Berita Tuban
Jadi Kilang Tercanggih, Kilang Minyak Tuban Juga Hasilkan Avtur dan Petrokimia Standar Terbaik Dunia
Diklaim bisa kurangi impor BBM di 2026, seluruh BBM yang diproduksi di Kilang Tuban memiliki standar terbaik di dunia yakni Euro 5
Penulis: M. Sudarsono | Editor: Cak Sur
SURYA.co.id | TUBAN - Kilang minyak grass root refinery (GRR) ditargetkan bisa beroperasi di 2026 mendatang.
Kilang yang melibatkan Pertamina dan Rosneft asal Rusia disebut merupakan salah satu yang tercanggih di dunia.
Produksinya pun diklaim akan mampu mengurangi impor berdasarkan jumlah kebutuhan BBM dalam negeri yang mencapai 1,5 juta barel per hari.
Sedangkan kilang yang sudah ada hanya mampu memproduksi minyak 700-800 barel per hari. Sisanya dari jumlah total kebutuhan masih impor dan akan berkurang saat kilang sudah beroperasi.
"Kilang Tuban memiliki kapasitas pengolahan sebesar 300 ribu barel per hari yang akan menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasoline dan diesel," kata Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati kepada wartawan saat meninjau restorasi pantai di lokasi kilang, Minggu (1/12/2019).
Dia menjelaskan, selain menghasilkan gasoline dan diesel, kilang dengan nilai investasi 15-16 miliar dolar itu juga akan menghasilkan 4 juta liter avtur per hari.
Lalu dapat memproduksi petrokimia sebesar 4.25 juta ton per tahun. Seluruh BBM yang diproduksi di Kilang Tuban memiliki standar terbaik di dunia yakni Euro 5.
"Kilang Tuban memiliki standar terbaik di dunia, yang sangat ramah dengan lingkungan," terang Nicke.
• Investasi 16 Miliar Dolar, Pertamina Sebut Kilang Tuban Tercanggih di Dunia
Saat ini, kilang minyak telah melakukan tahapan restorasi pantai dengan menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 270 orang. Jika tenaga kerja kurang maka akan ditambah.
Saat pengerjaan konstruksi berjalan, penyerapan tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 20.000. Sedangkan saat kilang beroperasi yaitu 2.500 pekerja.
Adapun lahan yang dibutuhkan untuk kilang Pertamina-Rosneft yaitu seluas kurang lebih 821 hektare, rinciannya lahan warga 384 hektare, KLHK 328 hektare dan lahan Perhutani 109 hektare.