnya saat ditemui SURYA.CO.ID di lokasi, Sabtu (22/8/2020).

Hingga pukul 17.38 WIB dan kumandang petanda waktu memasuki ibadah Salat Magrib, jenazah belum tiba di rumah duka.

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved