Kilas Balik
Prajurit Kopassus Angkat Tangan Sambil Senyum Saat Dikepung Suku Papua, Padahal AK-47 Sudah Siap
Prajurit Kopassus Angkat Tangan Sambil Senyum Saat Dikepung Suku Papua, Padahal AK-47 Sudah Siap. Berikut kisahnya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Seorang prajurit Kopassus memilih menggunakan cara unik saat ia dikepung suku pedalaman Papua
Padahal saat itu senjata AK-47 sudah siap di tangan, dan bisa saja ia langsung memberondong suku pedalaman yang mengepungnya cuma pakai tombak
Namun, prajurit Kopassus itu lebih memilih cara unik yakni dengan mengangkat kedua tangannya sambil tersenyum

• Reaksi Eks Danjen Kopassus Soal Pencopotan Kolonel Hendi, Bantah Penusukan Wiranto Dibilang Rekayasa
• VIRAL di WhatsApp Ular Berkepala 7, Kulitnya Ditemukan di Tempat yang Diyakini Simpan Kekuatan Magis
• Pengantin Pria Kepergok Setubuhi Gadis Lain Jelang Nikah, Calon Istri Menjerit, Begini Kronologinya
Dilansir dari Sosok.id dalam artikel 'Kisah Personel Kopassus Diterjunkan ke Hutan Papua, Terkepung Suku Pedalaman dan Disuruh Makan Daging Babi Mentah', berikut kisahnya
Saat itu tanggal 5 Mei 1969, 7 prajurit Kopassus ditambah 5 anggota Kodam XVII/Cenderawasih dan 3 warga asing dari televisi NBC, dikirim dalam sebuah misi penjelajahan hutan Papua.
Ikut pula 1 wartawan perang TVRI Hendro Subroto.
Tim ekspedisi itu dipimpin oleh Kapten Feisal Tanjung sebagai Komandan Tim dan Lettu Sintong Panjaitan sebagai Perwira Operasi.
Sasaran dari ekspedisi itu dinamai Lembah X yang berada di lereng utara pegunungan Jayawijaya.
Disebut Lembah X karena memang belum pernah terjamah dan tentunya liar.
Sedangkan dari pantauan udara sebelumnya, di sekitar lembah ada sebuah desa yang dihuni oleh suku pedalaman yang belum diketahui kebiasaan maupun adat istiadatnya.
Mengingat hal itu, Pangdam Cenderawasih Brigjen TNI Sarwo Edhie Wibowo berpesan agar tim siap untuk hadapi situasi terburuk.
Semua prajurit Kopassus dibekali senapan serbu AK-47 untuk menjaga diri dari kemungkinan terburuk.
Tim akan diterjunkan menggunakan pesawat C-47 Dakota.
Lokasi penerjunan dilakukan sebanyak 3 Stick dimana salah satu tim akan terjun di padang ilalang yang diperkirakan dihuni oleh suku terasing pemakan manusia.
Dikutip dari Sintong Panjaitan : Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, maka pada 2 Oktober 1969 penerjunan dilakukan.