Berita Blitar
Bocah SD di Blitar Dipaksa Bersetubuh dengan Paman hingga Hamil, kini Melahirkan Bayi Perempuan
Berawal ditinggal kedua orangtuannya merantau ke Kalimantan, Ls (12), bocah SD di Kabupaten Blitar menjadi pelampiasan nafsu pamannya.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Parmin
"Sudah cukup bukti untuk menahan pelaku. Sebab, pelaku juga sudah mengakui perbuatannya tersebut. Dari penyidikan itu, terkuak bahwa perbuatan bejat pelaku itu terjadi beberapa bulan sebelum diketahui korban hamil. Sebab, menurut pengakuan pelaku, dirinya sudah tak berani melakukan hubungan pada September 2019 lalu.
"Katanya, saat itu (September 2019), korban sudah tak lagi tidur di depan televisi atau di ruang tengah.
Namun, korban sudah tidur dengan istri pelaku," paparnya.
Awal kejadiannya sendiri karena pelaku mengaku tergoda setiap kali melihat korban tidur di depan televisi.
Itu biasa saat tengah malam, pelaku terbangun. Melihat korban tidur di depan televisi itu, pelaku membangunkan dan menyuruhnya pindah ke kamarnya. Kamar korban bersebelahan dengan kamar tidur pelaku.
Begitu korban pindah tidur ke kamarnya, pelaku diam-diam menyelinap. Itu terjadi setiap kali ketika istrinya tertidur bersama anaknya di kamarnya.
Pelaku sendiri juga punya dua anak perempuan, satu sudah SMA dan satu lagi sebaya dengan korban.
"Begitu korban sudah pindah ke kamarnya, pelaku langsung menggerayanginya. Karuan, korban kaget sehingga sempat menjerit dan menanis. Namun, pelaku menakut-nakutinya. Katanya, kalau nggak mau, dia tak akan diberi uang saku (uang jajan) atau disuruh menyusul orangtuamya," ungkapnya.
Begitu berhasil menaklukkan hati keponakannya, pelaku yang pekerjaannya tukang bangunan itu langsung melampiaskan nafsu bejatnya.
Berhasil sekali berbuat begitu, rupanya pelaku kian bernafsu sehingga diulangi sampai berkali-kali.
Hingga akhirnya, korban diketahui hamil. Namun, tak ada yang mengetahui meski korban tetap masuk sekolah karena tubuh korban bongsor.
"Sekarang korban sudah tinggal bersama ibunya, di rumahnya sendiri. Untuk anaknya, dirawat neneknya atau ibunya korban," pungkasnya.