Virus Corona di Blitar

Kakek di Blitar Praktik Terapi Unik Diyakini Cegah Corona, Pijat Sambal, Pedasnya sesuai Berat Badan

Cara pijat dengan treatmen seperti itu dilakukan kakek Kamar (63), warga Desa Ngrendeng, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Parmin
surya.co.id/imam taufiq
Mbah Kamar sedang melakukan pemijatan dengan 'lotion' sambal. 

"Mereka sembuh, itu saya senang. Dari dulu, saya se-ikhlasnya," paparnya.

Malah, selama terjadi wabah Corona ini, mbah Kamar kian kebanjiran order. Mereka datang dari berbagai kota. Katanya, mereka ingin terapi agar terhindari dari pandemik yang membuat panik orang sedunia tersebut.

Seperti Rabu (8/4) pagi itu. Meski baru pukul 09.00 WIB, namun sudah banyak tamu yang antre di teras rumahnya.

Mereka dari beberapa kota. Seperti Purwadi (46), warga Pare, Kediri. Saat itu, dia datang bertiga bersama istri dan pamannya, dan semua akan pijat. Katanya, mereka itu sudah tiga datang ke rumah mbah Kamar.

"Yang pertama dulu atau sekitar empat bulan lalu, keluhan saya adalah kaki. Kaki saya kaku dan seperti kesemutan. Saya bawa ke sini, saat ini sembuh," paparnya.

Kalau saat ini, ia mengaku beda keluhan. Katanya, dirinya ingin imunitas tubuhnya kuat sehingga terhindar dari wabah Corona.

Sebab, ia percaya kalau tubuhnya terasa panas sehabis dipijat dengan sambal, maka kekebalan tubuhnya akan kuat dari penyakit apapun, termasuk Corona.

"Akhir-akhir ini, saya sering kembung dan agak sesak nafas. Kalau saya pijat ke sini, pasti sembuh. Begitu juga keluhan istri sayan sama," ungkapnya.

Beda lagi dengan Bagas (23), yang enggan disebutkan alamatnya. Namun, ia mengaku ingin menurunkan berat badannya karena akan mengikuti tes fisik di sebuah instansi pemerintahan.

"Teman-teman saya sebelumnya, juga ke sini saat akan tes. Dan, mereka semua lulus," papar Bagas yang asal Kabupaten Blitar.

Mbah Kamar sendiri juga mengaku, kalau selama terjadi wabah Corona itu, banyak tamu yang minta dipijat.

Tak menyebutkan keluhannya, namun mereka mengaku kepingin kekebalan tubuhnya meningkat, supaya terhindar dari Corona.

"Mereka mengaku nggak punya keluhan atau penyakit. Katanya, hanya kepingin tubuh sehat, dan minta dipijat. Namun, saya batasi. Meski banyak pasien, namun saya hanya melayani 15 orang karena saya sudah capek kalau lebih dari itu," pungkasnya yang mengaku cabai yang dipakai hasil menanam sendiri di pekarangan rumahnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved