Berita Surabaya
Mengenal Yogamarta, Perpaduan Gerakan Nusantara untuk Mengobati Diri Sendiri
Dika Satjadibrata, bassist Ada Band itu memperkenalkan yogamarta, olahraga yang memadukan gerakan senam, pencak silat dan tarian khas Indonesia.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Cak Sur
SURYA.co.id | SURABAYA - Kesadaran masyarakat dalam menjaga ketahanan tubuh kian meningkat. Dari sekian banyak cara, olahraga banyak dipilih.
Kini, jenis-jenis olahraga pun semakin beragam. Baik yang bisa dilakukan sendiri, maupun dengan bantuan profesional.
Musisi tanah air, Dika Satjadibrata pun tak mau ketinggalan untuk mewujudkan masyarakat yang sehat melalui berolahraga.
Baru-baru ini, bassist Ada Band itu memperkenalkan yogamarta, olahraga yang memadukan gerakan senam, pencak silat dan tarian khas Indonesia.
"Yogamarta ialah seni olah tubuh, dipadukan dengan olah pernapasan. Nama yogamarta diambil dari bahasa sansekerta. 'Amarta' berarti air kehidupan," katanya.
Air kehidupan diangkat sebagai nama karena 70 persen tubuh manusia terdiri dari air.
"Yogamarta ialah penyatuan fisik, mental dan spiritual. Gerakannya saya adopsi dari gerakan original khas Nusantara. Basic-nya dari gerakannya ialah tarian Jawa yang merupakan warisan Nusantara," ungkap musisi kelahiran 11 Desember 1973 ini.
Dika melanjutkan, gerakan-gerakan yogamarta yang dilakukan perempuan dan laki-laki relatif sama.
"Yogamarta ini bisa dilakukan selama 45 sampai 60 menit. Terdiri dari 23 gerakan yang dibagi dalam lima fase," ungkapnya.
Fase-fase tersebut, Dika menguraikan, yakni fase bukaan napas, fase senam, fase jurus, fase baju besi dan fase tutup napas.
"Ada beberapa tingkatan level dalam yogamarta yang bisa diikuti oleh semua kalangan, mulai dari usia enam sampai 60 tahun. Dimulai dengan level yang paling dasar," ia menerangkan.
Dalam menemukan gerakan-gerakan tersebut, Dika membutuhkan waktu riset selama delapan tahun.
Ia mendatangi berbagai tempat bersejarah untuk mengetahui gerakan-gerakan asli Nusantara.
"Saya mempelajari literatur silat Nusantara, mulai dari era Kerajaan Majapahit sampai Kerajaan Singosari. Selain itu juga mempelajari tarian khas Jawa," paparnya.
Yogamarta, lanjut Dika, mudah diikuti dan bisa dilakukan rutin setiap hari.