Virus Corona di Surabaya
Inilah Perjalanan Klaster Covid-19 Pabrik Rokok Sampoerna Terbentuk, 46 Diswab 34 Dinyatakan Positif
Virus yang menjangkiti dua orang tersebut sangat bersifat menginfeksi. Masyarakat agar aware dengan protokol kesehatan yang diterapkan.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Anas Miftakhudin
SURYA.CO.ID I SURABAYA -
Hasil swab klaster Covid-19 pabrik rokok Sampoerna di kawasan Rungkut, Surabaya cukup mengejutkan.
Dari 46 pekerja yang kemarin diambil swab, 34 orang dinyatakan positif Corona.
Hal itu disampaikan Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi, dalam konferensi pers yang dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Jumat (1/5/2020) malam.
“Dari hasil swab 46 pekerja yang kemarin kita ambil, hasilnya 34 orang dinyatakan positif covid-19.
Untuk yang hari ini 42 di swab hasilnya kemungkinan besok,” kata Joni.
Pria yang juga Dirut RSUD dr Soetomo, mengatakan hasil ini membuktikan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab dari penyakit Covid-19 sangat menular.
Joni lantas menyampaikan asal muasal klaster industri rokok tersebut terbentuk.
Dimana klaster itu diawali oleh dua orang yang mengalami sakit kemudian dimasukkan ke poliklinik di dalam industri tersebut.
Dua orang tersebut akhirnya meninggal dunia.
“Setelah dua orang meninggal, maka ditelusuri ada sebanyak 16 orang dekatnya, semuanya dinyatakan positif saat rapid test,” sambung Joni.
Tracing kemudian dilanjutkan pada sebanyak 165 orang di sekitarnya juga sudah diswab sampai sekarang masih menunggu hasilnya.
“Lalu tracing dilakukan lagi pada 323 orang, dan ditermukan sementara ada 100 orang yang positif dalam rapid test,” tutur Joni.
Dari jumlah 100 orang itu diisolasi di sebuah hotel dan sudah diswab secara bergelombang selama dua hari ini.
Dalam dua hari tersebut sejumlah 88 orang yang sudah diswab di RSUD dr Soetomo dan 34 dinyatakan positif Covid-19.
Sebagian masih ada yang harus menunggu hasil swabnya.
Artinya, disampaikan dokter spesialis bedah syaraf ini, virus yang menjangkit dua orang tersebut sangat bersifat menginfeksi.
Karenanya, ia kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk aware dengan protokol kesehatan yang diterapkan selama Covid-19.
Yakni menjaga physical distancing, tidak keluar rumah kecuali dalam keadaan yang sangat penting.
Tidak keluar rumah dalam kondisi tidak menggunakan masker.
“Kalau misalnya yang diisolasi sebanyak 100 itu positif maka tentu rumah sakit bisa penuh.
Tentu kami tidak berharap hal tersebut terjadi.
Melakukan physical distancing, dan Selama PSBB diharapkan semua harus menaati aturan,” tegas Joni.