Liputan Khusus

Pembangunan Bandara Kediri, Wakil Bupati Masykuri : Berdampak Positif di Sektor Ekonomi

Selama ini kita (Kabupaten Kediri) masih minim pada sektor ekonomi makro. Dengan adanya bandara dan akses jalan tol yang akan dibangun

surya.co.id/mohammad romadoni
Sejumlah warga di Dusun Tanjung telah sepakat tanah dan rumahnya dibebaskan. Mereka telah meninggalkan kediaman mereka beberapa waktu yang lalu. Kini yang tersisa hanyalah puing-puing rumah bekas pembongkaran, Rabu (2/10/2019). 

SURYA.co.id | KEDIRI - Tinggal menghitung beberapa bulan lagi, pembangunan proyek Bandara Kediri akan dimulai.

Kehadiran bandara baru ini diyakini bisa memberikan dampak positif di sektor ekonomi.

Wakil Bupati Kediri Masykuri meyakini Bandara Kediri akan membuat laju pertumbuhan ekonomi makin cepat.

Selain itu, Kediri bisa jadi sentral pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.

"Selama ini kita (Kabupaten Kediri) masih minim pada sektor ekonomi makro. Dengan adanya bandara dan akses jalan tol yang akan dibangun, tentu akan mengundang para investor. Itu bisa menimbulkan multiplier effect juga," katanya, Selasa (1/10/2019).

Akses tol yang akan dibangun, kata Masykuri yakni Kertosono-Kediri, lalu Tulungagung-Kediri, dan jalan pendukung Sukorejo-Batu-Kediri.

Pemkab Kediri juga menyiapkan akses penunjang menuju bandara dengan membangun Jembatan Picang.

Pembangunan jembatan dimulai paling lambat 2020.

Dia melanjutkan, selain itu, industri kargo udara juga akan menggeliat.

Oleh sebab itu, butuh adanya area pergudangan di sekitar bandara.

Di sisi lain, industri lokal dengan produk kerajinan atau kuliner bakal turut berkembang.

Produk mereka akan diburu para penumpang maupun wisatawan.

"Nanti kami proyeksikan untuk pergudangan lahan seluas 500-1000 hektare. Tapi sekarang konsen pembebasannya 500 hektare. Karena penerbangan pertama baru melayani domestik saja," ucapnya.

Di sisi lain, industri lokal dengan produk kerajinan, biro travel, dan kuliner bakal turut berkembang.

Produk mereka akan diburu para penumpang maupun wisatawan.

"Karena daya beli tinggi, mereka akan meningkatkan volume produksi dan kualitasnya semakin kompetitif," imbuhnyanya.

Masykuri mengungkapkan, banyak tenaga kerja yang terserap seiring operasionalisasi bandara. Warga sekitar akan diberdayakan.

Otomatis, hal itu membuat angka pengangguran jadi turun.

"Untuk yang non teknis, dibutuhkan pekerja yang diambil dari warga sekitar. Lalu yang teknis, tentu dikerjakan oleh tenaga profesional," paparnya.

Dia menyebutkan, tak hanya berdampak pada sektor ekonomi, pertumbuhan sektor pariwisata bakal terkerek naik pula. Sebab, Bandara Kediri melayani penerbangan internasional.

Salah satu rute penerbangan, lanjut Masykuri, yakni Kediri-Australia.

Bandara Kediri juga disebut-sebut sekelas bandara di Eropa.

"Pemerintah Kota Kediri dan Kabupaten Kediri sudah bersiap-siap menyambut adanya bandara baru. Yang disiapkan pertama yakni wisata representatif. Kediri punya wisata alam yakni Gunung Wilis dan Gunung Kelud. Kalau nanti proyeksi kami ke Aerocity, kami haris mempersiapkan tempat wisata lokal lain di sekitar bandara," sebutnya.

Bandara Kediri memiliki runaway sepanjang 3.300 meter.

Artinya pesawat berbadan besar bisa take off maupun landing di bandara ini.

Karena jadi jujukan pesawat berbadan besar, kata Masykuri, bisa jadi pemberangkatan ibadah haji maupun umroh bisa melalui Bandara Kediri.

"Kemarin dengan Bu Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jatim) sudah membicarakan hal ini. Tapi keinginan saya asrama haji di Kediri berbintang tiga, merangkap seperti hotel. Lalu asrama haji itu milik pemerintah daerah, jadi cash flownya bisa berputar di situ," pungkasnya. (Danendra/Mohammad Romadoni/Didik Mashudi)

Sumber: Surya Cetak
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved