Berita Ngawi

Cek-cok dengan Istri, Pria Ngawi Pukul Bayinya Berusia 5 Bulan Sampai Tewas, Ini Kronologisnya!

Gara-gara cek-cok dengan istri, Muhammad Juniarto (32), pria asal Ngawi, Jawa Timur tega membunuh anak kandungnya, Andini Ayuningtyas.

Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Musahadah
surya/rahadian bagus
Kapolres Ngawi AKBP Pranatal Hutajulu dan ilustrasi bayi. 

Komang mengatakan masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian Agnes. Tiga orang sedang diperiksa di Mapolres Kota Malang yakni Ery, ibu kandung Agnes Hermin Susanti dan tantenya.

“Saat ini sudah tiga orang. Dua orang tuanya sama budenya,” ucap dia.

3. Kelabui Tetangga

Rumah di Perumahan Tlogowaru Indah, Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Malang tempat Agnes meninggal.
Rumah di Perumahan Tlogowaru Indah, Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Malang tempat Agnes meninggal. (surya/aminatus sofya)

Salah seorang tetangga di dekat tempat Agnes ditemukan meninggal, Siti Asminah mengatakan Ery meminta bantuan sekira pukul 14.30 WIB.

Kala itu, Ery meminta Asminah menjaga bayi 1,5 bulan sebab dia ingin pergi ke RS Reva Husada.

“Dia (Ery) naik mobil. Katanya ada yang meninggal, saya pikir istrinya,” ujar Asminah.

Asminah mengatakan keluarga Ery tergolong tertutup dan jarang berinteraksi.

Keluarga Ery baru saja pindah ke rumah di itu sejak dua bulan lalu.

“Baru dua bulan lalu. Baru menyapa saya juga kemarin itu, biasanya ndak pernah,” pungkas Asminah.

Hasil Otopsi

Hasil otopsi pada tubuh Agnes terungkap, balita usia 3 tahun ini meninggal bukan karena tenggelam. 

Kapolres Malang Kota AKBP Dony Alexander mengungkap meninggalnya Agnes Arnelita disebabkan oleh pendarahan di lambung.

Sebelumnya, bayi berumur tiga tahun itu ditemukan meninggal dalam bak mandi rumahnya di Perumahan Tlogowaru Indah, Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

“Penyebab meninggalnya korban dari hasil autopsi jelas karena pendarahan di lambung yang disebabkan tekanan yang sangat keras. Nanti akan disinkronkan lagi dengan alat bukti lain,” ujar Dony, Kamis (31/10/2019).

Selain pendarahan lambung, ditemukan pula luka bakar di kaki serta memar di bagian punggung.

Hasil autopsi ini kata Dony, menjelaskan bahwa meninggalnya Agnes tidak disebabkan karena tenggelam.

“Penyebab kematian ini sudah jelas dari hasil pemeriksaan dokter bukan karena tenggelam. Kami akan seriuskan,” tutur dia.

Kebohongan Ery Terungkap

Tersangka kasus penganiayaan anak tiri hingga meninggal dunia, EA (36) ditunjukan pada wartawan dalam Konferensi Pers di Mapolres Malang Kota, Jumat (1/11/2019).
Tersangka kasus penganiayaan anak tiri hingga meninggal dunia, EA (36) ditunjukan pada wartawan dalam Konferensi Pers di Mapolres Malang Kota, Jumat (1/11/2019). (surya.co.id/hayu yudha prabowo)

Setelah melakukan pemeriksaan kepada para saksi termasuk kedua orangtua korban, polisi akhirnya menyimpulkan kematian Agnes karena dibunuh. 

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, kesimpulan polisi setempat berdasarkan beberapa fakta dan keterangan yang berseberangan dari informasi yang disampaikan pelaku.

"Modus pelaku yang awal tidak mengakui dan akhirnya mengakui melakukan kekerasan hingga korban meninggal dunia," katanya saat dikonfirmasi TribunJatim.com, kamis (31/10/2019).

Barung mengatakan, pelaku tega melakukan kekerasan tersebut ternyata didasari atas keinginan pelaku menegur korban yang saat itu buang air sembarangan.

"Korban buang air sembarang itu yang membuat pelaku emosi," jelasnya.

Kepada penyidik, lanjut Barung, pelaku mengakui serangkaian kekerasan yang berujung hilangnya nyawa korban.

"Dengan cara menginjak sebanyak dua kali ya ke punggung dan perut korban," terangnya.

Tak cuma itu, lanjut Barung, pelaku sempat membakar kaki korban dengan alasan si korban saat itu sedang menggigil.

"Dia ngaku bakar kaki korban dengan alasan korban menggigil," tuturnya.

Barung mengatakan, penyidik dari Satreskrim Polresta Malang masih terus memeriksa pelaku.

"Kami masih periksa pelaku," pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved