Virus Corona

4 Fakta Lain Pernikahan Kapolsek Kembangan yang Viral, Ada Cek Suhu Tubuh & Sedia Hand Sanitizer

Terungkap Sejumlah Fakta Lain Tentang Pernikahan Kapolsek Kembangan yang Viral, Ada Cek Suhu Tubuh & Sedia Hand Sanitizer. Berikut ulasannya

Kolase Youtube Tribunnews dan instagram
Acara pernikahan Kapolsek Kembangan Kompol Fahrul Sudiana 

SURYA.co.id - Terungkap sejumlah fakta lain tentang acara pernikahan Kapolsek Kembangan, Jakarta Barat Kompol Fahrul Sudiana.

Diketahui, foto-foto prosesi pernikahan Kapolsek Kembangan yang dilakukan secara kepolisian itu viral di media sosial. 

Kompol Fahrul Sudiana pun dicopot jabatannya setelah menggelar pesta pernikahan tersebut.

Hal itu dianggap melanggar maklumat kapolri karena pesta digelar di tengah pandemi virus corona (covid-19).

Namun, fakta lain diungkapkan oleh Miftahul Munir (30), seorang tamu undangan yang turut menghadiri resepsi Kompol Fahrul Sudiana.

4 Fakta Kapolsek Kembangan Dicopot seusai Pesta Nikah, Sosok Istri Populer hingga Reaksi Kompolnas

Sosok Kapolsek Kembangan yang Dicopot seusai Gelar Pesta Pernikahan saat Pandemi Virus Corona

Munir mengatakan kalau acara pernikahan Kapolsek Kembangan itu cukup ketat karena ada pemeriksaan suhu tubuh.

Berikut rangkuman fakta lain pernikahan Kapolsek Kembangan dilansir dari Tribun Bogor dalam artikel 'Kesaksian Tamu yang Hadiri Resepsi Pernikahan Kapolsek Saat Wabah Covid-19, Pejabat Polri Juga Hadir'

1. Memberlakukan physical distancing

Menurutnya, resepsi pernikahan Kompol Fahrul Sudiana dan Rica Andriani ini memberlakukan physical distancing bagi tamu undangan.

Bahkan, ia menyebut sejumlah pejabat polri pun turut hadir dalam pesta resepsi pernikahan yang digelar pada tanggal 21 Maret 2020 itu.

"Suasana pesta digelar pada Sabtu (21/3/2020)," cerita Munir kepada wartawan, Kamis (2/4/2020)

2. Ada hand sanitizer dan cek suhu tubuh

Munir menambahkan, ruangan pesta sohibul hajat menyediakan hand sanitizer (cairan antiseptik) untuk tamu undangan yang hadir.

"Saat itu, pesta undangan sangat ketat dan mengedepankan physical distancing."

Tak hanya itu, kata Munit, tamu yang datang juga di cek suhu tubuhnya.

"Sebelum masuk ke ruang pesta, saya dicek suhu tubuh."

"Kemudian menyerahkan undangan yang terdapat barcode di dalam undangan tersebut," sambungnya.

Pengecekan suhu tubuh dilakukan dua kali setelah menuju ruang pesta pernikahan.

"Kira-kira sepuluh meter kemudian, saya kembali dicek suhu oleh petugas wedding organizer," ujarnya.

Menurut Munir, tamu yang memiliki suhu di bawah 37 derajat celsius diizinkan masuk ke ruangan pesta.

Setelahnya, kata Munir, para tamu kembali diminta memakai hand sanitizer.

3. Posisi berjauh-jauhan

Di ruang pesta, kata Munir, physical distancing juga diterapkan.

"Tidak terlalu padat. Cukup berjauh-jauhan," kata Munir.

Dia melanjutkan, setiap tempat makanan juga disediakan hand sanitizer.

Munir mengatakan, petugas wedding organizer juga mengimbau para tamu agar selalu memakai hand sanitizer sebelum mengambil makanan.

"Kami salaman juga tidak bersentuhan dengan pengantin," tambah Munir.

Usai menghadiri resepsi, Munir mengatakan, di pintu keluar para tamu diminta kembali memakai hand sanitizer.

"Pokoknya ini pernikahan higienis yang pernah saya kunjungi," ujar Munir.

4. Heran pernikahan ini dipermasalahkan

Munir menuturkan, dirinya merasa heran ketika pernikahan itu dipermasalahkan.

Pasalnya, di acara itu ia bertemu dengan beberapa pejabat petinggi Polri lainnya.

"Itu pernikahan kan sudah seminggu lalu acaranya, ketika belum ada pelarangan keramaian."

"Namun kenapa ramainya baru sekarang," ucap Munir.

Sebelumnya, Kompol Fahrul Sudiana dicopot setelah menggelar pesta pernikahan di Hotel Mulia, Jakarta Pusat pada 21 Maret 2020.

Hal itu dianggap melanggar maklumat kapolri karena pesta digelar di tengah pandemi virus corona (covid-19). 

Dua hari sebelum pesta itu digelar, Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis mengeluarkan Maklumat Kapolri Nomor Mak/2/III/2020 tentang Kepatuhan terhadap Kebijakan Pemerintah dalam Penanganan Penyebaran Virus Corona (Covid-19). 

Maklumat Kapolri itu mengatur pembumbaran kegiatan yang mengundang kerumunan massa untuk mencegah penyebaran virus corona. Salah satu contoh kegiatan yang dapat dibubarkan adalah pesta pernikahan

Ternyata Fahrul Sudiana telah telah menyebar undangan pesta pernikahannya dua bulan sebelum pesta itu digelar di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, pada 21 Maret 2020.

Fakta ini diakui Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Kamis (2/4/2020).

"Ya memang betul (sudah menyebar undangan dua bulan sebelum pernikahan). Namanya orang menikah besok masa hari ini mengundang, kan enggak mungkin," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Kamis (2/4/2020).

Meski demikian, alasan Fahrul telah menyebar undangan dua bulan sebelumnya ini tidak bisa menyelamatkan dia dari hukuman.

Fahrul pun dicopot dari jabatannya dengan Kapolsek Kembangan.

Dia dimutasi ke bagian analis kebijakan di Polda Metro Jaya.

"Itu sudah melanggar Maklumat Kapolri. Apa sanksinya? Ya sekarang dimutasi," ungkap Yusri.

Saat ini, Fahrul masih diperiksa oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya terkait alasannya tetap penyelenggaraan pesta pernikahan di tengah mewabahnya virus corona.

"Saat ini masih diperiksa oleh Propam (Polda Metro Jaya)," ungkap Yusri.

Sosok istri Kompol Fahrul Sudiana ternyata cukup populer 

Sang mempelai wanita adalah selebriti Instagram ( selebgram ) Rica Andriani.

Penelusuran TribunJatim.com (grup surya.co.id), Rica Andriani adalah selebgram yang telah memiliki 191 ribu pengikut di Instagram.

Paras cantiknya dibalut berbagai pakaian adat Sunda saat menikah terekam jelas di dalam album foto.

Rica Andriani juga tampak berteman dengan beberapa selebgram lain yang memiliki nama cukup terkenal di media sosial.

Di antaranya selebgram Awkarin, Laras Syerinita, Rachel Vennya hingga Sarah Gibson.

Kapolsek Kembangan dimutasi seusai menggelar pesta pernikahan di tengah pandemi virus corona,
Kapolsek Kembangan dimutasi seusai menggelar pesta pernikahan di tengah pandemi virus corona, (instagram)

Pernikahan Fahrul dan Rica Andriana berlangsung begitu mewah.

Foto-foto prosesi pernikahan yang dilakukan secara kepolisian tersebat di media sosial. 

Bahkan tersebar akun khusus buatan para fans Rica Andriani untuk mengenang momen indah tersebut.

Rica Andriani dan Fahrul Sudiana mendapat berbagai komentar lewat media sosial.

Tak sedikit yang mendoakan mereka agar langgeng dengan pernikahannya, tetapi tak jarang juga yang mengkritik pesta mereka.

Hal tersebut dikarenakan gelaran resepsi pernikahan ini diadakan dalam kondisi dunia yang sedang tidak aman karena virus Covid-19.

Akibatnya, Fahrul harus diperiksa oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan awal oleh Propam Polda Metro Jaya, yang bersangkutan telah melanggar disiplin dan Maklumat Kapolri dalam rangka menghadapi penyebaran Covid-19, agar tidak ada kegiatan masyarakat yang sifatnya mengundang massa," ungkap Yusri.

"Dalam hal ini, Maklumat Kapolri tidak hanya berlaku untuk masyarakat saja, tapi berlaku juga untuk anggota Polri dan keluarganya. Jadi, kalau ada yang tidak mentaati, siapapun itu harus siap dengan segala konsekuensinya," sambungnya.

Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti mengaku prihatin saat mengetahui kabar seorang perwira polisi menggelar pesta pernikahan mewah di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, pada 21 Maret 2020 lalu.

"Saya sangat prihatin ada anggota Polri dengan level Kapolsek melanggar Maklumat Kapolri. Sebagai pimpinan keamanan wilayah kecamatan, yang bersangkutan seharusnya bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarakat," kata Poengky saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/4/2020).

Menurut Poengky, seorang polisi seharusnya bisa memberikan contoh baik kepada masyarakat tentang pentingnya social distancing di tengah mewabahnya Covid-19.

Pasalnya, Polri adalah garda terdepan dalam memberikan sosialisasi tentang social distancing kepada masyarakat.

Sikap Kapolsek Kembangan Kompol Fahrul Sudiana yang memilih menggelar pesta pernikahan mewah juga menunjukkan ketidakpekaan terhadap kondisi Indonesia yang tengah berperang melawan penyebaran Covid-19.

"Jika benar pernikahan tersebut digelar di hotel mewah dan acaranya mewah, ini juga melanggar aturan Kapolri untuk tidak bergaya hidup mewah. Sungguh memprihatinkan ketidaksensitifan yang bersangkutan," ungkap Poengky.

Kata Poengky, pencopotan jabatan Fahrul sebagai Kapolsek Kembangan diharapkan bisa memberikan efek jera sekaligus dijadikan pembelajaran bagi polisi lainnya.

"Saya berharap sanksi yang diberikan Propam dapat memberikan efek jera, tidak saja kepada yang bersangkutan, tetapi juga seluruh anggota Polri," ujar Poengky.(*)

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved