Virus Corona di Surabaya
Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim 20 Juli 2020: Positif Covid-19 Tembus 7685, Sembuh 4284
Berikut update kasus virus corona atau COVID-19 di Kota Surabaya dan Jawa Timur (Jatim) hari ini, Senin 20 Juli 2020. Positif Covid-19 Tembus 7685
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Simak update kasus virus corona atau COVID-19 di Kota Surabaya dan Jawa Timur (Jatim) hari ini, Senin 20 Juli 2020.
Melansir dari laman infocovid-19.jatimprov.go.id, update virus corona di Surabaya meningkat untuk jumlah kasus positif COVID-19.
Kasus positif COVID-19 di Kota Surabaya hari ini bertambah 99 orang.
Sehingga total kasus virus corona di Surabaya kini mencapai 7685 kasus.
Jumlah pasien sembuh virus corona di Kota Surabaya hari ini juga bertambah 48 orang, totalnya kini menjadi 4284.
Pasien meninggal di Kota Surabaya hari ini bertambah 9 orang, sehingga totalnya 689 pasien dinyatakan meninggal dunia karena COVID-19.
Berikut data lengkap kasus virus corona atau COVID-19 di Kota Surabaya hari ini, Senin 20 Juli 2020.

Melansir dari laman yang sama, untuk update virus corona di Jatim juga menunjukkan kenaikan di beberapa wilayah.
Update virus corona di Jatim hari ini bertambah cukup banyak yakni 463 kasus.
Sehingga, total jumlah kasus Virus Corona di Jatim saat ini mencapai 18129 kasus.
Jika dirinci, sebanyak 7727 pasien sedang menjalani masa perawatan, pasien sembuh saat ini menjadi 9342, sedangkan 1414 pasien dinyatakan meninggal dunia.
Penambahan 463 kasus virus corona di Jatim ini berasal dari wilayah:
+3 KAB. BANGKALAN,+1 KAB. BOJONEGORO,+31 KAB. GRESIK,+1 KAB. JEMBER,+18 KAB. JOMBANG,+1 KAB. KEDIRI,+1 KAB. LAMONGAN,+16 KAB. MAGETAN,+17 KAB. MALANG,+5 KAB. NGANJUK,+2 KAB. PACITAN,+2 KAB. PAMEKASAN,+23 KAB. PASURUAN,+6 KAB. PONOROGO,+172 KAB. PROBOLINGGO,+60 KAB. SIDOARJO,+1 KOTA BATU,+1 KOTA PASURUAN,+3 KOTA PROBOLINGGO,+99 KOTA SURABAYA.
Pasien sembuh COVID-19 di Jawa Timur juga bertambah sebanyak 328 orang, yakni dari wilayah:
+6 KAB. BANGKALAN,+8 KAB. BOJONEGORO,+1 KAB. JEMBER,+17 KAB. JOMBANG,+1 KAB. KEDIRI,+5 KAB. MAGETAN,+22 KAB. MALANG,+12 KAB. NGANJUK,+15 KAB. PAMEKASAN,+7 KAB. PASURUAN,+13 KAB. PONOROGO,+130 KAB. PROBOLINGGO,+42 KAB. SIDOARJO,+1 KOTA BATU,+48 KOTA SURABAYA.
Sedangkan pasien yang meninggal karena COVID-19 di Jawa Timur hari ini berasal dari wilayah:
+1 KAB. BANGKALAN,+4 KAB. GRESIK,+1 KAB. JOMBANG,+2 KAB. MALANG,+2 KAB. NGANJUK,+1 KAB. PACITAN,+4 KAB. PASURUAN,+6 KAB. PROBOLINGGO,+2 KAB. SIDOARJO,+1 KOTA PASURUAN,+9 KOTA SURABAYA.
Berikut peta persebaran kasus virus corona atau COVID-19 di Jawa Timur hari ini, Senin 20 Juli 2020.

ITS Kembali Siapkan Rapid Test Gratis
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali memberikan layanan rapid test gratis bagi peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) pemegang Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K).
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS, Prof Adi Supriyanto mengungkapkan layanan rapid test gratis bagi peserta UTBK Tahap II tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 20-24 Juli 2020 mulai pukul 07.30-12.00 di gedung Plasa dr Angka ITS.
“Layanan ini kami berikan untuk para peserta yang akan mengikuti UTBK pada tahap kedua sesuai syarat yang ditentukan,” tuturnya.
Lanjut Adi, dalam persiapan UTBK tahap kedua ini, ITS juga menyiapkan rapid test bagi panitia dan pengawas UTBK.

Pelaksanaan rapid test ini dilaksanakan mulai tanggal 17-22 Juli 2020 yang bertempat di gedung yang sama.
“Kurang lebih ada 40 panitia dan pengawas yang mengikuti rapid test untuk persiapan UTBK tahap kedua ini, dan kami sarankan untuk terakhir rapid test pada 19 Juli sebelum bertugas nantinya,” ujarnya.
Guru Besar Teknik Elektro ITS ini mengatakan, terdapat beberapa persiapan tambahan dari evaluasi UTBK tahap pertama kemarin.
Antara lain penambahan dan pengelolaan sampah medis, perbaikan stiker bagi peserta yang lolos check point, serta penyediaan sarung tangan dan masker bagi peserta yang tidak membawa.
"Hal ini sebetulnya hampir sama dengan tahap pertama kemarin, namun kami lakukan ini demi memberikan fasilitas yang terbaik untuk para peserta," ungkapnya.
Selain itu, Adi menambahkan, untuk UTBK tahap kedua ini ITS juga kembali melakukan sterilisasi ruangan tempat UTBK.
Hal tersebut dilakukan hampir setiap hari menjelang UTBK tahap kedua mulai Senin (20/7/2020). "Kami lakukan sterilisasi tersebut dalam tiga kali setiap harinya yakni pagi, siang, dan sore," paparnya.
Pada UTBK tahap kedua yang dilakukan ITS ini, menurut Adi, total terdapat 8.750 peserta.
Jumlah tersebut merupakan peserta limpahan dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
"Jadi sebetulnya jika peserta dari ITS sendiri sudah selesai pada tahap satu saja, namun di tahap kedua ini adalah semua peserta limpahan dari Unesa," terangnya.
Adi menjelaskan, terdapat pula tambahan 116 peserta limpahan dari tahap pertama.
Para peserta tersebut meminta untuk proses relokasi dengan beberapa alasan di antaranya karena reaktif hasil rapid test, tidak adanya transportasi, dan tidak berani ke Surabaya sebab Surabaya termasuk zona merah.
"Sedang dari 116 peserta tersebut, 95 peserta dinyatakan reaktif di mana 66 di antaranya merupakan peserta reaktif asal Surabaya, sehingga dilimpahkan ke tahap kedua," ungkapnya.
Sekadar diketahui, para peserta yang reaktif pada UTBK tahap pertama langsung diserahkan kepada panitia pusat dan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Pemerintah Kota Surabaya.
Untuk pelaksanaan UTBK tahap kedua, Adi berharap, para peserta dapat lebih mempersiapkan apa saja yang diperlukan sehingga tidak ada persyaratan yang terlupakan.
”Agar tidak terburu-buru seperti peserta tahap pertama dan memiliki waktu persiapan yang banyak, diharapkan peserta lebih tertib dan tidak ada yang ketinggalan seperti hasil rapid test dan protokol kesehatan yang dibutuhkan,” pesan Adi.
Dari sisi penyelenggaraannya, Adi berharap tidak ada lagi antrean panjang peserta dan masih banyaknya pengantar yang menunggu di kampus ITS.
Adi juga berpesan untuk para peserta UTBK agar tidak stres dan menjalani tes dengan santai serta menyiapkan yang terbaik.
“Jika (sekarang) badan terasa kurang enak, istirahat saja dulu supaya nanti saat mengikuti UTBK dalam keadaan sehat.
Sehingga kami selaku pelaksana UTBK dapat memberi fasilitas terbaik untuk para peserta yang ingin melanjutkan pendidikannya di PTN, tidak kehilangan hak dan kesempatannya,” pungkasnya.(Sulvi Sofiana/Putra Dewangga/infocovid-19.jatimprov.go.id/Surya.co.id)