KKB Papua Purom Wenda Ditinggal 5 Anggotanya, Markas Pernah Dikuasai TNI-Polri, Berikut 4 Faktanya

Rangkuman fakta Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau KKB Papua pimpinan Purom Wenda ditinggal 5 anggotanya, markas mereka pernah dikuasai TNI-Polri

Foto Jerry Omona/Metromerauke
Ilustrasi KKB Papua Purom Wenda 

SURYA.co.id - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Purom Wenda baru saja ditinggal oleh kelima anggotanya.

Kelima anggota KKB Papua Purom Wenda itu memutuskan untuk menyerah dan kembali ke NKRI.

Identitas 5 anggota KKB Papua itu adalah Vandem Wonda, Dekiron Tabuni, Ibetius Tabuni, Terkis Tabuni atau Yuborak Telenggan dan Delis.

Mereka menyerahkan diri di Distrik Bruwa, pada Rabu (22/7/2020).

Selain itu, TNI-Polri sebelumnya ternyata pernah menguasai salah satu markas KKB Papua Purom Wenda.

Hal ini terjadi pada Minggu (1/12/2019) malam atau saat perayaan HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM), dan Senin (2/12/2019) pagi.

Melansir dari Kompas.com (grup SURYA.co.id), berikut rangkuman fakta-faktanya.

1. Ditinggal 5 anggotanya

5 anggota KKB Papua menyerahkan diri di Distrik Bruwa, pada Rabu (22/7/2020).
5 anggota KKB Papua menyerahkan diri di Distrik Bruwa, pada Rabu (22/7/2020). (dok.Penerangan Kogabwihan III)

Mengapa Anggota KKB Papua Masih Tetap Berstatus WNI? Berikut Jawaban Mahfud MD dan Tito Karnavian

KKB Papua pimpinan Purom Wenda baru saja ditinggal oleh kelima anggotanya menyerah dan kembali ke NKRI.

Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi Gusti Nyoman Suriastawa, membenarkan adanya 5 anggota KKB Papua yang menyerahkan diri ke aparat keamanan di Distrik Bruwa, Papua, Rabu (22/7/2020).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel '5 Anggota KKB Serahkan Diri dan Nyatakan Bergabung NKRI, TNI: Masuk DPO'

Melalui rilis resminya pada Kamis (23/7/2020), Nyoman mengatakan, kelima anggota KKB Papua kelompok Purom Okiman Wenda itu juga menyatakan bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kelima orang DPO tersebut pun menyetujui untuk bergabung kembali ke dalam NKRI," kata dia.

2. Identitas 5 KKB Papua yang menyerah

Nyoman mengatakan, kelima anggota KKB Papua yang menyerahkan diri adalah, Vandem Wonda, Dekiron Tabuni, Ibetius Tabuni, Terkis Tabuni atau Yuborak Telenggan dan Delis.

Menurut Nyoman, kelima orang tersebut pada Sabtu (18 /7/2020), sudah terpantau oleh Tim Kompi Bangau Satgas Pamtas mobile YPR 305/Tengkorak yang berpatroli.

Saat itu, Letda Inf Reza CP bersama Sertu Rudyan, segera melacak informasi terkait 5 orang tersebut.

Mereka saat itu terdeteksi di sekitaran Kampung Wame Distrik Bruwa.

3. Masuk dalam DPO

Aparat akhirnya mendapat informasi dari Honai kepala Kampung Wame Eli Wenda bahwa kelima orang itu anggota KKB Papua dan masuk daftar DPO.

Setelah didatangi dan dimintai keterangan, kelima orang tersebut mengaku ingin menyerahkan diri dan bergabung lagi dengan NKRI.

"Kepala Kampung Wame membenarkan bahwa kelima orang tersebut merupakan anggota KKB Papua pimpinan POW yang terdapat di dalam DPO.

Dan selanjutnya kepala kampung beserta tokoh masyarakat didampingi Satgas mendatangi lima orang yang dicurigai tersebut," kata Nyoman.

4. Markas Purom Wenda pernah dikuasai TNI-Polri

Beberapa bulan sebelumnya, TNI-Polri ternyata berhasil menguasai salah satu markas KKB Papua Purom Wenda.

Kejadian tersebut berawal pada Minggu (1/12/2019) malam atau saat perayaan HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM), dan Senin (2/12/2019) pagi.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Markas KKB Purom Wenda di Papua yang Tak Tersentuh Akhirnya Bisa Dikuasai'

Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Inf. Candra Dianto memperkirakan anggota KKB Papua yang terlibat kontak senjata tersebut merupakan kelompok pimpinan Purom Okinam Wenda atau Kodap II Lanny Jaya.

Meski dalam peristiwa tersebut petugas berhasil menewaskan dua anggota KKB Papua dan menyita satu pucuk senjata jenis revolver, ternyata usaha untuk masuk ke Distrik Balingga tidak mudah.

"Balingga itu dari dulu markasnya Purom yang tidak tersentuh sama sekali," ujar Candra, saat dihubungi, Senin malam.

Meski tidak menyebut waktu pastinya, ia mengungkapkan baru beberapa bulan terakhir TNI-Polri bisa masuk ke Balingga.

Itupun harus melalui kontak senjata yang akhirnya membuat pasukan KKB Papua Purom Wenda lari ke Teomala.

Karenanya pada 1 Desember, TNI-Polri bisa menggelar bakti sosial di Balingga.

Selain Balingga, pasukan TNI-Polri juga telah berhasil merebut satu titik strategis yang sebelumnya dikuasai Purom Wenda.

Daerah tersebut adalah Kampung Popome, Distrik Mokoni.

"Titik kuatnya dia (Purom Wenda) itu di Popome karena dari situ bisa pantau ke seluruh wilayah Lanny Jaya," ucap Candra.

Setelah berhasil diduduki, kini TNI telah mendirikan pos di Popome.

Masuknya Balingga sebagai salah satu zona merah juga sempat diakui oleh Sekretaris Daerah Lanny Jaya Christian Sohilait.

Ia mengakui, ada beberapa distrik di Lanny Jaya yang merupakan wilayah perlintasan atau bahkan menjadi markas KKB Papua.

Karenanya sangat mungkin bila beberapa kepala kampung diinterfensi oleh KKB Papua yang sedang melintas.

Setidaknya Sohilait menyebut ada lima distrik di Lanny Jaya yang menjadi wilayah perlintasan KKB Papua.

Kelima distrik yang dimaksud adalah, Distrik Wano Barat, Kuyawage, Balingga Barat, Balingga, dan Ayumnati.

Ayah dan Anak Anggota KKB Papua Tewas Ditembak 

Sebelumnya, dua anggota KKB Papu ditembak mati Tim Satgas Pamtas PR 330/TD, Sabtu (18/7/2020).

Dua anggota KKB berinisial EK dan SK yang merupakan ayah dan anak itu ternyata anggota kelompok pimpinan Egianus Kogoya.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kol Czi Gusti Nyoman Suriastawa.

Sebelum ditembak oleh tim satgas, EK dan SK sempat kepergok sedang melakukan transaksi senjata lalu bergabung dengan warga yang akan menyeberang sungai.

Berikut rangkuman faktanya dilansir dari Kompas.com dan Antara.

1. Anggota KKB Papua Egianus Kogoya

Identitas Ayah dan Anak yang Ditembak TNI Ternyata KKB Papua Egianus Kogoya, Berikut Fakta-faktanya

Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III memastikan dua korban yang tertembak di Nduga adalah anggota KKB Papua yang merupakan anggota dari kelompok pimpinan Egianus Kogoya.

"Memang benar Tim Satgas Pamtas Yonif PR 330/TD, Sabtu (18/7), melakukan penghadangan terhadap dua anggota KKB pimpinan Egianus Kogoya di Kenyam" kata Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kol Czi Gusti Nyoman Suriastawa, dilansir dari Antara.

Dia membenarkan, dari laporan yang diterima terungkap tewasnya dua anggota KKB Papua pada Sabtu (18/7), dan mendapatkan sejumlah barang bukti berupa satu pucuk senjata api jenis revolver dan HP milik anggota TNI yang dicuri serta uang tunai Rp 9 jutaan.

2. Diintai oleh Tim Satgas

Ilustrasi: TNI Pukul Mundur KKB Papua Setelah Gugurnya Bharada Doni Priyanto, Langsung Kabur ke Perbatasan
Ilustrasi: TNI Pukul Mundur KKB Papua Setelah Gugurnya Bharada Doni Priyanto, Langsung Kabur ke Perbatasan (Kolase Capture ANTARA dan Capture ANTARA)

Melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Ayah dan Anak Terduga KKB Tewas Ditembak, TNI Sita Pistol Revolver', kronologinya berawal dari pengintaian oleh tim Satgas Pamtas menggunakan teropong.

Dalam pengintaian tersebut, tim kemudian melihat ayah dan anak ini membawa senjata SPR 1 AW.

Dari pantauan tim, EK dan SK kepergok sedang melakukan transaksi senjata lalu bergabung dengan warga yang akan menyeberang sungai.

"Terlihat dua orang KKB Papua sedang melaksanakan transaksi penyerahan senjata jenis pistol, kedua anggota KKB Papua tersebut sempat bergabung dengan sekelompok masyarakat yang akan menyeberang sungai dari arah Tawelma menuju ke arah Quari atas Kampung Genit, kemudian menyeberang bersamaan dengan masyarakat," kata Nyoman.

3. Ditembak mati

Setelah menyeberangi sungai, sambung dia, masyarakat langsung dijemput oleh mobil pikap menuju Kenyam, tetapi kedua anggota KKB Papua tersebut tidak ikut naik.

Setelah itu, lanjut dia, tim terus melakukan pemantauan terhadap keduanya hingga dilakukan penembakan yang berakhir dengan keduanya meninggal dunia.

Atas kejadian ini, seluruh personel Satgas Pamtas penyangga Yonif PR 330/TD diminta untuk meningkatkan kewaspadaan di titik kuat masing-masing dan melaksanakan siaga tempur.

Sebab, pergerakan KKB Papua bergabung dengan masyarakat sebagai tameng.

4. Barang bukti diamankan

Dari tangan EK dan SK, TNI mengamankan pistol berjenis revolver dan sejumlah barang bukti lainnya.

“Barang bukti yang diamankan dari keduanya yakni pistol jenis revolver nomor senjata S 896209 satu pucuk, HP milik prajurit yang sempat dirampas pelaku sebulan yang lalu, tas dua buah, parang, kampak dan uang tunai Rp 9 jutaan,” kata Kepala Penerangan Kogabwilhan 3, Kolonel czi Gusti Nyoman Suriastawa melalui pesan tertulis, Selasa (21/7/2020).

(Michael Hangga/Dhias Suwandi/Putra Dewangga/Kompas.com/Surya.co.id)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved