KRONOLOGI Jet Tempur Sukhoi Su-30 China Dicegat F-16 Taiwan, Sebelumnya Kirim Pesawat Pembom

Berikut kronologi pesawat tempur Sukhoi tipe Su-30 milik China dicegat pesawat F-16 Taiwan pada Selasa (9/6/2020), Sebelumnya kirim pesawat pembom.

Wikimedia Commons/US Air National Guard
Ilustrasi - Jet Tempur Sukhoi Su-30 China Dicegat F-16 Taiwan 

SURYA.co.id - Simak kronologi pesawat tempur Sukhoi tipe Su-30 milik China dicegat pesawat F-16 Taiwan pada Selasa (9/6/2020).

Kronologinya berawal saat Su-30 China memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan di barat daya.

Mengutip Reuters, Su-30 fighters dan beberapa jet tempur China yang paling canggih, diberi peringatan lisan untuk pergi.

Taiwan juga mengerahkan F-16 miliknya untuk mengusir jet tempur Tiongkok yang melanggar wilayah itu.

Pesawat F-16 milik TNI AL bermanuver saat demonstrasi pembebasan sandera di Apron Hanggar Lanudal Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (16/6/2014). Demonstrasi tersebut merupakan bagian dari gladi bersih peringatan HUT Ke-58 Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal).
Ilustrasi pesawat F-16 (Puspenerbal). (antara)

"Pesawat F-16 kami juga langsung terbang untuk mengusir pesawat-pesawat 'pengganggu' tersebut," kata kementerian Pertahanan Taiwan.

Taiwan mengeluh bahwa China, yang mengklaim pulau demokrasi itu sebagai miliknya, telah meningkatkan kegiatan militer dalam beberapa bulan terakhir.

Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Pesawat Sukhoi AU China Terobos Wilayah Udara Taiwan, Dicegat F-16'

Mengancam Taiwan bahkan ketika dunia berurusan dengan pandemi virus corona.

China mengatakan latihan seperti itu bukanlah hal yang aneh.

China tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya.

Salah satu jenderal paling senior China bulan lalu mengatakan Beijing akan menyerang jika tidak ada cara lain untuk menghentikan Taiwan menjadi negara merdeka.

China sangat curiga terhadap Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, yang dituduh sebagai kelompok separatis yang menyatakan kemerdekaan resmi.

Tsai mengatakan Taiwan sudah menjadi negara merdeka yang disebut Republik China, sebagai nama resminya.

Sebelumnya pada Februari 2020, China menerbangkan pesawat tempur di sekitar pulau Taiwan.

Pesawat tempur tersebut diketahui ternyata membawa misil yang dinilai Taiwan sangat berbahaya.

Merespons China, Angkatan Udara Taiwan menerbangkan pesawat tempur F-16 untuk membayangi salah satu pesawat pembom China.

Waktu itu, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, sejumlah jet tempur J-11 milik Tiongkok dan pesawat pembom H-6 terbang ke Selat Bashi ke selatan Taiwan.

Kemudian, jet tempur itu keluar ke Samudra Pasifik sebelum kembali ke pangkalan melalui Selat Miyako, yang terletak di antara pulau-pulau Jepang Miyako dan Okinawa, ke timur laut Taiwan.

"Selama periode penerbangan itu, militer nasional (Taiwan) dengan cepat menggunakan pesawat pengintai udara dan pasukan pertahanan udara sesuai dengan peraturan kesiapan tempur," katanya.

Angkatan udara Taiwan menggunakan F-16 buat Amerika Serikat untuk membayangi salah satu pembom H-6 Tiongkok menemukan ternyata pesawat tempur China tersebut membawa misil.

"Misi jarak jauh Partai Komunis China ini berdampak pada keamanan dan stabilitas regional dan membahayakan perdamaian dan kesejahteraan yang dimiliki oleh semua pihak di wilayah ini," kata kementerian itu.

Komando Palagan Timur Tiongkok, dalam sebuah pernyataan mengatakan pesawat itu melakukan latihan yang berorientasi pada pertempuran nyata.

“Taiwan dan pulau itu adalah bagian suci dan tidak dapat dicabut dari Tiongkok. Patroli siap tempur militer Tiongkok merupakan tindakan yang sepenuhnya sah dan perlu yang ditujukan pada situasi saat ini di Selat Taiwan dan menjaga kedaulatan nasional. "

China diketahui mulai menerbangkan jet tempur ke Taiwan yang disebut strategi “island encirclement” (pengepung pulau) sejak tahun 2016 ketika Presiden Taiwan Tsai Ingwen pertama kali menjabat.

Beijing curiga Tsai, yang kembali memenangkan pemilihan ulang bulan lalu, akan mendorong Taiwan mengumumkan kemerdekaan formal pulau tersebut.

Apalagi Tsai menegaskan bahwa Taiwan adalah negara merdeka dengan nama resmi Republik China.

China Unjuk Kekuatan Militer Setelah Bangkit dari Wabah Corona

Diberitakan sebelumnya, setelah perlahan bangkit dari wabah virus corona, China mulai unjuk kekuatan militernya.

China menggelar manuver-manuver militer berkedok latihan perang itu sehingga membuat Taiwan geram.

Mau tak mau Taiwan pun membalas aksi China itu dengan serangkaian latihan militer.

Padahal, kedua negara itu masih berjibaku dengan wabah virus corona.

Taipei pun harus mengerahkan jet tempurnya sebagai respons manuver Beijing, yang ingin menunjukkan angkatan perang mereka masih kuat di tengah wabah corona.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen merespons tindakan itu dengan melontarkan kicauan di Twitter, disertai gambar dia meninjau pasukan.

Tayangan oleh stasiun televisi pemerintah memperlihatkan saat dilakukan uji coba tank tanpa awak oleh militer China.
Tayangan oleh stasiun televisi pemerintah memperlihatkan saat dilakukan uji coba tank tanpa awak oleh militer China. (WEIBO/SCMP)

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Gelar Latihan Militer di Tengah Virus Corona, China Bikin Taiwan Marah'.

"Ketika dunia bergulat dengan parahnya Covid-19, manuver militer China di sekitar Taiwan terus berlanjut," kata Presiden Tsai.

"Apakah itu demi pertahanan negara atau mencegah penyebaran wabah, militer kami tetap siaga seperti biasa," tegas dia dikutip AFP Rabu (25/3/2020).

China terus menggeber latihan militer sejak Tsai, pemimpin yang menolak prinsip wilayahnya adalah bagian dari "satu China", berkuasa di 2016.

Ketegangan tersebut sempat mereda setelah China sedang sibuk bergulat melawan virus corona yang menjangkiti 81.218, dan membunuh 3.281 orang.

Kementerian Pertahanan Taiwan menerangkan, China sudah melakukan latihan dengan menyasar empat target sepanjang tahun ini.

Bagi Taiwan, apa yang dilakukan China jelas merupakan bukti mereka sengaja melakukan provokasi dan ancaman terhadap kedaulatan mereka.

Sebagai tanggapan pada Selasa (24/3/2020), Taiwan juga menggelar latihan perang dengan menerbangkan jet tempur F-16 buatan AS.

Analis militer di Universitas Nasional Chung Cheng, Lin Ying-yu, latihan tersebut merupakan pesan yang hendak disampaikan China.

"Mereka masih terus melanjutkan agenda itu untuk memperlihatkan mereka masih mempertahankan kemampuan pertahanan di tengah wabah," kata Lin.

Aksi yang dipertontonkan China membuat netizen marah, di mana ada yang meminta agar pesawat tempur dari daratan utama ditembak jatuh.

"Saya dengan jelas mendukung pemerintah untuk menahan wabah pneumonia China/Wuhan, dan penghinaan dari militer partai komunis," kata salah satu warganet.

Wang Ting-yu, politisi dari Partai Progresif Demokratik berkata, Taiwan menjadi contoh bagi dunia bagaimana pengendalian wabah.

Dibandingkan dengan tetangganya, Taiwan baru melaporkan 235 kasus dan dua kematian karena virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 tersebut.

"Kami diakui secara internsional karena pencegahan pandemi ini, dan mengalahkan China yang otoriter.

Karena itu mereka tidak terima," ejek Wang.

China masih mengklaim Taiwan sebagai wilayah mereka, yang harus segera disatukan, bahkan jika perlu, menggunakan kekerasan.(Malvyandie Haryadi/Putra Dewangga/Tribunnews/Surya.co.id)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved