Patung di Kelenteng Tuban Runtuh
Penyebab Patung Raksasa Setinggi 30 Meter di Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban Runtuh Masih Misterius
Penyebab patung raksasa Kong Co Kwan Sing Tee Koen setinggi 30 meter runtuh di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban
SURYA.co.id, TUBAN - penyebab patung raksasa Tuban runtuh, yakni Kong Co Kwan Sing Tee Koen setinggi 30 meter runtuh di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban pada Kamis (16/4/2020) belum diketahui.
Patung itu diketahui runtuh sekitar pukul 10.00 WIB. Dari video amatir yang beredar patung saat ini hanya tinggal kerangka saja.
• FOTO-FOTO Patung Kong Co Kwan Sing Tee Koen Tuban Runtuh Sisakan Pedang, Bandingkan Sebelumnya!
• BREAKING NEWS - Patung Dewa Setinggi 30 Meter di Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban Runtuh
• Masjid Al Akbar Surabaya Tiadakan Salat Jumat Mulai 17 April 2020, Tarawih-Idul Fitri Lihat Situasi
Pengamatan SURYA.co.id, saat ini lokasi masuk Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban ditutup.
Menurut keterangan dari pihak keamanan di area lokasi, penutupan ini atas perintah atasan mereka. Polisi juga belum diperkenankan masuk untuk melakukan penyelidikan
Legenda Kepiting & Kong Co Kwan Sing Tee Koen
Untuk diketahui, patung Dewa Kong Co Kwan Sing Tee Koen di areal Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban diresmikan pada 2017. Patung ini juga sempat menuai polemik di masyarakat.
Klenteng Kwan Sing Bio terletak di Jalan Martadinata No. 1 Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kota Tuban, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur.
Lokasi klenteng ini tepat berada di pinggir jalan raya pantura yang menghubungkan Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan menghadap ke Laut Jawa
Klenteng Kwan Sing Bio merupakan tempat ibadah bagi penganut agama Buddha, Tao dan Konghucu, atau yang biasa dikenal dengan Tri Dharma.
Tempat ibadah ini dipersembahkan kepada Dewa Kwan Kong.
Selaras dengan hal itu, Kwan Sing Bio memiliki makna klenteng untuk memuja dan menghormati Dewa Kwan Kong.
Konon, kepiting yang menjadi ikon klenteng Kwan Sing Bio dibangun pada tahun 1973, berkaitan dengan sejarah awal dibangunnya klenteng ini.
Di mana dulunya lokasi tempat dibangunnya klenteng ini merupakan areal tambak yang dihuni banyak kepiting, dan setiap malam selalu keluar.
Klenteng ini diperkirakan didirikan pada tahun 1773, tapi inskripsi tertua yang terdapat di klenteng ini berangka tahun 1871.
Kompleks klenteng ini memiliki luas areal sekitar 4 – 5 hektar dengan berbagai bangunan dan fungsi yang menjadikan klenteng ini dikenal sebagai klenteng terbesar, dan indah arsitekturnya di Indonesia
Menurut Hendra, kepala ritual di Klenteng Kwan Sing Bio, kepiting melambangkan keberanian yang siap melindungi. "Tentu ada unsur kebaikan dalam lambang kepiting yang dipajang di klenteng ini," sambungnya.