Ketakutan Pasukan AS Saat Diberondong Puluhan Rudal Fateh Iran, 'Saya Sudah Bersiap Mati', Katanya

Seperti ini Ketakutan Pasukan AS Saat Diberondong Puluhan Rudal Fateh Iran, 'Saya Sudah Bersiap Mati', Katanya

Kolase Youtube Tribun Bogor dan AFP/ROUHOLLAH VAHDATI
Ilustrasi: Ketakutan Pasukan AS Saat Diberondong Puluhan Rudal Fateh Iran, 'Saya Sudah Bersiap Mati', Katanya 

Di luar itu, sejumlah sumber keamanan menyatakan, maskapai Ukraina itu ditembak rudal Iran setelah dikira pesawat AS.

Maskapai Ukraine International Airlines jatuh setelah lepas landas di Bandara Imam Khomeini, Teheran, pada Rabu (8/1/2020).

Kecelakaan itu terjadi beberapa jam setelah markas pasukan AS di Ain al-Assad dan Irbil dibombardir oleh rudal Iran.

Pesawat jenis Boeing 737 Ukraina itu berhenti mengirim transmisi komunikasi beberapa menit pasca-lepas landas, sebelum diketahui jatuh.

Otoritas Ukraina menyatakan, mereka mempertimbangkan skenario bahwa maskapai Ukraina International Airlines dihantam rudal Iran.

Apalagi, beredar gambar di media sosial terdapat benda yang dianggap sebagai kepala misil di dekat lokasi pesawat Ukraina jatuh.

Setidaknya, dua pejabat AS dan satu ofisial Irak meyakini, Ukraine International Airlines ditembak oleh rudal buatan Rusia.

Dilansir Newsweek Kamis (9/1/2020), Boeing 737 itu ditembak dengan sistem pertahanan Tor-M1, dikenal juga dengan kode NATO Gauntlet.

Satu pejabat anonim Pentagon dan ofisial intelijen mengungkapkan, maskapai tersebut ditembak karena kesalahan.

Berdasarkan pandangan mereka, besar kemungkinan rudal Iran itu aktif karena mengira maskapai Ukraina sebagai pesawat AS.

Sejumlah media AS dilaporkan BBC juga memberitakan, Teheran salah mengira karena mereka bersiap jika dibalas Pentagon.

CBS News mengutip sumber intelijen yang menjabarkan, satelit mendeteksi setidaknya dua "sinar" inframerah yang menandakan peluncuran rudal.

Sejumlah pemimpin dunia Barat dalam pernyataannya mengindikasikan, Teheran bertanggung jawab atas tewasnya 176 orang.

"Yah, saya punya kecurigaan," terang Presiden AS Donald Trump saat mendapat pertanyaan dari jurnalis di Gedung Putih.

"(Pesawat) itu terbang di area yang sangat tidak bersahabat, dan seseorang bisa saja membuat kesalahan," ujar Trump.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved