Virus Corona di Surabaya
Kalau Positif Covid-19, Muda-mudi Surabaya yang Nongkrong di Cafe Dimasukkan RS Jiwa Menur
Jika pengunjung terdeteksi positif dari rapid test,langsung dibawa ambulans ke Rumah Sakit (RS) Jiwa Menur, tempat yang sudah disiapkan untuk isolasi.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Anas Miftakhudin
“Kapok saya sudah. Nggak mau lagi wes makan di luar. Ini terakhir,” katanya.
Meski begitu ia senang karena hasil rapid testnya menunjukkan hasil negatif.
Ia tak bisa membayangkan jika hasilnya positif dan harus dikarantina di rumah sakit malam itu juga.
Sementara itu Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi yang mengawal proses rapid test, mengatakan langkah ini sengaja dilakukan melihat angka kenaikan kasus Covid-19 di Kota Surabaya yang melonjak tinggi.
Bagaimana tidak dalam sehari tambahan kasus positif Covid-19 di Surabaya mencapai 83 kasus pada hari Minggu (12/4/2020).
Begitu juga hari ini yang penambahannya mencapai 28 kasus. Sehingga total angka kasus covid-19 di Surabaya mencapai 208 kasus.
“Malam ini ada empat titik sasaran patroli.
Ini menjadi keputusan dari pembahasan rapat antara Gubernur, Kapolda dan Pangdam.
Karena kita tahu Surabaya peningkatan kasusnya luar biasa,” kata Joni.
Menurutnya, Covid-19 ini memang virus yang bisa sembuh sendiri, akan tetapi penularanya sangat cepat.
Sehingga kuratis tidak akan bisa terselesaikan sampai langkah preventifnya konsen ditangani. Khususnya pencegahan penularan.
“Kalau yang sakit kita rawat, lalu penyebaran bisa ditekan, kan lama-lama virus ini habis,” ucapnya.
Dalam rapid test yang digelar di Rolag Cafe ini diketahui tidak ada yang terdeteksi positif covid-19.
Meski begitu Gugus Tugas Jatim terus menekankan pada masyarakat untuk tetap menjaga physical distancing, di rumah saja, dan tidak keluar kecuali dalam kondisi yang sangat urgent.