Kabar Bekasi
Kronologi Menegangkan Subandi Tangkap Ular Kobra 2 Meter, Cuma Pakai Bambu Sampai Tersembur Bisa
Kronologi menegangkan Subandi tangkap ular kobra 2 meter, cuma pakai bambu sampai tersembur bisa.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Sebab, biasanya, warga di sekitar rumahnya menemukan ular kobra juga namun berupa anakan yang masih kecil.
10. Pesan Subandi
"Antisipasi ke depan ya siap-siap bambu aja. Sama usahakan jangan sampai gelap di depan rumahnya. Kalau rumah saya kan untung kemarin lampunya besar, jadi jelas," kata Subandi.
Ia menyebut, ular kobra itu akan ia berikan kepada siapa saja yang mau mengambil.
Putrinya, Fatmawati sudah menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi guna mengevakuasi ular berbisa tersebut.
Fenomena Teror Ular Kobra
Sebelumnya, kemunculan ular kobra dan penemuan sarangnya di sekitar kawasan permukiman warga, belakang menjadi fenomena yang mengkhawatirkan terjadi di sejumlah daerah.
Selain jenis berbahaya, fakta ini juga cukup membuat kita bergidik karena bisa jadi ular kobra ada di sekitar kita.
Seperti di daerah Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta.
Akibat adanya anakan kobra tersebut, satu keluarga terpaksa mengungsi.

Kemudian di Jember, puluhan anakan kobra juga meneror warga Sukorambi, Jawa Timur pada Jumat (6/12/2019).
Selain itu, waga Ciracas, Jakarta Timur juga dihebohkan dengan keberadaan ular kobra.
Namun, ular tersebut tak juga ditemukan meski sudah 5 jam dicari.
Mengenai fenomena ditemukannya ular kobra di mana-mana, Peneliti Herpetologi Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Amir Hamidy, memberikan penjelasan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/12/2019).
Herpetologi sendiri adalah ilmu yang mempelajari reptil dan amfibi.
Amir mengatakan bahwa Pulau Jawa adalah habitat asli ular kobra.
Dikutip dari kompas, Amir mengatakan, "Habitatnya persawahan, sekitar perumahan termasuk perbatasan-perbatasan hutan yang sudah terbuka. Bukan hutan primer."
Menurutnya, musim penghujan menjadi musim ideal bagi menetasnya telur-telur kobra.
"Karena kan ini musimnya. Jadi memang musim ular menetas ini di awal musim penghujan," katanya.
"Wajar kalau seperti itu, tahun sebelumnya juga ada," tambahnya.
Saat bertelur, induk kobra bisa menghasilkan telur mencapai 12-20 butir telur.
Telur-telur tersebut akan menetas dalam rentang waktu 3-4 bulan.
Telur kobra juga tidak diletakkan di sarang layaknya telur ayam.
Namun, telur kobra biasanya diletakkan di atas tanah, di lubang-lubang, atau di bawah serasah atau tumpukan ranting atau sampah.
Agar telurnya menetas, induk kobra membutuhkan suhu yang lembap, karena jika panas telurnya akan kering.
Amir melanjutkan, "Bayangkan kamar mandi lembap enggak ada ventilasinya. Jadi kurang lebih itu suhunya."
Pada periode tertentu, induk kobra akan meninggalkan telur-telurnya dan membiarkan telur tersebut menetas sendiri.
"Begitu menetas, anak kobra akan menyebar ke mana-mana," katanya.
Mengingat berbahayanya ular kobra, Amir mengingatkan masyarakat untuk tidak menangani sendiri jika bertemu ular kobra.
Meski masih kecil, anakan ular kobra sama seperti kobra dewasa, sudah berbisa dan mematikan.
Jika menemukan telur ular kobra, sebaiknya telur-telur itu dipindahkan dengan memanggil ahli seperti petugas pemadam kebakaran maupun komunitas ahli ular.
Perlu diketahui bahwa ciri-ciri telur kobra yakni berwarna putih, berbentuk lonjong, memiliki cangkang dan ukurannya bervariasi tergantung dari induknya.