Berita Surabaya

BERITA SURABAYA POPULER Hari ini, Tes Narkoba Sebelum Nikah & 2 Oknum ASN Kepergok Berduaan di Hotel

BERITA SURABAYA POPULER Hari ini, Tes Narkoba Sebelum Nikah & 2 Oknum ASN Kepergok Berduaan di Hotel

Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
surabaya.tribunnews.com/sutono
(Ilustrasi) Tes narkoba belasan anggota Satpol PP di Satresnarkoba Polres Jombang, Selasa (3/9/2019) 

SURYA.CO.ID - Simak Berita Surabaya Populer hari ini, Senin, 23 September 2019 yang diantaranya ialah berita terkait tes narkoba sebelum pernikahan.

Peraturan tes narkoba sebelum pernikahan di Jawa Timur cukup meresahkan sejumlah pasangan yang hendak menikah.

Namun, pihak terkait memastikan calon pengantin tidak perlu khawatir akan tes narkoba tersebut, lantaran hal ini bertujuan untuk memberantas pengguna barang haram narkoba.

Selain itu, adapula berita terkait dua ASN yang diduga selingkuh setelah terciduk berduaan di kamar hotel di kawasan Gubeng oleh istrinya sendiri.

Untuk berita selengkapnya, berikut telah SURYA.CO.ID rangkum Berita Surabaya Populer untuk Anda.

1. Calon Pengantin di Jatim Jangan Cemas, Ini Maksud & Tujuan Tes Narkoba sebelum Pernikahan

BNN Kota Malang menggelar uji tes urine di Bandara Abdulrachman Saleh, Sabtu (25/6/2016)
(Ilustrasi) BNN Kota Malang menggelar uji tes urine di Bandara Abdulrachman Saleh, Sabtu (25/6/2016) (surya/aflahul abidin)

Warga Surabaya yang saat ini hendak menikah cemas dengan aturan baru yang mewajibkan mereka tes narkoba.

"Kalau itu sudah aturan, saya manut. Tapi sedikit cemas juga, bagaimana kalau di antara kami calon pengantin ada yang positif kena narkoba," reaksi Ginanjar, pemuda asa Jambangan, Surabaya, Minggu (22/9/2019).

Pria yang tinggal di Pagesangan ini belum tahu aturan baru tersebut. Aturan itu dinilai terlalu intervensi, sebab setiap calon pengantin pasti sudah saling mengenal termasuk apakah ada potensi narkoba atau tidak. 

Fitri, warga perempuan lain di Surabaya juga menyayangkan untuk hal narkoba harus masuk hingga ke proses suci pernikahan.

BERITA PERSEBAYA POPULER Hari ini, Jelang Lawan Bali United, Irfan Jaya Cedera & Fakta Diogo Campos

5 Fakta Lengkap Pasutri Jember Kena Begal di Lumajang & Suami Tewas Dibacok, Kapolres: Tembak Pelaku

Jelang Pilwali Surabaya 2020, Armuji Manfaatkan Malam Minggu Untuk Dekati Warga

Dirinya yang belum menikah sudah pasti mengenal baik calonnya termasuk apakah dia pengguna narkoba atau tidak.

"Dulu kenapa tidak ada aturan itu. Menurut saya aturan ini tidak terlalu penting kalau hanya untuk mengetahui keberadaan pengguna narkoba. Saya menikah dengan calon suami tentu tahu persis siapa dia," kata Fitri. 

Perempuan ini belum paham misi Kemenag Jatim bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jatim mewajibkan calon pengantin wajib tes narkoba. Mereka harus tes urine yang dilakukan BNN di setiap kabupaten kota. 

Hasilnya sebagai syarat wajib yang dilampirkan saat mengurus pernikahan di KUA dan Dispenduk Capil bagi non-Muslim.

"Bagi saya yang belum menikah pasti tahu ciri-ciri kena narkoba apa tidak. Kalau sekarang diwajibkan tes narkoba hanya bikin ribet," kata Fitri.

