Beralih ke Bisnis Cetak Atribut Kepangkatan Setelah Mundur Dari TNI, Tataning Tembus Pasar Eropa

Setelah mundur dari TNI, Tataning Subhaga menekuni bisnis percetakan atribut kepangkatan. Kini produksinya sudah tembus hingga mancanegara.

Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Eben Haezer Panca
surabaya.tribunnews.com/doni prasetyo
Proses bordir badge kepangkatan di workshop milik Tataning 

SURYA.co.id | MAGETAN - Berawal dari sulitnya mencari atribut kepangkatan TNI AU di wilayah karesidenan Madiun, Tataning Subhaga (53), warga Maospati, Kabupaten Magetan berusaha dengan talenta yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan itu.

Tidak disangka, lima tahun kemudian karyanya tembus beberapa negara di Eropa dan sebagian Asia. 

"Tahun 2009 saya mengajukan risign (mengundurkan diri) dari kesatuan Avionik TNI AU Lanud Iswahjudi, dan total menekuni bordir atribut kepangkatan dan lambang penerbangan, kemudian meluas ke pangkat di satuan lain dan souvenir,"kata purna Pelda TNI AU Tataning Subhaga, di pabriknya yang terletak di Jl Utomo, Kelurahan Mranggen, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan kepada Surya, Sabtu (20/6).

Sejak mengundurkan diri di satuan Avionilk TNI AU itu, usaha yang awalnya hanya bordir pangkat, lambang dan asesoris TNI, mulai merambah ke satuan lain seperti Brigadir Mobil (Brimob), bahkan ke dinas dinas seperti Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Industri Kereta Api Indonesia (INKA).

"Bordir pangkat, lambang kesatuan, souvenir penerbangan, jaket dan baju tactical sudah ekpor ke delapan negara Asia dan Eropa. Untuk kebutuhan dalam negeri terbanyak Jakarta,"kata pria yang bertubuh atletis meski sudah berumur lebih setengah abad ini.

Modal lainnya untuk menembus pasar mancanegara adalah kemampuan bahasa asing. 

"Alhamdulillah, saya diberikan kemampuan berbahasa Inggris yang cukup, karena di tempat sebelumnya di bagian Avionik TNI AU hampir seluruhnya menggunakan bahasa inggris. Ternyata kemampuan ini sangat berguna untuk usaha di era global ini,"ujarnya.

Pemasaran produknya hampir 70 persen lewat online. Sedang untuk pemasaran offline hanya beberapa persennya saja, dan itu hanya melayani di sekitar wilayah Karesidenan Madiun.

"Memang berbisnis di era online ini butuh kiat kiat khusus, termasuk salah satunya membangun kepercayaan konsumen. Saya rela mengirimkan produk yang diinginkan  relasi tanpa Down Payment (DP) dan tanpa ongkos kirim, semua free. Kiat ini ternyata membuat relasi kami tertarik dan berkelanjutan,"kata Tataning yang usahanya dimulai dari dua karyawan kini sudah lebih dari 20 karyawan dari warga sekitar.

"Permintaaan apapun kami berusaha untuk memenuhi. Semua desain mulai dari bordir kepangkatan hingga souvenir berbagai jenis, jaket penerbang dan jaket bomber khas TNI AU, saya sendiri. Untuk kualitas bahan jaket bomber dan penerbang kami jamin. Harga memang tidak menipu,"pungkas Tataning Subhaga.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved