Sudah Izin Gubernur, Kepala Dinas ESDM Setiajit Akan Hadiri Fit And Proper Test di PDI Perjuangan
"Insyallah saya akan hadir besok pagi. Karena besok hari kerja maka saya sudah mengajukan izin pada Ibu Gubernur dan juga Pak Sekda," kata Setiajit.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | SURABAYA - Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, Setiajit, memastikan akan hadir dalam fit and proper test calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDIP untuk Pilkada Serentak se-Provinsi Jawa Timur yang digelar DPD PDIP Provinsi Jawa Timur besok pagi (19/9/2019).
Sebagaimana diketahui, Setiajit sudah mendaftarkan diri untuk mengikuti penjaringan kepala daerah PDIP untuk maju sebagai bakal calon Bupati Tuban di Pilkada serentak 2020 mendatang.
Untuk mengikuti fit and proper test besok, Setiajit mengaku sudah memohon izin pada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan juga Sekdaprov Jawa Timur, Heru Tjahjono untuk bisa hadir mengikuti proses tersebut.
"Insyallah saya akan hadir besok pagi. Karena besok hari kerja maka saya sudah mengajukan izin pada Ibu Gubernur dan juga Pak Sekda untuk bisa mengikuti proses yang dilakukan oleh PDIP," kata Setiajit.
Ia mengaku tidak memiliki persiapan khusus untuk fit and proper test. Namun ia mengaku siap untuk menampilkan yang terbaik dari dirinya untuk bisa mendapatkan kendaraan dari PDIP guna melaju di Pilbup Tuban 2020 mendatang.
"Saya tidak pernah ada persiapan khusus. Tapi ya insyallah pede saja, karena sejauh ini dalam berkarir saya tidak pernah cidera. Sebab yang dilihat besok pasti termasuk track record juga," tegas Setiajit.
Setiajit pernah menjabat sebagai Plt Bupati Jombang, lalu juga menjadi Plt Bupati Bojonegoro dan juga menjabat Kepala Bakorwil Bojonegoro.
Selain itu pengalaman keorganisasian juga banyak dijalaninya sejak muda. Seperti KNPI, Angkatan Muda Pembangunan Indonesia, dan juga banyak lagi.
Sebagai ASN Pemprov Jawa Timur dengan pangkat jabatan Eselon II, memutuskan untuk maju sebagai calon kepala daerah tentunya bukan keputusan mudah. Bahkan ada konsekuensi yang harus diambil.
Dalam aturan perundangan, calon kepala daerah untuk mendaftarkan diri harus sudah tidak berstatus ASN, TNI maupun Polri.
Terkait hal itu, Setiajit mengaku siap untuk mundur. Ia yang seharusnya pensiun di tahun 2021 itu siap untuk mengajukan pensiun dini dan mundur dari jabatannya sebagai ASN Pemprov Jawa Timur.
"Saat mendaftarkan diri ke KPU saya siap mundur dari PNS. Ya orang berjuang kan begitu. Nggak apa-apa mundur dengan pensiun dini, toh ini juga untuk pengabdian," kata Setiajit.
Terlebih ia adalah putra daerah asli Tuban. Setiajit juga pernah maju sebagai Cabup Tuban. Namun sepuluh tahun lalu ia belum terpilih.
Dan selama sepuluh tahun terakhir ia merasa belum ada perubahan atau pembangunan yang signifikan di Kabupaten Tuban. Sehingga membuatnya terpanggil kembali untuk ikhtiar memajukan tanah lahirnya di Tuban.
Di sisi lain, sebagai ASN yang bertekad untuk pindah jalur ke politik, tentunya Setiajit meminta izin pada pimpinannya. Dalam hal ini, Setiajit mengaku sudah meminta izin dari Khofifah.
"Saya sudah izin gubernur untuk proses ini. Saya izin ke ibu secara langsung. Dan alhamdulillah ibu bilang 'Wes tak restui' bahkan sambil pegang kepala saya, beliau sudah saya anggap ibu sendiri. Bahkan beliau juga menambahkan dengan nada guyon bahwa Ibu menang di Tuban saat Pilgub lalu," kata Setiajit mengutip percakapannya dengan Khofifah.