8 FAKTA TERBARU Mayat Terapis Wanita dalam Kardus di Surabaya, Ini Perlakuannya pada Sang Ibu
Simak fakta-fakta terbaru penemuan mayat wanita terapis pijat plus-plus dalam kardus di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim).
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Tri Mulyono
"Steni (30) nama pacarnya (korban). Ya nangis di sini mas, saya nggak kuat lihatnya," ujarnya saat ditemui awak media di kediaman ibunda korban, Rabu (17/6/2020).
Hariati mengungkapkan, pacar korban datang sekira pukul 11.30 WIB sengaja ditelepon Suhartiningsih.
Ibunda korban yang saat itu mendapat kabar langsung dari sejumlah anggota Polrestabes Surabaya, langsung menelepon calon menantunya itu.
"Pacarnya datang siang jam 11.30 WIB. Nangis di sini pacarnya terus memeluk paha ibunya, nangisnya lama," ujarnya.
Ia tidak mengetahui pasti berapa lama anak sahabatnya itu; M menjalin hubungan spesial dengan Steni.
3. Sosok aslinya terungkap
Keluarga korban merasa terpukul dengan insiden tersebut.
Adik korban, Mendi (27) berkali-kali menyeka air mata.
Mendi tak kuasa menahan tangis. Suaranya terdengar lirih, nyaris tak terdengar.
Bahkan saat ditanyai mengenai kenangan terakhir bersama sang kakak. Tangisan Mendi sontak pecah.
Mendi mengatakan, kakak pertamanya itu sudah cukup lama tidak tinggal serumah dengan ibunya.
"Enggak tahu kosnya di mana. Masih di kawasan Surabaya," ujarnya saat ditemui awak media di kediaman ibunda korban, Rabu (17/6/2020) sore.
Sosok korban di mata Mendi terbilang sebagai wanita yang pendiam. Tak semua obrolan gampang diungkap kakaknya.
Namun sebagai figur kakak, korban adalah sosok yang peduli dan pengertian pada keluarga dan adik-adiknya.
"Tapi kalau mau interaksi ya main ke rumah sini aja, terus lewat telpon aja. Orangnya emang tertutup, enggak suka cerita-cerita, orangnya suka mandiri," ujarnya.