Tujuan KKB Papua Lakukan Serangan Brutal 2 Pekan Terakhir, Ketua MPR Sebut Mereka Perlu Dirangkul
Terungkap Tujuan KKB Papua Lakukan Serangan Brutal di 2 Pekan Terakhir, Ketua MPR Sebut Mereka Perlu Dirangkul.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Bahkan aksi penembakan di Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, pada Senin (2/3/2020) lalu, ia anggap dilakukan oleh kelompok baru yang ingin menunjukan eksistensinya.
"Kalau saya lihat mereka yang di pegunungan tengah nih mulai cair persaingannya, yang di Oksibil ini mau menunjukan eksistensinya," kata Dax.
TNI-Polri akan tetap berusaha menjaga situasi keamanan di Papua kondusif.
Aparat, katanya lagi, akan tetap mengedepankan upaya persuasif dan tetap melakukan penegakan hukum kepada pihak-pihak yang melakukan aksi kriminal.
Di sisi lain, Ketua MPR Bambang Soesatyo menginginkan pemerintah dan aparat penegak hukum tetap mengedepankan upaya persuasif untuk mengatasi masalah tersebut.
"Apa yang terjadi hari-hari ini, itu adalah anak-anak kita yang perlu kita rangkul kembali, kita ajak membangun Papua secara bersama-sama," ujar Bamsoet, sapaannya, saat mengunjungi Stadion Papua Bangkit, Jayapura, Papua, Selasa (3/3/2020).
Menurut dia, salah satu tujuan dari kedatangannya ke Papua adalah untuk mencari solusi bagi masalah keamanan yang disebabkan oleh KKB Papua.
Ia memastikan langkah militer belum menjadi opsi untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
"Karena tujuan kami ke sini juga ingin mendorong penyelesaian (masalah) Papua secara permanen dengan pendekatan keadilan, kesejahteraan, dan kebudayaan," kata Bambang.
Proses pembangunan di Papua, lanjut dia, harus tetap berjalan agar tidak ada lagi stigma Papua merupakan daerah tertinggal di Indonesia.
Ia pun mengajak semua pihak untuk sama-sama berupaya menciptakan dan menjaga situasi keamanan yang kondusif di Papua.
"Kami seluruh rakyat Indonesia memiliki kepentingan yang sama sehingga perdamaian di Indonesia dan juga di dunia," kata dia.
TNI-Polri Siaga 1 Serangan KKB Papua
TNI dan Polri menyatakan status siaga 1 untuk mengantisipasi serangan kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua.
Hal ini lantaran ada dua kubu KKB Papua yakni pimpinan Gusbi Waker dan Lekagak Telenggen yang sedang mendekati PT Freeport Indonesia.