Siap Buru KKB Ali Kalora, Brigif Linud 18/Trisula Kostrad Punya Reputasi Moncer Tumpas Separatis

Siap memburu sisa anggota KKB Ali Kalora, para prajurit TNI Brigif Linud 18/Trisula Kostrad yang dikirim ke Poso ternyata bukan prajurit sembarangan.

Istimewa/Kompas
150 personel TNI terbaik tiba di Palu, Sabtu (15/8/2020), untuk bergabung dengan pasukan Operasi Tinombala 

Berikut rangkuman rekam jejak Operasi Tinombala yang dilansir dari Wikipedia.

1. Libatkan Kopassus

Operasi Tinombala adalah operasi yang dilancarkan oleh TNI dan Polri pada tahun 2016 di wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Operasi ini melibatkan satuan Brimob, Kostrad, Marinir, Raider, dan Kopassus.

Menurut TNI dan Polri, Operasi Tinombala berhasil membatasi ruang gerak kelompok Santoso dan membuat mereka berada dalam kondisi "terjepit dan kelaparan".

Pada tanggal 18 Juli 2016, Santoso alias Abu Wardah tewas ditembak oleh Satuan Tugas Operasi Tinombala setelah terjadinya baku tembak di wilayah desa Tambarana.

2. Berawal dari kelompok Santoso

Kelompok teroris Santoso alias Abu Wardah yang selama ini menjadi buronan polisi, diduga telah keluar meninggalkan wilayah Gunung Biru, Kecamatan Poso Pesisir dan kini berada di wilayah Kepolisian Sulawesi Selatan.
Kelompok teroris Santoso alias Abu Wardah yang selama ini menjadi buronan polisi, diduga telah keluar meninggalkan wilayah Gunung Biru, Kecamatan Poso Pesisir dan kini berada di wilayah Kepolisian Sulawesi Selatan. (kompas tv/mansur)

Operasi Tinombala awalnya bertujuan untuk menangkap kelompok teroris Santoso.

Operasi Tinombala dimulai pada tanggal 10 Januari 2016 dan merupakan kelanjutan dari Operasi Camar Maleo IV.

Operasi ini melibatkan sekitar 2.000 personel.

3. Penyergapan Sangginora

Pada 9 Februari 2016, kontak tembak jarak dekat pertama dalam Operasi Tinombala terjadi. Sebuah mobil misterius dengan kaca tertutup berhenti di desa Sangginora, Poso Pesisir Selatan.

Mereka berhenti di kios dan membeli perbekalan di luar batas kewajaran. Pemilik kios curiga dan melaporkan mobil tersebut kepada Satgas Tinombala yang terdekat.

6 orang personel gabungan TNI-Polri kemudian mendatangi mobil tersebut. Brigadir Wahyudi Saputra yang mengetuk kaca mobil, secara tiba-tiba ditembak dari dalam mobil oleh terduga teroris.

Melihat Wahyudi jatuh tersungkur, 5 anggota TNI-Polri lainnya langsung menembak ke arah mobil misterius tersebut, menewaskan 2 teroris di dalamnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved