Kilas Balik
Menjelang Bu Tien Wafat, 3 Peristiwa Tak Biasa Menimpa Soeharto dan Pandangannya pun Tampak Kosong
Menjelang Bu Tien Wafat, 3 Peristiwa Tak Biasa Menimpa Soeharto dan Pandangannya pun Tampak Kosong. Berikut kisahnya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Selain itu, juga sudah ada rumah yang bagus dan kendaraan," ujar Probosutedjo.
Pada tahun 1947, Soeharto mulai menjalin cinta dengan Bu Tien.
"Saya melihat perubahan yang nyata pada diri mas Harto.
Dia mulai sering mematut diri dan wajahnya keliatan berseri-seri.
Dia sempat pergi beberapa kali ke solo menemui mbakyu Harto dan keluarganya yang sudah tinggal di sana.
Mungkin untuk melakukan pendekatan," ujar Probosutedjo.
Ia pun lalu melanjutkan kisahnya ketika Soeharto akan menikah.
"Mas Harto terbilang tenang menghadappi saat menjelang pernikahannya.
Dia tetap pergi dinas seperti biasa dan tidak ada persiapan berarti. Santai sekali," ujar Probosutedjo.

Pernikahan Soeharto dan Bu Tien digelar pada tanggal 26 Desember 1947.
"Pagi-pagi sekali mas Harto dan pengantarnya menuju Solo.
Hanya saudara sepupu Mas Harto, mas Soelardi, dan Pak Prawirowihardjo yang ikut ke Solo.
Saya diminta menjaga rumah karena toh nanti mas Harto juga akan membuat acara selamatan di Yogyakarta," cerita Probosutedjo.
Dari pernikahan Soeharto dan Siti Hartinah, terlahir 6 orang anak yang bernama Siti Hardijanti Rukmana (Tutut), Sigit Harjojudanto (Sigit), Bambang Trihatmodjo (Bambang), Siti Hediati Hariyadi (Titiek), Hutomo Mandala Putra (Tommy), dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek).