Kondisi Mengenaskan Mahasiswi Telkom University Setelah Jadi Korban Aksi Menjijikkan Seniornya
Terungkap kondisi mengenaskan mahasiswi Telkom University setelah menjadi korban aksi menjijikkan seniornya.
SURYA.CO.ID - Terungkap kondisi mengenaskan mahasiswi Telkom University di Bandung setelah menjadi korban aksi menjijikkan seniornya.
Korban mengalami trauma, bahkan dikabarkan mau bunuh diri.
Kisah mahasiswi Telkom University yang jadi korban tindakan asusila itu menjadi viral setelah diunggah sejumlah media termasuk Tribun Jabar (jaringan Surya.co.id).
Peristiwa asusila itu terjadi setahun lalu, namun baru kini menjadi berita viral.
Menurut pendamping korban dari United Voice, sebuah komunitas mahasiswa di kampus Telkom University, Bahrul Bangsawan, kejadian tersebut saat korban masih semester satu berusia 19 tahun.
Bahrul menceritakan, kejadian tersebut berawal dari pelaku FGS (21) mengembalikan lampu tumblr milik korban ke asrama putri mahasiswa baru, yang dipinjamkan ke pelaku untuk acara Farewell Party pada tanggal 22 November 2018.
"Setelah itu pelaku mulai melakukan interaksi yang intens melalui media sosial.
Korban merasa perlakuan pelaku pada saat pertama kali ketemu (first impression) sangat baik, gentleman dan alim," kata Bahrul.
Bahrul mengatakan, dengan kebiasaan korban yang sangat menghormati orang lain terutama senior, korban merasa segan jika hanya membaca isi pesan tersebut tanpa membalasnya, walaupun dalam keadaan risih.
Sehingga, kata Bahrul, komunikasi berlanjut seiring berjalannya waktu.
Sikap segan korban ini, kata Bahrul adalah kebiasaan saat SMK dulu yang sangat segan dan takut terhadap otoritas senior.
"Pelaku mulai menarik simpati korban dengan bercerita banyak hal kepada korban, sehingga pelaku meminta kepada korban untuk menemaninya menonton di bioskop, dengan dalih pelaku merasa kesepian," ucap Bahrul.
Menurut Bahrul, dikarenakan korban empati terhadap pelaku, korban pun menuruti kemauan pelaku untuk nonton bersama di bioskop.
Setelah itu, kata Bahrul, sebelum acara SeeFest 2018 pada tanggal 30 November 2018.
Seebelum kejadian tersebut, pelaku sempat memaksa korban untuk mengirimkan foto seksi korban kepada pelaku.