Pilbup Sidoarjo 2020
Hasil Survei ISRC terhadap Popularitas Para Pasangan Bacabup-Bacawabup pada Pilbup Sidoarjo 2020
Indonesia Strategic Research & Consulting (ISRC) mengungkap hasil survei yang mereka lakukan pada 20-29 Februari 2020.
Penulis: M Taufik | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SIDOARJO - Satu lagi lembaga survei merilis hasil terkait pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sidoarjo 2020.
Indonesia Strategic Research & Consulting (ISRC) mengungkap bahwa dari survei yang mereka lakukan 20-29 Februari 2020, masyarakat tidak puas terhadap kinerja Pemkab Sidoarjo.
"Sebanyak 74,4 persen responden menyatakan tidak puas dengan kinerja Pemkab Sidoarjo. 16 persen menyatakan puas, dan sisanya tidak tahu," kata Direktur Riset ISRC Achmad Jalaluddin, Sabtu (7/3/2020).
Banyak sektor yang menjadi pemicu ketidakpuasan warga Sidoarjo. Paling tinggi berkaitan dengan persoalan kemacetan dan lalu lintas (67,4%), infrastruktur dan kondisi jalan yang kurang bagus juga jadi keluhan utama (66,2%).
“Kemudian persoalan kemiskinan dan kesejahteraan rakyat (59,63%), faktor pengangguran dan peluang kerja, serta kesehatan (56,06%) dan penanganan sampah menjadi sumber ketidakpuasan pula,” kata Jalu, panggilan Ahmad Jalaluddin.
Hal tersebut, membuat ada pengaruh besar pada persepsi dan pilihan publik kepada para kandidat yang berasal dari pemerintahan saat ini.
"Masyarakat Sidoarjo terlihat sangat membutuhkan perubahan," tandasnya.
Hasil survei ISRC menyebut, Kelana Aprilianto dan Bambang Haryo Soekartono cukup dikenal masyarakat Sidoarjo mengalahkan Plt Bupati Nur Ahmad Syaifudin dan M Amir Aslichin (putra Bupati nonaktif Saiful Illah).
Tentang popularitas, menurut ISRC, Kelana Aprilianto tertinggu dengan 55,4%, disusul A Muhdlor Ali 54,4%. Kemudian Nur Ahmad Syaifudin 50,7%, Bambang Haryo Soekartono 49,5 persen, M Taufiqulbar 45,2%, M Amir Aslichin 42,66%, Sullamul Hadi Nurmawan 20,6%, M Bahrul Amig 12,4%, dan Hidar Assegaf dengan tingkat pengenalan 9,67 persen.
"Meski beberapa bakal calon bupati dan wakil bupati Sidoarjo sudah mendapatkan popularitas lebih dari 50 persen, tetapi tingkat keterpilihan atay elektabilitas mereka semuanya masih di bawah 15 persen. Masih rendah," ungkap Jalu.
Kelana Aprilianto dan Bambang Haryo Soekartono memuncaki perolehan elektabilitas dengan 12,4% dan 11,2%.
Disusul A Muhdlor Ali 8,4%, dan M Taufiqulbar 7,2 persen.
Selanjutnya baru Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin dengan elektabilitas 6,9%, dan M Amir Aslichin dengan tingkat keterpilihan 6,7 persen.
Tiga kandidat terakhir Sullamul Hadi Nurmawan 3,6%, M Bahrul Amig 1,7%, dan Hidar Assegaf 1,2 persen.
“Sebenarnya nama-nama yang kami survei lebih dari sembilan orang. Tapi tingkat elektabilitasnya kurang dari 1 persen, sehingga tidak kami tampilkan,” papar Ahmad Jalaluddin.