SBMPTN 2020

INFO BARU: Peserta UTBK Unair yang Reaktif Covid-19 Bisa Ikut Gelombang 2, Ini Protap Lengkapnya

Peserta UTBK SBMPTN yang reaktif covid-19 masih bisa mengikuti ujian gelombang dua yang akan digelar tanggal 20 hingga 29 Juli 2020.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Musahadah
surabaya.tribunnews.com/ahmad zaimul haq
calon mahasiswa saat akan menjalani rapid tes di Klinik Modern Dasa medika, Jl Diponegoro, Jumat (3/7). Pemerintah Kota Surabaya mewajibkan calon mahasiswa mengantongi hasil status negatif Covid-19 saat akan mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020, mengakibatkan tempat laboratorium klinik ramai dipadati calon mahasiswa. 

Secara rinci ada empat poin yang masuk dalam ketentuan yang harus dilakukan.

Surat tersebut ditandatangani langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan dikeluarkan Kamis, (2/7/2020).

Pertama, Setiap tahapan kegiatan mengutamakan pencegahan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Kedua, seluruh peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) wajib menunjukkan uji Rapid Test dengan hasil non reaktif atau Swab Test dengan hasil negatif yang dikeluarkan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum mengikuti ujian kepada panitia.

Ketiga, Panitia wajib menyusun Protokol Kesehatan dalam setiap tahapan kegiatan ujian dan diberlakukan secara konsisten.

Keempat, Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan sebagaimana tersebut pada poin 3 (tiga) kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kota Surabaya. 

Cara Dapat Rapid Test Gratis

Foto Ilustrasi petugas medis melakukan rapid test
Foto Ilustrasi petugas medis melakukan rapid test (surya.co.id/ahmad zaimul haq)

Pemkot sudah menyiapkan solusi bagi calon peserta UTBK-SBMPTN, terutama bagi warga Surabaya yang kesulitan secara ekonomi untuk melakukan tes. 

Apalagi mereka yang tergabung dalam program bidik misi, Pemkot bakal menyiapkan rapid test massal secara gratis.  

Menurut Irvan, hal itu menjadi solusi bagi para orang tua yang ekonominya menengah ke bawah itu. 

"Mereka nanti akan kita siapkan rapid test massal secara gratis dan untuk penempatannya sedang kita diskusikan," kata Irvan. 

Opsinya memang bisa jadi bakal dilakukan di beberapa kampus. Seperti di Universitas Airlangga, Institut Teknologi Surabaya maupun Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa timur.  

Sementara itu, Irvan mengatakan juga mengaku tengah mempertimbangkan alternatif bila ada keluhan perihal transportasi untuk mengikuti rapid test massal di tempat yang nanti akan ditentukan Pemkot itu. 

Nantinya, bisa lewat Puskesmas setempat. Dengan beberapa ketentuan.

Misalnya dengan menunjukkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) atau SKTM. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved