Kekuatan Gabungan KKB Papua akan Bertambah, Pergerakannya Sudah Dideteksi, Begini Strategi TNI-Polri
Kekuatan Gabungan KKB Papua akan Bertambah, Pergerakannya Sudah Dideteksi, Begini Strategi TNI-Polri untuk Menghadangnya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Kekuatan gabungan kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua diperkirakan akan bertambah lagi.
Hal ini lantaran TNI-Polri mendeteksi adanya pergerakan KKB Papua dari Distrik Jila menuju Distrik Tembagapura.
KKB Papua dari Jila ini diperkirakan akan bergabung dengan kelompok lain yang sudah berkumpul di Tembagapura.
Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gede Era Adhinata di Timika, Rabu (18/3/2020).
• VIRAL KKB Papua Lekagak Telenggen & Joni Botak Bakar Gereja GKII, Kapolda Sebut Mereka Terkutuk
• Gabungan 5 Kelompok KKB Papua Tak Ada Apa-apanya Dibanding Lodewijk Mandatjan, Tujuannya Juga Beda
• Jadi Senjata Andalan KKB Papua untuk Serang TNI-Polri, Begini Spesifikasi Senapan AK-47 dan AR-15
Namun untuk menindak pergerakan KKB Papua itu, aparat terkendala armada transportasi pesawat terbang.
"Kami sudah mengetahui ada kelompok lain yang ingin masuk ke Tembagapura dari Jila.
Kami sudah mengetahui dimana keberadaan mereka" kata AKBP Era Adhinata, dilansir dari Antara.
Polres Mimika telah meminta bantuan tambahan personel guna melakukan penyekatan di beberapa titik agar KKB papua itu tidak masuk ke kawasan Tembagapura dan bergabung dengan kelompok lain.
Keberadaan KKB di Distrik Jila diketahui saat terjadi penembakan terhadap Pos Pengamanan Daerah Rawan (Pam Rahwan) Jila pada Senin (9/3) dini hari
Baku tembak tersebut yang menewaskan seorang prajurit TNI, Sersan Kepala Anumerta La Ongge, anggota Koramil 1710-05/Jila.
Diketahui, kekuatan KKB Papua yang terpecah belah kini tampaknya sudah mulai bersatu.

Meski tak keseluruhan, setidaknya ada dua kubu KKB Papua yang kini sedang mengincar PT Freeport Indonesia.
Kedua kubu tersebut adalah kelompok KKB Papua Joni Botak dan kelompok Lekagak Telenggen.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, ada indikasi mereka berupaya memasuki kawasan PT Freeport di Tembagapura, Papua.
Indikasi itu terungkap dari hasil penyelidikan yang dilakukan anggotanya, di mana saat ini KKB Papua dari berbagai wilayah berada di sekitar Tembagapura.
"Memang benar ada laporan KKB yang berada di sekitar area Tembagapura, bukan saja kelompok Joni botak yang menguasai kawasan Kali Kabur, tetapi Legagak Telengge juga sudah bergabung," ujar Waterpauw, Rabu (4/3/2020), dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Polisi Menduga KKB Coba Masuki Kawasan Freeport di Tembagapura'.
Dijelaskannya, dengan mulai bersatunya berbagai kelompok KKB Papua, maka pihaknya akan lebih memperketat pengamanan di sekitar areal PT Freeport.
Aparat keamanan akan mengambil tindakan tegas bila kelompok tersebut tetap berupaya masuk kawasan Freeport.
Soal persenjataan milik KKB Papua, Waterpauw mengaku saat ini persenjataan mereka cukup banyak.
KKB Papua memiliki persenjataan dengan berbagai jenis yang diperoleh dari rampasan terhadap anggota TNI-Polri.
Walaupun demikian, saat ini situasi kamtibmas di sekitar Tembagapura relatif aman.
Sebelumnya, untuk memperketat pengamanan di Tembagapura, TNI-Polri meningkatkan status keamanan menjadi siaga satu.
Dandim 1710/ Mimika Letkol Pio L Nainggolan mengatakan, peningkatan status keamanan tersebut sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu.
"Siaga satu bukan baru dilakukan pasca penembakan mobil patroli Polsek Tembagapura, tapi sudah beberapa hari lalu" kata Pio, Senin (2/2/2020) malam
Untuk memaksimalkan pengamanan, pihaknya mengaku akan mengefektifkan satuan-satuan yang bermarkas di Mimika, bergabung dalam Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) dan pengamanan wilayah PT Freeport Indonesia.
"Saat ini yang kami lakukan mengefektifkan pasukan yang ada untuk mengantisipasi ancaman KKB," jelas Pio.
Terpisah, Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata mengatakan, peningkatan status keamanan itu diberlakukan sejak adanya penyanderaan yang dilakukan KKB Papua terhadap tiga guru SD Inpres Baluni, Kampung Jagamin, Distrik Tembagapura, pada pertengah Februari lalu.
4 Kelompok Separatis KKB Papua Kumpul di Gunung Botak

Aparat keamanan telah mengidentifikasi kekuatan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang sedang mengintai di sekitar Tembagapura.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menyebut, saat ini ada empat KKB Papua sedang berkumpul do sekitar kawasan PT Freeport Indonesia.
Merkea bersatu di Gunung Botak sekitar Tembagapura. Namun, menurut Paulus, pihaknya sudah mengantisipasi dan menyiapkan 5.000 prajurit TNI/Polri.
Dia juga mengetahui kelompok mana saja yang hingga saat ini berada di sekitar Gunung Botak.
"Informasi kemarin, itu kaum perempuan dan anak-anak. mereka tidak mau kehadiran KKB.
Sejak 2018, mereka tidak mau KKB datang lagi. Mereka sangat menakutkan.
Kehadiran KKB sangat menakutkan keluarganya sendiri," katanya, Senin (16/3/2020).
Menurut Paulus, KKB Papua ini sudah tidak diterima oleh keluarganya sendiri.
Banyak warga yang trauma pascapenembakan dan aksi teror KKB Papua di wilayah area PT Freport Indonesia.
Sekarang sekitar 1.700 warga mengungsi ke Kota Timika gara-gara ketakutan dengan kehadiran KKB.
Mereka berasal dari empat kampung yang berada di sekitar PT Freeport Indonesia, yakni Bantibua, Utikini Bantisatu, Opipawa dan Kimbeli telah mengungsi ke Timika.
"Mereka mengungsi karena trauma akibat serangan KKB. Untuk mengantisipasi hal tersebut, sebanyak 5.000 pasukan TNI/Polri disiagakan di Tembagapura," ujarnya.
Pasukan sebanyak itu terdiri dari 2.000 anggota Polri dan 3.000 pasukan gabungan.(*)