Virus Corona di Jawa Timur
Beda Data IDI dan Dinkes Jatim Soal Jumlah Nakes Meninggal Akibat Covid-19
Dinas Kesehatan Jawa Timur menyebut delapan orang sedangkan Ikatan Dokter Indonesia Jatim mengungkap angka jauh lebih besar, 22 orang.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Titis Jati Permata
Jumlah itu sudah termasuk yang ada di Surabaya.
IDI juga menyatakan bahwa dari 137 perawat yang positif, 10 di antaranya meninggal.
Sedangkan bidan, dari 53 orang positif, 2 meninggal.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua IDI Jatim, Sutrisno berharap agar tenaga kesehatan mendapat prioritas.
"Kenapa? Karena ibarat perang, tentaranya ya tenaga kesehatan itu," katanya.
"Jadi kalau kepingin perang, tentaranya harus dirawat, diopeni, diperhatikan. Supaya tenaganya pikirannya dan kemampuannya bisa terus melakukan pelayanannya," lanjutnya.
Di sisi lain, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mengungkapkan, Pemrov saat ini memang telah menyiapkan insentif kepada para nakes, termasuk santunan terhadap para nakes yang meninggal dunia tersebut. "Kalau soal santunan itu ada," katanya.
Emil menyebutkan, jumlah yang akan diterima para keluarga nakes yang meninggal dunia juga sudah dihitung.
"Sebelumnya, juga ramai soal besarannya, 'Kenapa kok cuma sekian? Namun, kami memastikan bahwa jumlahnya lebih besar dibandingkan jumlah yang dianggap kecil itu. Nanti, untuk jumlah pastinya akan disampaikan manajemen," katanya.