Single Focus
Tips Memilih dan Merawat Ikan Cupang Ala Pembudidaya dan Pedagang di Gunungsari
Cara beternak dan budidaya ikan cupang terbilang mudah jika dibandingkan dengan ikan hias lainnya. Ini tipsnya
Penulis: Zainal Arif | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | SURABAYA - Cara beternak dan budidaya ikan cupang terbilang mudah jika dibandingkan dengan ikan hias lainnya.
Pedagang ikan cupang pasar Ikan Hias di Gayungsari, Surabaya, Sulis Purwanto, berbagi tips bagaimana memelihara ikan yang dikenal dengan sebutan 'iwak tarung' ini.
Pertama, setiap orang harus mengetahui jenis ikan cupang (ikan cupang hias atau ikan cupang aduan) yang hendak dirawat.
Kata dia, ikan cupang hias memiliki bentuk sirip dan ekor menjuntai panjang, warna tubuh terang, tidak kusam, dan memiliki varian warna yang menarik dan atraktif.
"Ikannya itu kalau gerak tenang, kalau ngeliat ikan cupang lain atau sedang kawin dengan betina, ekornya akan mengembang sempurna dan menunjukkan bentuk khas Ikan cupang hias, nah ikan jenis ini yang sering dilombakan dalam hal keindahan warna," kata Sulis kepada Surya, Minggu (2/8).
Dia melanjutkan, yang termasuk jenis ikan cupang hias ini ialah ikan serit, bulan separuh, plakat, cagak dan giant.
Sedangkan ikan cupang aduan terlihat lebar dan tinggi, leher hingga ekor terlihat memiliki ketebalan dan besar yang sama, namun pada ujung ekor biasanya bentuknya mengecil dan bergerak agresif.
"Mulut ikan cupang adu tertutup rapat, tidak menganga, jika dilihat pada bibir bagian bawah ada bintik-bintik dan itu mencirikan giginya yang runcing," ujarnya.
Langkah kedua, seseorang harus memilih indukan yang berkualitas. Hal ini harus dilakukan agar nantinya anak ikan cupang yang keluar juga berkualitas.
"Saya dulu beli indukannya di Vietnam, Rp 15 juta hanya dapat 8 ekor. Ini karena saya ingin ikan berkualitas," ungkap pehobi ternak ikan cupang selama 7 tahun ini.
Setelah itu, langkah ketiga, menjaga kualitas air dengan mengganti air secara rutin.
"Kalau ikan serit, dua hari sekali ganti air, untuk ikan plakat setiap seminggu sekali, ini penting karena kualitas air mempengaruhi kesehatan ekor ikan cupang, bisa mengganti seluruh atau setengah air yang ada," terangnya.
Tak hanya itu, diperlukan alat selang sipon air untuk membersihkan kotoran ikan.
"Cukup sedot kotoran di wadah dengan alat sipon air dan sedikit menambahkan air pada wadah, ini dilakukan agar ekor bisa cantik mengembang secara optimal," ujar Sulis.
Sedia daun Ketapang
Langkah keempat, selalu sedia daun Ketapang yang digunakan untuk PH air agar bisa optimal. Daun Ketapang ini sebagai antibiotik alami untuk menyembuhkan berbagai macam luka atau ekor yang robek.
“Di rumah saya pasti menggunakan daun Ketapang ini sih," imbuhnya.
Selain itu, Sulis menggunakan garam sebagai penyeimbang osmosis dalam tubuh ikan cupang. Bukan garam dapur tapi garam khusus untuk ikan hias, ini sama fungsinya dengan daun Ketapang untuk penyembuhan luka tetapi juga menstabilkan metabolisme tubuh ikan.
"Dosis normal ya sekitar 0,1 persen dari volume air, atau 10 gram per 1 liter air. Dosis garam ikan hias ini cukup tinggi jadi harus hati-hati," katanya.
Langkah keenam, yakni pemilihan pakan, Sulis menyarankan menggunakan jentik nyamuk sebagai makanan terbaik, meski ada opsi lain seperti kutu air.
Cara memberi makanannya sederhana, mencampur jentik nyamuk menggunakan air dalam botol air mineral yang sudah dibuatkan selang di atas tutup botol.
"Saya tinggal menekan botol secara perlahan dan menuangkan pakan secukupnya ke wadah ikan, sederhana sekali cara memberi makan ikan cupang ini," pungkasnya.