VIRAL Video KKB Papua Teror Warga Tembagapura Sampai Panik dan Mengungsi, Terdengar Suara Tembakan
Viral Video KKB Papua Teror Warga Tembagapura Sampai Panik dan Mengungsi, Terdengar Suara Letusan Tembakan.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Beredar video viral yang merekam aksi kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua meneror warga Tembagapura.
Diketahui, ratusan warga yang bermukim di pegunungan sekitar areal tambang PT Freeport Indonesia memang mengungsi karena tak tahan dengan aksi keji KKB Papua.
Suasana saat warga Tembagapura berusaha mengungsi keluar dari kampungnya berhasil direkam dalam video dan tersebar lewat media sosial.
Sempat terdengar suara tembakan yang diduga berasal dari KKB Papua, sehingga membuat warga panik dan berlarian.
Video viral ini diunggah oleh akun instagram @papua_talk dan diunggah ulang oleh @infokomando.
• Pengalaman Kelam KKB Papua Kuasai Kampung 2017 Silam Bikin Warga Ngungsi, Berikut 5 Fakta Terbarunya
• Aksi Keji KKB Papua Minta Makan ke Warga Sambil Todongkan Senjata, Ngakunya Berjuang Usir Freeport
• Serangan Brutal KKB Papua akan Berakhir Sia-sia, Mahfud MD Sebut Polri Sudah Antisipasi Semuanya
Dalam video tersebut memang tampak masyarakat sedang berbondong-bondong membawa banyak barang.
Tak beberapa lama kemudian terdengar suara letusan dari kejauhan.
Si perekam menyebut kalau suara letusan itu adalah suara tembakan.
Si perekam juga berusaha menenangkan warga yang panik karena suara letusan tersebut.
"Ratusan warga Kampung Banti, Tembagapura, Mimika Papua berlarian berhamburan menyelamatkan diri karena diintimidasi dan teror OPM.
Terdengar suara tembakan dari kejauhan yang menyalak mengarah ke arah kerumunan pengungsi." tulis @infokomando dalam captionnya, Minggu (8/3/2020)
Seperti diketahui, warga di empat kampung di kawasan Distrik Tembagapura saat ini sudah mengungsi ke Timika akibat takut aksi teror penembakan yang dilakukan KKB Papua.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengaku jumlah warga yang mengungsi sudah lebih dari 900 orang yang berasal dari empat kampung diantaranya Utikini, Longsoran, Kimberly dan Banti.
Warga yang mengungsi sebagai besar wanita dan anak-anak yang takut hingga minta tolong untuk dievakuasi ke Timika.
Aparat keamanan TNI-Polri hanya membantu memfasilitasi permintaan tersebut dan mendapat bantuan kendaraan dari PT.Freeport untuk mengangkut warga.