Berita Pamekasan Madura
Kronologi Semburan Api Setinggi 50 cm Keluar dari Sumur Bor Pamekasan, Kasus Sebelumnya Lebih Heboh
Warga Dusun Bunut, Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Madura, dihebohkan semburan api dari sumur yang dibor, Jumat (24/1/2020).
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Musahadah
Yang jelas, kondisi tanah di wilayah itu memang labil sehingga sering dilanda longsor.
"Di situ memang rawan longsor. Tapi kalau longsor terus muncul api baru pertama ini," jelas Sarno.
Sementara itu, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surip, api yang muncul dari retakan longsor itu dimungkinkan karena ada kandungan gas di dalamnya.
PVMBG pun ikut meneliti fenomena api yang muncul dari retakan tanah ini.
Petugas belum dapat memastikan jenis gas apa yang memantik semburan api itu.
Diduga api itu menyala karena terpantik aktivitas manusia.
Dari hasil observasi di lapangan dan wawancara dengan warga, pemantik api di retakan tanah ini belum diketahui pasti.
Sebab warga mengaku menemukan api itu sudah dalam kondisi menyala.
"Warga menemukan sudah dalam keadaan menyala," katanya
Saat tim melakukan observasi lapangan terkait peristiwa ini, api dalam retakan sudah padam.
PVMBG masih akan meneliti lebih lanjut untuk mengetahui jenis gas yang terkandung di lahan tersebut.
Tim PVMB akan membawa sampel dari pemeriksaan di lapangan ke laboratorium untuk mengetahui kandungan gasnya.
Dari hasil penelitian sementara, PVMBG tak mendeteksi potensi gas beracun dari retakan di jalan perkebunan tersebut.
Diduga, gas yang keluar itu dari lahan itu merupakan gas alam.
Perihal musabab terbentuknya gas itu, apakah berasal dari bahan bakar fosil dari sisa-sisa tanaman, hewan dan mikroorganisme yang tersimpan di dalam tanah selama jutaan tahun, atau gas metana, pun belum diketahui pasti.
"Kita gali sedalam 30 sentimeter, tidak ditemukan gas berbahaya. Mungkin gas alam" jelasnya.(tribunjateng/khoirul muzakki)