Ketakutan Pasukan AS Saat Diberondong Puluhan Rudal Fateh Iran, 'Saya Sudah Bersiap Mati', Katanya

Seperti ini Ketakutan Pasukan AS Saat Diberondong Puluhan Rudal Fateh Iran, 'Saya Sudah Bersiap Mati', Katanya

Kolase Youtube Tribun Bogor dan AFP/ROUHOLLAH VAHDATI
Ilustrasi: Ketakutan Pasukan AS Saat Diberondong Puluhan Rudal Fateh Iran, 'Saya Sudah Bersiap Mati', Katanya 

Kemudian Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menuturkan, ada bukti intelijen bahwa misil Iran tidak sengaja menghantam pesawat Ukraina.

Komando Sentral (CENTCOM) menolak berkomentar atas laporan itu.

Begitu juga Dewan Keamanan Nasional atau Kementerian Luar Negeri.

Adapun Teheran mengklaim, maskapai tersebut sempat mengalami "keadaan darurat".

Namun, mereka mencoba kembali sebelum jatuh.

Dari 176 orang yang tewas, 82 di antaranya adalah warga negara Iran.

Kemudian 63 orang berkebangsaan Kanada.

PM Kanada Justin Trudeau berujar, terdapat bukti pesawat Boeing 737 Ukraina yang jatuh di Teheran ditembak rudal Iran.

Kecelakaan itu terjadi beberapa jam setelah Iran menyerang dua pangkalan pasukan AS di Irak, sebagai balasan atas kematian jenderal top mereka.

Dalam konferensi pers, PM Kanada Trudeau menuturkan bahwa jatuhnya pesawat Boeing di Teheran tak hanya mengejutkan negaranya, tapi juga dunia.

Sebabnya dari 176 yang tewas, 63 warga negara Kanada.

Kemudian 82 berasal dari Iran.

Sedangkan sisanya Ukraina hingga Afghanistan.

Dilansir Sky News Kamis (9/1/2020), dia mengaku mendapatkan bukti berupa data intelijen baik dari pihaknya maupun sekutu.

"Bukti itu mengindikasikan bahwa pesawat tersebut jatuh setelah ditembak rudal Iran.

Mungkin saja tidak disengaja," katanya.

Meski begitu, dia tidak ingin langsung menarik kesimpulan atau menuduh secara langsung, dan menolak menjabarkan detilnya.

Pernyataan yang sama juga disuarakan oleh Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, di mana empat warganya jadi korban tewas.

"Terdapat informasi utama bahwa penerbangan itu dihantam rudal jenis Surface to Air," jelas Johnson dilansir AFP.

Dia melanjutkan, London bakal bekerja sama dengan Kanada dan mitra mereka dalam menggelar penyelidikan yang transparan.

Johnson juga meminta supaya jenazah para korban penerbangan 752 bisa segera diserahkan ke pihak keluarga, agar dimakamkan secara layak.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved