Lapsus

Anak 3 Tahun Kecanduan Gawai Susah Dikontrol, Sheila Cemas Si Buah Hati Jadi Pemarah

Kecanduan gadget ini mengakibatkan anaknya terlambat bicara. Ketika diajak ngobrol diam saja tidak merespons.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Cak Sur
pexels.com/Kaku Nguyen
KECANDUAN GAWAI - Ilustrasi seorang anak menggunakan gawai. 

"Pertama ketika dipisahkan dari gadget ya menangis, teriak, bahkan apa yang ada di dekatnya dilemparkannya. Menangis keras banget, hingga guling-guling ekstrem," paparnya.

Mawar bersama suaminya lalu membawa anaknya untuk menjalani beberapa terapi pengobatan psikologis hingga melakukan diet gadget. Dia sangat membatasi aktivitas anaknya ketika memegang gadget. 

"Biasanya anak sering kali melihat video kartun dari YouTube, kini semuanya distop.  Sekarang masih boleh melihat, tapi sangat dibatasi," katanya.

Ditambahkannya, proses terapi yang dilakukan untuk penyembuhan anaknya membutuhkan waktu yang cukup lama. Dari usianya 3,5 tahun hingga sekarang 7 tahun. 

Semenjak dibatasi pemakaian gadget ditambah terapi psikologis, anaknya  berangsur membaik. 

"Saat ini sudah ada kontak mata, interaksi, umur 5 tahun bisa ngomong satu kata, terus satu kalimat dan sekarang sudah bercerita," pungkasnya.

17 jam

RA (10), asal Surabaya mengakui kecanduan gadget sehingga dirinya tak bisa lepas dari smartphone.

Tiap hari minimal dia mengabiskan waktu dengan ponsel sekitar 17 jam.

"Saya tidak bermain ponsel ketika sekolah saja. Karena tidak diperbolehkan sama sekolah dan orang tua membawa ponsel," katanya, Minggu (20/10/2019).

RA menyebutkan, saat memegang ponsel dirinya akan langsung membuka aplikasi games. Aplikasi games yang dimainkannya jenis PUBG dan Mobile Legends.

"Saya biasanya bermain dengan teman, kadang online sendiri. Saya bermain di rumah karena tersedia wi-fi. Saya main kadang tengah malam sampai pukul 02.00 pagi. Pernah sampai telat sekolah juga," sebutnya.

UR (45), ibunda RA mengatakan, awalnya dia dan suami membelikan smartphone anaknya, karena RA ingin memiliki gawai. Setiap hari dia selalu merengek meminta belikan gawai.

"Akhirnya saya dan suami menurutinya. Tidak tahunya malah dia kecanduan ponsel. Tiap kumpul sama teman, dia selalu bermain game online. Di rumah pun juga begitu selesai mandi dan makan langsung main games.," ujarnya.

Sebetulnya UR sudah berupaya menyita ponsel RA, tapi dia malah marah dan memukul. Mau tak mau dia memberikan ponsel itu kepada anaknya kembali.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved