Kini Pamekasan Punya Dua Agrowisata Petik Jeruk, Cukup Bayar Rp 10 Ribu Bisa Makan Sepuasnya

Dengan membayar uang sejumlah itu, pengunjung sudah bisa merasakan serunya memetik buah jeruk dari pohonnya dan makan sepuasnya di kebun jeruk.

"Kalau misal pengunjung ingin membawa pulang jeruknya, ya kami timbang. Per kilo itu cukup membayar seharga Rp 10 - 15 ribu. Tergantung banyaknya jeruk," urainya.

Pohon jeruk yang ditanam Ani ini, berjenis jeruk keprok siam madu.

Kata dia, masa panen jeruk yang bisa dipetik oleh pengunjung, biasanya pada bulan Juni, Juli hingga Agustus.

Dalam setahun, diakui Ani, hanya bisa panen satu kali.

“Kalau musim sedang bagus dan perawatan maksimal bisa panen dua kali dalam setahunnya, biasanya akhir tahun ini juga panen,” ungkapnya.

Setiap hari, Agrowisata Petik Jeruk Desa Samiran ini buka pukul 08.00 - 16.00 WIB

Sementara itu, Alin Purnomo, Pengelola Agrowisata Petik Jeruk Desa Panaguan mengatakan, rata-rata pemilik kebun jeruk di desa setempat tidak lagi menjual hasil panen jeruknya ke pasar atau kepada pengepul.

Kini, mereka memilih diam menunggu wisatawan berkunjung di kebunnya masing-masing.

Setiap pekan, kata dia hampir ratusan orang pengunjung berkunjung ke Agrowisata tersebut untuk memetik dan membeli jeruk. Mereka tertarik lantaran bisa memetik sendiri.

Pengunjung, menurut pria yang akrab disapa Alin itu mengakui bisa memilih jeruk yang akan dipetik sesuai selera masing-masing.

Kisaran dua tahun dirinya bersama pemilik kebun jeruk setempat menjadikan wisata.

Pengunjung saat datang juga diberi pelayanan yang baik.

Mereka diberi kebebasan memakan jeruk di tempat secara gratis.

Bagi yang ingin membeli, harganya terjangkau.