BNN Provinsi Jatim

Bersama Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jatim telah menandatangani MoU untuk pencegahan sekaligus memerangi narkoba di Jatim. Kesepakatan kedua institusi ini sekitar pertengahan Juli 2019.

Pengguna narkoba secara formal akan terlacak melalui proses pernikahan. Mereka yang hendak menikah wajib  tes narkoba.

"Sejak Agustus lalu kami terus gencar melalukan sosialisasi bahwa setiap kedua calon mempelai wajib menyertakan hasil tes narkoba ke KUA.

Kami tinggal menerima surat pernyataan dari BNN saja," kata Kabid Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais) Kemenag Jatim Atok Illah.

Pernyataan hasil tes narkoba kedua calon pengantin itu sebagai syarat keduanya memproses pernikahan mereka ke KUA. Atau bagi non muslim mencatatkan pernikahan mereka ke Dispenduk Capil. 

Plt Kepala Kanwil Kemenag Jatim Amin Mahfud menuturkan bahwa pihaknya juga menjadi bagian dari institusi yang ikut memerangi narkoba.

"Ini sesuai Perda. Kami berkolaborasi dengan BNN untuk sama-sama mencegah dan ayah memenangi narkoba," katanya.

Kemenag Jatim ini tengah menyiapkan seluruh infrastruktur bersama BNN Provinsi Jatim. Kemenag Jatim sudah terus melalukan sosialisasi ke seluruh Kemenag kabupaten kota. Seluruh 38 Kemenag di Jatim wajib memberlakukan aturan baru itu. 

Amin menjelaskan bahwa pihaknya memberlakukan tes narkoba itu tidak dalam rangka mengintervensi hingga ke masalah pribadi calon pengantin.

Amin berharap agar semua masyarakat bisa memahami aturan baru ini. Awalnya memang akan terlihat janggal karena bisa jadi keluarga atau calon pengantin risih.

Namun tes untuk mengetahui apakah yang bersangkutan terkait narkoba atau tidak. Amin menyebut tes narkoba itu tak perlu dianggap hal yang menakutkan.

Saat ini juga sudah dirancang dirancang petunjuk teknis menyangkut hal detail terkait tes narkoba itu, termasuk kapan mereka harus tes narkoba.

2. Dua Oknum ASN Pemkab Sumenep Diduga Selingkuh, Dipergoki Istri di Hotel Kawasan Gubeng Surabaya

GF (kaus putih), saat diperiksa polisi Polsek Gubeng. GF diduga melakukan selingkuh dan dipergoki oleh istrinya di sebuah hotel kawasan Gubeng. GF dan selingkuhannya diduga berstatus ASN Pemkab Sumenep
GF (kaus putih), saat diperiksa polisi Polsek Gubeng. GF diduga melakukan selingkuh dan dipergoki oleh istrinya di sebuah hotel kawasan Gubeng. GF dan selingkuhannya diduga berstatus ASN Pemkab Sumenep (istimewa)

Dua pasangan tak terikat pernikahan ketahuan sedang asyik berduaan di sebuah kamar hotel di Gubeng, Minggu (21/9/2019).

Mereka berdua diduga oknum aparatur sipil negara (ASN) Kabupaten Sumenep berinisial GF (40) dan DA (35).

GF diduga bekerja di Dinas Pariwisata Sumenep, sementara DA seorang bidan.

Perbuatan keduanya itu diketahui langsung oleh istri GF, yakni HD.

HD kemudian melabrak keduanya di salah satu kamar hotel di kawasan Gubeng.

Keributan ini membuat mereka bertiga digelandang ke Mapolsek Gubeng.

Kanitreskrim Polsek Gubeng, AKP Oloan Manulang, membenarkan bahwa ada pasangan tidak resmi yang diduga oknum ASN yang digrebek oleh istri salah satu pasangan itu.

"Digrebek istrinya sendiri," kata Oloan, Minggu (22/9/2019).

Saat berita ini ditayangkan, Oloan menyebut masih memeriksa GF, suami yang dipergoki istrinya (HD) itu.

"HD langsung lapor ke Mapolsek Gubeng," kata Kanit Reskrim Polsek Gubeng, AKP Oloan Manulang, Minggu (22/9/2019).

Oloan mengungkapkan pihaknya bersama HD langsung mendatangi hotel yang berada di kawasan Gubeng itu pukul 04.30 wib.

Oloan menyebut dugaan HD terbukti ketika mendapati GF dan DA berduaan di kamar hotel itu.

"Diamankan saat mereka sedang istirahat," sambungnya.

Kedua pasangan tak resmi itu langsung digelandang menuju Mapolsek Gubeng.

Sejumlah barang bukti turut diamankan.

Saat ini, GF sedang menjalani pemeriksaan di Mapolsek Gubeng.

"Diduga selingkuh, tapi kami masih menunggu hasil visum," terangnya.

3. Pencopet Modus Muntah di Angkot Ditangkap, Ternyata Sudah Sering Beraksi di Surabaya

Abdul Rokib (kiri), copet yang kerap beraksi di dalam angkot di Surabaya.
Abdul Rokib (kiri), copet yang kerap beraksi di dalam angkot di Surabaya. (surabaya.tribunnews.com/willy abraham)

Polisi meringkus Abdul Rokib, warga Simolawang, Surabaya, Minggu (22/9/2019).

Dia ditangkap karena mencopet. Aksi terakhirnya dilakukan di angkot dengan modus muntah. 

Kanit Reskrim Polsek Gayungan, Ipda Hedjen mengatakan, dalam beraksi, pelaku berjumlah 2 orang dengan tugas masing-masing. 

Salah satu tersangka, Abdul Rokib (37), bertugas sebagai eksekutor. Sedangkan satu pelaku lainnya yang berhasil kabur, Giono, bertugas sebagai mengalihkan perhatian korban.

Saat di dalam angkot pelaku mengapit korban yang bernama Sugeng.

Saat melintas di Jl Ahmad Yani, Surabaya, Giono beraksi dengan muntah-muntah. Dia sengaja memuntahkan sesuatu dari mulutnya itu dan mengenai korban.

"Pas korbannya itu merasa jijjk, langsung Rokib beraksi mengambil dompet korban yang diletakkan di saku dalam jaket," ujarnya, Minggu (22/9/2019).

Sugeng langsung membersihkan tangan dan pakaiannya yang terkena muntah Giono. Langsung saja Giono meminta maaf dan ikut membersihkan pakaian korbannya.

Dengan alasan masuk angin, kedua tersangka itu meminta supir angkot mengambil lajur kiri. Mereka ingin turun.

Tidak lama dari posisi mereka turun, korban tersadar, saat meraba saku jaket, dompet miliknya hilang. Dia langsung meminta kepada supir untuk berhenti. Dia langsung berlari mengejar dua bandit jalanan itu.

Mengetahui korbannya sadar, dompet berwarna coklat milik korban langsung dilempar, dan uangnya berhamburan di jalan. Korban terus berteriak copet dan didengar warga dan Polisi yang sedang bertugas. Dua anggota polisi mengejar pelaku.

"Rokib berhasil kami amankan, sedangkan Giono melarikan diri," tambahnya.

Saat diperiksa, Rokib mengaku kerap beraksi di dalam angkot jurusan Surabaya - Bungurasih atau Bungurasih ke Sidoarjo.

"Keduanya sudah satu tahun beroperasi dengan bergonti-ganti jam dan trayek lyn untuk mengalihkan perhatian sopir dan penumpang tetap lyn," paparnya.

Terkait barang yang dicuri, mereka tidak melulu mengincar dompet. Barang berharga milik korban yang mudah diambil langsung diembat saat lengah.

Kini, Rokib telah diamankan di Mapolsek Gayungan. Sedangkan, rekan duetnya, Giono sedang dalam pengejaran polisi.

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved