Reaksi Eks Danjen Kopassus Soal Pencopotan Kolonel Hendi, Bantah Penusukan Wiranto Dibilang Rekayasa
Mantan Danjen Kopassus, Agum Gumelar memberikan komentar terkait pencopotan jabatan Kolonel Kav Handi Suhendi akibat celotehan istrinya di facebook
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Mantan Danjen Kopassus, Agum Gumelar memberikan komentarnya terkait pencopotan jabatan Kolonel Kav Handi Suhendi akibat celotehan istrinya di facebook.
Kolonel Kav Handi Suhendi dicopot dari jabatan Dandim 1417/ Kendari lantaran unggahan istrinya berinisial IPDL di Facebook, yang berisi konten negatif terkait penusukan terhadap Wiranto
Dilansir dari Kompas TV, Sabtu (12/10/2019), menanggapi kasus tersebut, Agum Gumelar mengatakan seorang anggota TNI harus menjadi contoh dan teladan dalam menjalani kehidupan di era yang demokratis ini.
Apalagi sebagai patriot penjaga NKRI, selain menjaga Sapta Marga juga harus mampu membina keluarganya dengan baik.
"Karena jiwa Sapta Marga dan ini jadi pegangan termasuk di keluarga.
Mungkin ada gap komunikasi antara suami dengan istri atau suaminya pun terpapar, ini mungkin ya," kata Agum Gumelar dalam wawancara dengan Kompas TV, Sabtu (12/10/2019).
• Prajurit Kopassus Angkat Tangan Sambil Senyum Saat Dikepung Suku Papua, Padahal AK-47 Sudah Siap
• VIRAL di WhatsApp Ular Berkepala 7, Kulitnya Ditemukan di Tempat yang Diyakini Simpan Kekuatan Magis
• Pengantin Pria Kepergok Setubuhi Gadis Lain Jelang Nikah, Calon Istri Menjerit, Begini Kronologinya

Untuk itu Agum Gumelar mengaku mendukung langkah dan sikap tegas Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa.
"Kami tidak ingin TNI terpecah belah dan menyimpang sebagai pemegang sumpah prajruit.
Untuk mereka yang menyimpang ayo kembali ke Sapta Marga. Itu mutlak dan harus dipegang teguh," kata Agum Gumelar.
Agum Gumelar menjelaskan, selain menjaga kedaulatan negara, prajurit TNI juga memilik peran mengamankan teritorial, rakyat dan pemerintah.
"Jadi kami harus jadi unsur yang bisa mengamankan semuanya, ini berlaku untuk TNI AD, TNI AU, TNI AL.
Jadi ini tugas suami sang istri harus mengerti betul," ujar Agum Gumelar.
Dirinya mengaku hal ini memang tidak mudah.
Untuk itu istri seorang prajurit TNI harus paham betapa berat tugas suaminya.
Agum Gumelar mengaku tak habis pikir jika ada yang menuding kasus Wiranto cuma rekayasa
Mantan Komandan Jenderal Kopassus ini menyayangkan adanya tudingan seperti itu.
"Rekayasa gimana? Aduh yang bilang rekayasa betul-betul back mindnya benci sama pemerintah, sama tentara.
Gimana ya masih ada orang seperti itu, saya heran," kata Agum Gumelar.
Pria yang pernah menjabat sebagai Menko Polkam dalam Kabinet Persatuan Nasional pada 2001 di bawah kepemimpinan Abdurrahman Wahid (Gus Dur), ini mengaku tak habis pikir.
"Orang mengalami musibah dikatakan rekayasa. Saya lihat sendiri Pak Wiranto ini karib saya, satu angkatan dengan saya.
Beliau dioperasi selama 4 jam, dari peristiwa ditusuk sampai dibawa ke rumah sakit pendarahan sampai 3 liter kok masih dibilang rekayasa. Kebangetan!" kata Agum Gumelar.
Dirinya menilai, orang yang selalu tertanam kebencian akan dibalas dengan kebencian.
Menurutnya hal ini tidak elok jika diwariskan kepada anak dan cucu di masa depan.
Lebih lanjut Agum Gumelar minta aparat penegak hukum mengusut tuntas jaringan dari dua orang pelaku yang melukai Wiranto.
"Begini penyidik punya modal apa, 2 orang.
Ini pelaku hidup, kami harapkan bisa terungkap jaringnya jangan sampai terputus," kata Agum Gumelar.
Berikut video selengkapnya:
Diberitakan sebelumnya, ketegaran tampak dari raut muka Kolonel Kav Handi Suhendi setelah resmi dicopot dari jabatannya sebagai Dandim 1417/ Kendari, Sabtu (12/10/2019) siang.
Pencopotan dilakukan di di Aula Sudirman Markas Komando Resor Militer Kendari, Sabtu siang dipimpin langsung oleh Komandan Korem 143/Ho Kendari Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto Jabatan Komandan Kodim (Dandim) 1417/Kendari kemudian diserahkan kepada Kolonel Inf Alamsyah.
Pencopotan jabatan tersebut dipicu unggahan istri Hendi yang berinisial IPDL di media sosial Fecebook.
Istri Kolonel Hendi mengunggah konten negatif terkait penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.
Kolonel Kav Handi Suhendi baru bertugas di Kodim Kendari selama 55 hari.
Ia dianggap melanggar sapta marga di tubuh TNI sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 Pasal 8 a dan Pasal 9.
"Seorang prajurit tidak taat terhadap pimpinan dan melanggar Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.
Jadi ketika prajurit melanggar semua itu, maka konsekuensi harus diterima," kata Komandan Korem 143/Ho Kendari Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto.
Suami dari IPDL tersebut akan diserahkan ke Denpom Kendari untuk menjalani hukuman disiplin militer selama 14 hari ke depan, yakni penahanan ringan.
Penahanan terhitung mulai hari ini.
Sementara itu sang istri, IPDL telah dilaporkan TNI ke polisi karena dianggap melanggar UU No 19 Tahun 2016 tentang ITE.
Menanggapi pencopotan dirinya, Kolonel Hendi mengaku menerimanya.
"Saya terima, jadikan pelajaran, saya terima salah. Apapun keputusan dari pimpinan saya terima, dan memang itu mungkin pelajaran bagi kita semua," ujar Hendi kepada sejumlah wartawan usai Sertijab di Aula Sudirman Makorem Kendari, Sabtu siang.
"Ambil hikmah buat kita semua," kata Hendi.
Selain Kolonel Hendi, dua anggota TNI lainnya juga dicopot dari jabatannya, yakni Sersan Dua Z, dan Peltu YNS anggota POMAU Lanud Muljono Surabaya.
Pencopotan jabatan mereka dilatarbelakangi hal yang sama, yakni unggahan istri yang mengunggah konten di media sosial terkait kasus penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, pada Kamis (10/10/2019).
Berdasarkan pantauan Kompas.com, IPDN alias Irma Zulkifli Nasution hadir dengan mengenakan seragam hijau Persatuan Istri Tentara (Persit).
Beberapa kali, IPDN sempat terlihat meneteskan air mata.
Istri mantan Dandim Kendari itu tertunduk saat mendampingi suaminya.
Matanya berkaca-kaca saat pemberian ucapan selamat dari personel Kodim dan Korem, serta ibu-ibu anggota Persit Kendari.
Sementara itu, Kolonel Hendi tampak tegar menerima kenyataan pencopotan dirinya dari jabatan Komandan Kodim.
Siapa sebenarnya Kolonel Hendi Suhendi? Berikut ulasannya.
1. Baru 2 Bulan Menjabat
Kolonel Hendi Suhendi baru dua bulan menjabat sebagai Dandim Kendari.
Hal tersebut diketahui melalui laman http://kodim1417.kodam14hasanuddin-tniad.mil.id.
Upacara serah terima jabatan dari Letkol Cpn KRT Fajar Lutvi Haris Wijaya kepada Kolonel Hendi Suhendi digelar pada 19 Agustus 2019.
Di masa kolonel Hendi Suhendi, posisi Dandim baru diisi oleh prajurit yang berpangkat kolonel.
Sebab Kodim Kendari mengalami kenaikan status dari tipe B menjadi tipe A.
Upacara tersebut dipimpin oleh Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto.
Dilansir dari berbagai sumber, sebelum menjadi Dandim Kendari, Kolonel Hendi Suhendi pernah menjabat sebagai Dandim Bengkalis pada 2011.

2. Bertugas ke Luar Negeri
Kolonel Hendi Suhendi diketahui sempat bertugas di luar negeri.
Ia menjabat Atase Darat Kantor Atase Pertahanan (Athan) RI di Moskow, Rusia.
Berdasarkan akun resmi Facebook Pusat Penerangan TNI, posisi Kolonel Hendi Suhendi di Athan RI digantikan oleh Kolonel Inf Troy Hutagalung pada 2018.
3. Dicopot Gara-gara Status Istri
Kolonel Hendi Suhendi harus dicopot dari jabatan Dandim Kendari gara-gara ulah sang istri.
Istri Kolonel Hendi, Irma Zulkifli Nasution alias IPDL dianggap nyinyir terhadap peritiwa penusukan Menko Polhukam Wiranto yang terjadi pada Kamis (10/10/2019) di Pandeglang, Banten.
Ia dianggap melanggar hukum hingga sang suami pun terkena imbasnya.
Kolonel HS dicopot dari jabatannya dan mendapat hukuman penahanan selama 14 hari.
"(IPDL) melakukan postingan yang kami duga melanggar UU No 19 Tahun 2016 tentang ITE, maka akan kami dorong prosesnya ke peradilan umum," ujar kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa dalam konferensi pers di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Berikut bunyi status Irma yang mencelakai sang Dandim:

Meski tidak menulis nama Wiranto, status ini naik pada hari yang sama dengan penyerangannya.
Satu komentar yang mengungkit status pemilik akun sebagai istri Dandim Kendari ditanggapi reaktif oleh yang bersangkutan.
Sejumlah komentar lain juga mempertanyakan alasan pemilik akun membuat status nyinyir.
Dilihat Tribunjateng.com, akun tersebut sudah tidak ada di Facebook.