Riwayat Tempur Eurofighter Typhoon yang Akan Diborong Indonesia dari Austria, Pernah Lawan Sukhoi
Berikut riwayat tempur Eurofighter Typhoon, jet tempur yang kabarnya akan diborong Indonesia dari Austria. Pernah melawan Sukhoi 30-MKI
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Akan diborong Indonesia?
Diketahui, pemerintah Indonesia akan memborong 15 pesawat tempur Eurofighter Typhoon milik Angkatan Udara Austria.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Indonesia Disebut Berminat Beli 15 Jet Tempur Eurofighter Typhoon Milik AU Austria'
Dilansir dari Aircraftcompare, Selasa (21/7/2020), harga Eurofighter Typhoon di Eropa berkisar antara 58 - 70 juta dollar AS per unit.
Sementara untuk ekspor di luar Eropa, harganya mencapai 124 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,84 triliun (kurs Rp 14.800).
Harga bisa jauh lebih tinggi, tergantung penambahan fitur sistem dan perangkat lain dalam pesawat, termasuk paket sejumlah senjata yang melekat di pesawat.
Rencana Indonesia untuk mengakuisisi 15 Eurofighter Typhoon AU Austria berawal dari surat yang dikirim oleh Menhan Prabowo Subianto bertanggal 10 Juli 2020, kepada Menhan Austria, Klaudia Tanner.

Dalam surat tersebut, Menhan Prabowo Subianto mengutarakan tujuan pembelian 15 Eurofighter Typhoon dari Austria adalah target modernisasi TNI AU.
"Karena itu, saya mengajak untuk membahas secara resmi dengan Anda, Yang Mulia, tentang pembelian 15 Eurofighter Typhoon dari Austria untuk Angkatan Udara Republik Indonesia," demikian isi surat tersebut.
Di dalam negeri Austria sendiri, operasional 15 pesawat tempur delta wing buatan konsorsium Eropa itu menuai perdebatan. Austria berencana memensiunkan pesawat ini karena dianggap menghabiskan anggaran negara.
Menurut estimasi yang dilakukan pemerintah Austria, biaya operasional Typhoon akan mencapai antara 4,4 miliar hingga 5,1 miliar Euro selama 30 tahun ke depan.
Komisi khusus yang ditunjuk menghitung biaya ini mengatakan, dengan mengganti pesawat jenis lain, maka pemerintah Austria berpotensi melakukan penghematan 100 juta hingga 2 miliar Euro pada 2049 mendatang.
Pada 2017, situs flightglobal.com mengatakan bahwa Menhan Austria akan memensiunkan 15 Eurofighter Typhoon Tranche-1 pada 2020 ini.
Namun belakangan, dikutip KompasTekno dari Janes.com, Selasa (21/7/2020), Menhan Austria Klaudia Tanner mengatakan akan mempertahankan pesawat Typhoon ini karena ada kontrak dengan Airbus yang jika diputuskan akan memakan biaya penalti.
Diketahui, Austria memiliki sengketa hukum dengan Airbus, pemimpin konsorsium Eurofighter Typhoon. Pada 2017, pemerintah Austria mencurigai proyek pengadaan pesawat tempur senilai 2 miliar dollar AS yang disepakati pada 2003 lalu itu memiliki unsur suap dan korupsi.