Telanjur Hamil 4 Bulan, Mahasiswi UIN Alauddin Makassar malah Dibunuh Pacar, Ini 4 Faktanya
Cerita tragis menimpa mahasiswi UIN Alauddin Makassar yang telanjur hamil 4 bulan hasil hubungan gelap dengan pacarnya, Ridhoyatul Khaer alias Ridho.
SURYA.co.id | MAKASSAR – Cerita tragis menimpa mahasiswi UIN Alauddin Makassar yang telanjur hamil 4 bulan hasil hubungan gelap dengan pacarnya, Ridhoyatul Khaer alias Ridho (24).
Bukannya mempertangungjawabkan perbuatannya seusai menghamili pacarnya, Asmaul Husna (24), Ridho malah membunuhnya dengan kejam.
Peristiwa pembunuhan itu terjadi di kontrakan Asmaul Husna di Perumahan Citra Elok, Jalan Tamangapa, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Makassar, Sabtu (14/12/2019).
Awalnya, kedatangan mahasiswa semester VII Fakultas Ekonomi UIN Alauddin Makassar ke kontrakan Asmaul Husna tersebut untuk membahas kehamilan pacarnya.
Berikut fakta-fakta mahasiswi dibunuh pacar setelah telanjur hamil dari hasil hubungan gelap :
1. Korban minta pertanggungjawaban pelaku

Ridho datang ke kontrakan Asmaul Husna untuk membahas masalah kehamilan.
“Pelaku awalnya berbicara baik-baik menanyakan usia kehamilan korban.
Mengetahui usia kandungan 4 bulan, Ridho bermaksud akan memberitahu orangtua korban setelah pulang dari kontrakan.
Tapi korban ingin memberitahukan masalah kehamilannya ini ke orangtuanya saat itu juga," kata Kapolsek Manggala Kompol Hasniati, Senin (16/12/2019).
Mendengar jawaban Ridho, korban bergegas mengambil handphone miliknya untuk menghubungi orangtuanya.
"Korban ingin meminta pertanggungjawaban pelaku.
Justru Ridho mengancam akan membunuhnya jika korban menghubungi orangtuanya," ungkapnya.
Ancaman Ridho tersebut tak digubris korban.
Asmaul Husna justru menantang balik Ridho untuk membunuhnya jika mempunyai keberanian.
Tanpa pikir panjang, pelaku yang dalam keadaan emosi dan panik langsung membekap wajah korban menggunakan bantal sekitar 15 menit.
Melihat korban masih hidup, pelaku kemudian ke dapur mengambil pisau untuk membunuh korban.
2. Jasad Asmaul Husna diautopsi

Kepala Polsekta Manggala Kompol Hasniati saat dikonfirmasi, Senin (16/12/2019).
Menurut Hasniati, sebelum terjadi pembunuhan itu, korban dengan tersangka terlibat percekcokan terkait masalah kehamilan itu.
“Untuk sementara, motif dari pengakuan tersangka bahwa dirinya cekcok dengan korban sebelum pembunuhan itu.
Percekcokan itu terkait dugaan kehamilan korban.
Tapi, kami belum tahu pasti, sebab masih dalam proses penyidikan,” kata Hasniati.
Untuk memastikan motif pembunuhan dilatarbelakangi dugaan kehamilan, lanjut Hasniati, penyidik Polsekta Manggala masih menunggu hasil pemeriksaan Puslabfor Polda Sulsel.
“Kami masih menunggu hasil visum atau autopsi dari RS Bhayangkara Polda Sulsel.
Apakah benar korban tengah hamil atau tidak.
Karena pengakuan tersangka, percekcokan terjadi sebelum pembunuhan disebabkan korban mengaku hamil,” tutur dia.
3. Jasad awalnya ditemukan sepupu

Jasad Asmaul Husna pertama kali ditemukan oleh sepupunya, Satriani (27).
Satriani menemukan Husna dalam keadaan telentang dengan muka tertutup bantal sekitar pukul 12.00 siang waktu setempat.
Korban ditemukan bersimbah dengan wajah tertutup bantal.
Polisi kemudian menangkap RK.
Ia mengakui telah membunuh Asmaul Husna.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmo mengatakan, RK merupakan kekasih Asmaul Husna.
"Pelaku berinisial RK mahasiswa semester VII Fakultas Ekonomi UIN," katanya.
Polisi sudah menetapkan RK sebagai tersangka.
Saat ini RK masih menjalani pemeriksan di Polrestabes Makassar.
4. Dibunuh dengan bantal dan pisau

Asmaul Husna dibunuh kekasihnya menggunakan bantal dan pisau.
Hal itu disampaikan Kanit Reskrim Polsek Manggala Iptu Syamsuddin seperti dilansir dari Tribun Timur.
Ia mengatakan, RK menggunakan bantal untuk menutup wajah Asmaul.
"Awalnya pelaku menutup wajah korban selama 15 menit," ungkapnya.
Namun, RK melihat Asmaul Husna masih bernafas.
Ia pun mengambil pisau dari dapur untuk membunuh korban.
Kondisi sebagian tubuh korban saat itu berlumuran darah.