Berita Kesehatan
Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi & Asam Urat Selain dengan Obat, Mudah & Bisa Dilakukan di Rumah
Selain melalui obat-obatan, tekanan darah tinggi dan Asam Urat juga bisa diturunkan dengan melakukan beberapa tindakan. Berikut ulasannya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Selain melalui obat-obatan, tekanan darah tinggi dan asam urat juga bisa diturunkan dengan melakukan beberapa tindakan.
Sekadar informasi, tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi permanen di mana tekanan darah terus menerus tinggi atau lebih dari 140/90 mmHg.
Kita tidak bisa merasakan hipertensi. Bahkan banyak orang yang bahkan tidak tahu mereka memiliki darah tinggi.
Hipertensi bisa muncul tanpa gejala fisik, yang diam-diam merusak pembuluh darah dan menyebabkan ancaman kesehatan yang serius.

• Diet Simpel yang Ampuh Mengobati Asam Urat dan Darah Tinggi, Konsumsi Juga 3 Bahan Herbal ini
• Cara Mengobati Darah Tinggi Pakai 6 Bahan Herbal Rumahan, Mudah Didapat dan Tak Perlu Ribet
• Bisa Turunkan Darah Tinggi & Kontrol Gula Darah Penderita Diabetes, ini 4 Khasiat Air Rendaman Serai
Sedangkan penyakit asam urat timbul akibat mengonsumsi zat purin secara berlebihan.
Purin diolah tubuh menjadi asam urat, namun jika kadar asam urat berlebih maka ginjal tidak mampu untuk mengeluarkan.
Hal ini mengakibatkan kristal asam urat menumpuk di persendian dan menyebabkan sendi terasa nyeri, bengkak dan meradang.
Kali ini, SURYA.co.id akan membahas tentang cara menurunkan tekanan darah tinggi dan asam urat selain dengan minum obat.
Melansir dari Kompas.com dalam artikel '7 Cara Mengontrol Hipertensi, Selain dengan Obat', berikut cara menurunkan tekanan darah tinggi
1. Jaga berat badan dan lingkar pinggang ideal
Bobot tubuh berlebih dapat menimbulkan gangguan pernapasan saat tidur (sleep apnea).
Kondisi ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
Tak heran, tekanan darah kerap melonjak seiring peningkatan berat badan. Jaga berat badan tetap ideal.
Umumnya, tensi bisa turun satu mmHg setiap penurunan berat badan satu kilogram.
Selain mengurangi berat badan, Anda juga harus mengawasi lingkar pinggang.
2. Aktif bergerak dan berolahraga
Olahraga 150 menit seminggu sekali, atau olahraga 30 menit setiap hari dapat menurunkan tekanan darah penderita hipertensi sekitar lima hingga delapan mmHg.
Penderita hipertensi perlu konsisten berolahraga. Pasalnya, saat Anda berhenti berolahraga, tekanan darah bisa kembali melonjak.
Beberapa jenis olahraga yang cocok bagi pemilik tekanan darah tinggi antara lain jalan kaki, lari, bersepeda, renang, atau angkat beban.
3. Konsumsi makanan sehat
Bagi penderita hipertensi, konsumsi makanan sehat seperti beras merah, roti gandum, buah, sayur, dan produk susu rendah lemak dapat menurunkan tekanan darah sampai 11 mmHg.
Jika Anda kesulitan mengubah pola makan menjadi lebih sehat, coba catat apa dan kapan Anda mengonsumsi makanan atau minuman setiap hari.
Dalam seminggu, perhatikan daftar asupan yang masuk ke tubuh dan jadwalnya.
Dengan begitu, Anda punya kesadaran lebih untuk mengatur asupan yang baik masuk ke tubuh.
4. Kurangi garam
Bagi penderita hipertensi, mengurangi asupan garam dapat menurunkan tekanan darah rata-rata sampai enam mmHg.
Kementerian Kesehatan menganjurkan konsumsi garam tak lebih dari 2.000 miligram natrium, setara satu sendok teh garam atau lima gram garam per hari.
Untuk memangkas asupan garam, coba perhatikan baik-baik label makanan yang dikonsumsi.
Selain itu, minimalkan konsumsi makanan beku atau olahan yang kaya dengan garam.
Jangan hobi menambahkan garam dalam makanan. Ubah kebiasaan doyan asin dengan menambah cita rasa lewat rempah-rempah.
5. Berhenti merokok
Rokok rentan membuat tekanan darah melonjak. Berhenti merokok dapat mengontrol tekanan darah agar ajek normal.
Berhenti merokok juga dapat meningkatkan kualitas kesehatan secara keseluruhan.
Termasuk mengurangi risiko penyakit berbahaya seperti jantung, stroke, dan kanker.
6. Mengontrol konsumsi kafein
Kafein dari kopi, teh, cokelat, dll. disebut dapat meningkatkan tekanan darah sampai 10 mmHg bagi orang yang tidak terbiasa mengonsumsinya.
Namun, kafein tidak memengaruhi tekanan darah peminum kopi, cokelat, teh yang rutin mengonsumsi minuman berkafein tersebut.
Dengan mempertimbangan efek jangka panjang kafein pada tekanan darah, ada baiknya Anda bijak mengonsumsi kafein.
Bila perlu, cek kadar tekanan darah 30 menit setelah Anda mengonsumsi kafein.
Jika ada kenaikan dari pengukuran sebelumnya, artinya Anda sensitif pada kafein.
7. Kurangi stres
Saat stres atau mengalami tekanan, beberapa orang cenderung makan dan minum asupan tidak sehat serta merokok.
Hal itu dapat memengaruhi tekanan darah. Anda perlu mengendalikan stres.
Caranya dengan mencari akar penyebab stres dan mencari jalan keluarnya.
Luangkan waktu khusus untuk membuat pikiran rileks. Caranya dengan mengerjakan sesuatu yang Anda sukai.
Bila perlu, buat jadwal teratur untuk mengerjakan hobi. Hal yang tak kalah penting dari tujuh cara di atas adalah rutin memonitor tekanan darah.
Dengan menjaga gaya hidup sehat, rajin mengecek tekanan darah, dan konsultasi berkala dengan dokter, bukan tidak mungkin hipertensi dapat dikendalikan.
Lalu bagaimana cara menurunkan asam urat?
Untuk menyembuhkan penyakit asam urat, kamu bisa lakukan lima hal sederhana.
Dikutip dari laman Hellosehat, Inilah 5 cara mengobati asam urat yang bisa dilakukan di rumah.
1. Pantau kadar asam urat
Hal yang harus kamu miliki adalah alat tes asam urat.
Saat ini alat untuk mengecek asam urat sudah bisa dipakai sendiri oleh pasien.
Bentuknya hampir sama dengan alat pengecek gula darah di rumah.
Jadi, dengan menggunakan alat tersebut kamu bisa terus memantau kadar asam urat.
Kadar asam urat yang normal adalah di bawah 6 mg/dL untuk perempuan dan laki-laki di bawah 7 mg/dL.
2. Olahraga dengan teratur
Pengobatan lain yang paling mudah adalah melakukan olahraga rutin.
Berolahragalah secara teratur dengan intensitas sedang setidaknya 30 menit selama 5 hari dalam seminggu.
Gejala asam urat akan lebih bisa dikendalikan jika kamu melakukan olahraga.
Olahraga membuat sendi-sendi terlatih dengan baik, sehingga bisa mencegah nyeri sendi yang kerap kali menyerang orang dengan asam urat.
3. Jaga berat badan dengan diet yang tepat
Orang yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami asam urat yang tinggi daripada orang yang memiliki berat badan normal.
Untuk menjaga berat badan, pilihlah sumber karbohidrat kompleks dalam diet.
Makan lebih banyak buah, sayuran, dan gandum utuh.
Hindari makanan seperti kue-kue manis, permen, minuman manis dan produk yang mengandung gula fruktosa tinggi.
Selain itu, kurangi lemak jenuh dari daging merah, unggas yang berlemak, dan produk susu yang mengandung tinggi lemak.
Pilihlah sumber protein harian dari daging tanpa lemak, ikan, dan unggas sekitar 2-3 potong perhari.
Sumber protein lain yang bisa ditambahkan adalah produk susu rendah lemak atau yogurt.
Selain itu juga pilihlah makanan yang harus dihindari dan dibatasi untuk mencegah lonjakan asam urat semakin tinggi yaitu menghindari makanan dan minuman yang tinggi purin (asam urat) seperti seafood, daging merah, makanan-makanan manis (mengandung gula), alkohol, dan jeroan.
4. Perbanyak minum air putih
Sering minum alkohol terbukti dapat meningkatkan kadar asam urat, sehingga menyebabkan serangan asam urat terjadi.
Minum air putih minimal delapan gelas per hari akan membantu mengangkut zat gizi dan juga zat yang sudah tidak terpakai dalam tubuh.
Beberapa ahli percaya bahwa minum air putih akan ikut membantu melancarkan pembuangan asam urat yang menumpuk dalam tubuh.
Selain air putih, buah yang mengandung air juga bisa menjadi salah satu cara untuk memperlancar pengeluaran asam urat.
5. Mengandalkan bahan alami
Kamu juga bisa mengatasi asam urat dengan mengandalkan bahan-bahan alami.
Tetapi tentunya bahan-bahan alami ini tetap tidak bisa menggantikan sepenuhnya fungsi obat yang sudah diberikan dokter.
Obat alami ini hanya bisa membantu mengendalikan gejala yang muncul saja.
Itulah sederet cara menurunkan tekanan darah tinggi dan asam urat tanpa menggunakan obat.
Mulai dari aktivitas fisik hingga makanan yang menjadi pantangan. (*)