Kondisi Mengenaskan Mahasiswi Telkom University Setelah Jadi Korban Aksi Menjijikkan Seniornya
Terungkap kondisi mengenaskan mahasiswi Telkom University setelah menjadi korban aksi menjijikkan seniornya.
"Siangnya, Korban diajak pelaku ke kosan pelaku dengan dalih supaya lebih mudah untuk persiapan ke bioskop," ujar dia.
Di kosan tersangka, kata Bahrul, di situlah kekerasan seksual atau pencabulan itu terjadi.
"Korban sontak menolaknya tapi pelaku tetap mencium korban dan “hubungan” tersebut terjadi," kata dia.

Bahrul menjelaskan, korban tak melakukan perlawanan karena dalam tonic immobility, atau kondisi korban pelecehan seksual mengalami “kelumpuhan sementara” atas respon stimulasi apapun yang diterima tubuhnya.
"Setelah kejadian itu, pelaku tetap mengajak korban untuk nonton di bioskop pada sesi midnight.
Saat tayangan film berlangsung pelaku meminta korban untuk menciumnya dan melakukan tindakan asusila, tapi korban menolak," jelasnya.
Setelah nonton, kata Bahrul, kondisi hujan sangat deras.
Dalam kondisi hujan yang sangat deras pelaku tetap memaksakan untuk menerobos hujan. Keduanya pun basah kuyup.
Korban minta pulang ke asrama putri di kampus.
"Tapi pelaku menolak dan mengatakan pelaku tidak akan melakukan apapun ke korban. Dan korban dibawa pelaku dan “hubungan” tersebut terjadi lagi," kata dia.
Menurut Bahrul, korban tidak melawan, ketakutan dan bingung harus melakukan apapun (tonic immobility).
"Selain pemaksaan berhubungan seks terhadap korban, pelaku juga memaksa korban melakukan tindakan asusila lainnya yang menjijikan," kata dia.
Bahrul memaparkan, korban di kosan pelaku sekitar satu minggu. Korban mengalami trauma ringan pasca kejadian tersebut.
"(Korban) Bingung harus melakukan apa dan terpaksa mengikuti keinginan pelaku, dan terus menemani pelaku pada setiap saat keluar dari kosan," ujarnya.

Bahrul memaparkan, Korban berusaha memahami kondisi dan memanipulasi perasaannya agar pelaku simpatik, dan pada suatu titik korban pergi dan tidak pernah kembali.