Cerita Pilu Feriansyah: 3 Jam Cari Pertolongan, 4 RS Menolaknya hingga Adiknya pun Meninggal

Pukul 02.00 WIB korban dalam kondisi kritis dibawa ke Kota Bengkulu menempuh perjalanan selama 3 jam dibantu dua tabung oksigen.

Editor: Suyanto
TRIBUNNEWS.com
Ilutrasi jenazah. 

Ditolak RS Bhayangkara, ke RSHD Pemkot Bengkulu

Terjadi perdebatan sengit hingga akhirnya pasien ditolak dirawat lalu dibawa ke Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD), milik Pemkot Bengkulu.

Perlakuan yang sama juga diterima pihak keluarga pasien perdebatan kembali terjadi intinya pasien ditolak.

Belum turun dari ambulans, tim medis menolak pasien dengan alasan RS sedang lagi sterilisasi perawatan covid-19 dan sejumlah tenaga medis menjalani isolasi mandiri.

"Pihak rumah sakit memberikan alternatif pasien bisa dirawat namun ditempatkan di ruang bekas pasien Covid-19. Lalu kami pindah ke rumah sakit lainnya," kisah Feriansyah.

Ditolak RSHD, ke RS Tiara Sella, lalu ke RS Rafflesia

Korban dibawa ke Rumah sakit Tiara Sella, terjadi perdebatan lagi dengan security rumah sakit.

Selanjutnya perawat melakukan pengecekkan di dalam mobil ambulans.

Rumah Sakit Tiara Sella intinya menolak korban karena minimnya alat dan tenaga medis.

Dalam keadaan panik, keluarga membawa pasien ke Rumah Sakit Rafflesia namun ruang UGD tertutup.

Hanya satu rumah sakit yang belum didatangi yakni RSUD M Yunus.

Pihak keluarga tahu di RSUD M Yunus akan sulit memberikan penanganan karena rumah sakit milik Pemprov Bengkulu itu hanya fokus melayani pasien Covid-19.

Tiba di RSUD M Yunus terjadi perdebatan seperti rumah sakit sebelumnya pihak pengantar ambulans dari rumah RS Asyifa ditegur keras mengapa membawa korban ke RSUD M Yunus.

Meski sempat terjadi keributan akhirnya pasien ditangani.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved