KKB Papua Tembak Prajurit TNI Sertu La Ongge Saat akan Salat Subuh, Berikut 4 Fakta Terbarunya

KKB Papua Serang Koramil Jila dan Tembak Prajurit TNI Sertu La Ongge Saat akan Salat Subuh, Berikut 4 Fakta Terbarunya.

Kolase Tribun Medan dan Youtube Kompas TV
KKB Papua Tembak Prajurit TNI Sertu La Ongge Saat akan Salat Subuh, Berikut 4 Fakta Terbarunya 

Aksi serangan keji itu juga menyebabkan ratusan warga di Distrik Tembagapura memilih mengungsi ke Timika.

Serangan brutal KKB Papua tersebut dilancarkan ke Koramil Jila pada Senin (9/3/2020) dini hari atau sekitar pukul 05.00 WIT.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII Cenderawasih Kolonel Eko Daryanto membenarkan KKB Papua menembak Koramil Jila, Mimika, Papua.

"Memang benar ada penembakan terhadap Koramil Jila hingga mengakibatkan satu anggota TNI terluka," kata Kol Cpl Eko, di Jayapura seperti dilansir Antara, Senin.

Eko tak memerinci kronologi penembakan itu.

Ia masih menunggu informasi terkait insiden penembakan dan identitas korban.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, anggota TNI yang terluka bernama Sertu La Ongge.

Sertu La Ongge mengalami luka tembak di telinga dan masih berada di Jila.

Dilansir dari Tribun Medan, sesaat setelah Sertu La Ongge dievakuasi, dia langsung meninggal dunia akibat luka tembak yang dideritanya, yang dilakukan oleh KKB Papua.

"Memang benar anggota Koramil Jila yang tertembak saat KKB meninggal, dan jenazahnya masih berada di RSUD Timika," kata Kapendam XVII Cenderawasih Kol Cpl Eko Daryanto, Senin.

Kol Cpl Eko menyatakan, dari laporan yang diterima korban sempat dievakuasi dengan menggunakan
helikopter milik TNI-AD.

Korban Sertu La Ongge mengalami luka di bagian telinganya.

Saat ini personel TNI masih melakukan pengejaran terhadap KKB yang menyerang Koramil Jila sekitar pukul 05.00 WIT, kata Kol Cpl Eko.

917 warga mengungsi

Sebelumnya diberitakan, KKB telah berulang kali berulah di wilayah Mimika, Papua.

Ratusan masyarakat di Distrik Tembagapura, Mimika, juga mengungsi ke Timika, Kabupaten Mimika.

Setidaknya, 917 warga kampung yang berada di Distrik Tembagapura telah mengungsi ke Kota Timika.

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, warga tersebut berasal dari Kampung Longsoran, Kampung Batu Besar, Kampung Kimbeli, dan Kampung Banti.

Aksi KKB itu membuat masyarakat terancam.

Warga juga mulai kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok dan layanan kesehatan.

Mereka memilih mengungsi karena tak ingin peristiwa November 2017 kembali terjadi.

Saat itu, KKB memasuki kampung hingga akses masuk kampung terputus.

"Warga ketakutan karena kehadiran KKSB dari luar Timika masuk ke perkampungan mereka," kata Dandim 1710/ Mimika Letkol Pio L Nainggolan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved