Berita Pamekasan

Reaksi Kakak Beradik, Asal Pamekasan seusai Pulang dari Observasi di Natuna dan Ketemu Keluarga

Kakak beradik, Ilham, pegang ponsel dan Tika, serta ayahnya Herman Kusnadi, saat berada di rumahnya, Minggu (16/2/2020) malam.  

Penulis: Muchsin | Editor: Parmin
SURYAOnline/muchsin
Kakak beradik, Ilham, pegang ponsel dan Tika, serta ayahnya Herman Kusnadi, saat berada di rumahnya, Minggu (16/2/2020) malam. 

Dikatakan, virus corona itu terjadi Desember 2019, namun booming pada Januari 2020.

Dan akhir-akhir ini pemerintah China tidak membolehkan warganya ke luar dari China. Jika ada yang nekat, maka di Bandara lebih dulu harus melewati termoscanner untuk mendeteksi suhu tubuh yang melebihi 30 derajat celcius, dilarang ke luar China.

Dikatakan, ketika melewati bandara di China, terdapat tiga mahasiswa yang terpaksa tinggal tidak bisa pulang ke Indonesia.

Sebab ketiganya itu waktu melewati termoscanner, memakai baju tebal sehingga suhu tubuhnya naik melebihi ambang batas dan tertahan di bandara. Kemudian ketiganya menjalani tes hingga lima kali, dinyatakan negatif tidak terinveksi corona.

Tetapi karena pesawatnya sudah didesak untuk segera terbang, maka ketiganya ditinggal dan disarankan kembali ke kampus di China.

Dijelaskan, selama di Natuna dibuat senag dan gembira. Ketika sudah tiba waktunya untuk pulang ke kampung halaman masing-masing, perasaannya sedikit sedih lantara akan berpisah dengan mereka (warga yang diobservasi di Natuna.Red). Sebab, walau di Natuna hanya berlangsung 14 hari, tapi rasa persaudaraan sudah akrab.

“Ya, karena di sana, makan ambil nasinya barengan, main bersama dan mau antre mandi bareng,” papar Ilham.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved