BEDA dengan Aulia Kesuma, Istri di Padang Ini Bunuh Sendiri Suami dan Aksinya Nyaris Tak Ketahuan
Kasus Istri bunuh suami makin marak akhir-akhir ini setelah kasus Aulia Kesuma dan kasus di Siak, Riau terungkap. Kini kasus di Padang.
Kasus Istri bunuh suami
Makin marak akhir-akhir ini
Setelah kasus Aulia Kesuma dan kasus di Siak, Riau terungkap
Kini terungkap pula kasus Istri bunuh suami di Padang
-------------------------------------
SURYA.co.id | PADANG - Bedanya kasus Istri bunuh suami antara Aulia Kesuma, kasus di Padang ini dilakukan sendiri oleh istri korban.
Dia tidak menyewa algojo untuk menghabisi nyawa suaminya. Hanya dengan cara merebut kapak dari tangan sang suami, istri di Padang berinisial SIL (46) ini menghabisi lelakinya itu.
Bahkan, aksi pembunuhan itu nyaris tak diketahui oleh tetangganya. Dia mampu menyembunyikan aksinya selama 2 bulan.
SIL yang membunuh suaminya di malam hari, langsung menguburkannya di belakang rumahnya.
Kasus Istri bunuh suami berinisial TN di Padang ini terjadi di Nagari Sopan Jaya, Kecamatan Padang Laweh, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.
Polisi baru tahu adanya kasus pembunuhan ini, setelah laporan masyarakat yang curiga korban tidak pernah kelihatan beberapa bulan belakangan.
• 2 Upaya Keji Aulia Kesuma Gagal Bunuh Suami dan Anak Tiri hingga Akhirnya Sewa Pembunuh Bayaran
• LAGI! Istri Sewa 2 Algojo untuk Habisi Suami di Siak, Ada 4 Kemiripan dengan Kasus Aulia Kesuma
• UPDATE 4 Fakta Baru Istri Bunuh Suami & Anak Tiri, Aulia Kesuma Tak Konsisten & Mantan ART Diamankan
Beranjak dari laporan itu, pihak kepolisian melakukan penyelidikan atas hilangnya korban.
Alhasil, polisi mendapatkan hasil bahwa korban dibunuh oleh istrinya.
Hilangnya jasad korban, ternyata dikubur di belakang kediamannya di Nagari Sopan Jaya, Kecamatan Padang Laweh, Kabupaten Dharmasraya.
"Setelah kita melakukan penyelidikan, akhirnya diketahui korban telah dibunuh dan dikubur di dekat rumahnya," kata Kapolres Dharmasraya AKBP Imran Amir yang dihubungi Kompas.com (jaringan SURYA.co.id), Senin (2/9/2019).
Imran mengatakan selain mengamankan SIL, pihaknya juga mengamankan dua anaknya untuk dimintai keterangan.
Kronologi
Peristiwa pembunuhan yang dilakukan istri terhadap suami itu terjadi 23 juni 2019 lalu.
Imran mengatakan pelaku melakukan pembunuhan dengan mengunakan sebilah kapak.
Saat itu, antara pelaku dan korban terjadi pertengkaran.
"Kejadiannya sekitar jam 9 malam. Mereka ribut di rumah, si suami mengambil kapak. Nah karena korban dalam keadaan mabuk, kapak dapat diambil pelaku. Kapak langsung dilayangkan ke korban," ujarnya.
Kapak yang digunakan pelaku persis mengenai kepala korban hingga tewas di lokasi kejadian.
Untuk menghilangkan jejak, korban dikuburkan di belakang kediamannya.
"Kapak dilepas dari kepala korban setelah jasad korban dikubur pelaku," katanya.
Skenario Aulia Kesuma habisi suami
Polisi membeber skenario lengkap Aulia Kesuma (45) untuk membunuh suami dan anak tirinya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M Adi Pradana alias Dana (25).
Tak cuma m enabur obat tidur dalam jumlah banyak di minuman jus, Aulia Kesuma juga sempat merayu sang suami dengan mengajaknya berhubungan badan.
Skenario Aulia Kesuma ini hampir gagal ketika Dana tiba-tiba melawan, namun dengan bantuan empat algojo akhirnya suami dan anak tirinya bisa dihabisi.

Berikut skenario Aulia Kesuma selengkapnya!
1. Diberi Obat Tidur di Dalam Jus
Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menyebutkan bahwa sebelum dilakukan pembunuhan itu, tersangka AK telah menyiapkan obat tidur dosis tinggi untuk melumpuhkan kedua korban.
"Tersangka AK ini sudah membeli obat tidur sebanyak satu lempeng artinya sebanyak 10 butir, seharusnya normalnya satu butir ini 10," kata Nasriadi.
Lebih lanjut, obat tidur dosis tinggi itu kemudian dibuat bubuk dan dimasukan ke dalam dua jus yang sengaja dibeli pelaku untuk suami dan anak tirinya.
"Membeli tiga jus, jus pertama untuk dia supaya tidak ada kecurigaan dengan suaminya, jus kedua untuk (korban) suaminya dan jus ketiga disiapkan untuk (korban) Dana yang ditempatkan di kulkas yang biasa mereka minum jus," katanya.
2. Diajak Berhubungan Badan
Skenario menaruh obat tidur di jus berhasil.
Pupung Sadili meminum jus itu saat berada di ruang tamu.
Saat itu pula, pembunuh bayaran sudah dia jemput dan bersiaga sambil bersembunyi di garasi menunggu perintah dari Aulia Kesuma.

AKBP Nasriadi menjelaskan bahwa Aulia Kesuma kemudian mengajak suaminya itu masuk ke kamar untuk melakukan hubungan intim.
"Sebelum melakukan hubungan suami istri itu, Edi Chandra sudah meminum jus tersebut, minumnya di ruang tamu sebelum masuk ke kamar," kata Nasriadi.
Setelah melakukan hubungan suami istri, Pupung Purnama melakukan Yoga seperti kebiasaannya sebelum tidur.
Namun, karena efek dari obat tidur, korban tertidur di lantai dengan posisi terlentang.
"Aulia memastikan Edi apakah tidur pulas apa belum. Setelah diyakini pulas, sekitar pukul 21.30 WIB, AK memanggil si SG sama AG (eksekutor) untuk masuk ke ruangan tersebut. Nah di situ lah dilakukan eksekusi terhadap Edi Chandra dengan cara dibekap dengan handuk yang sudah dibauri dengan alkohol, tangan dipegang dan sebagainya sampai diyakini korban meninggal dunia," kata Nasriadi.
3. Hampir Gagal
Setelah itu, para eksekutor bergegas kembali bersembunyi menunggu kedatangan korban kedua yakni anak tiri Aulia Kesuma, M Adi Pradana alias Dana (23) yang pergi ke luar rumah.
"Sebelum Dana pulang, datanglah saudara Kelvin anak kandung Aulia.
Aulia mengatakan kepada Kelvin bahwa Edi Chandra telah diselesaikan, tinggal menunggu Dana," cerita Nasriadi.
Dia menerangkan bahwa ketika Dana pulang, pemuda 23 tahun itu langsung menuju kulkas mengambil jus yang telah ditaburi dengan obat tidur.
Nasriadi mengatakan, Kelvin bertugas untuk memantau korban Dana setelah meminum-minuman tersebut.
"Lalu Kevin (KV) mengajak Dana untuk main game atau ngobrol seperti ada miras, dan (korban) Dana tertidur. Setelah dipastikan, baru Kelvin memanggil ibunya dan dua eksekutor tersebut untuk mengeksekusi Dana," katanya.
Namun saat akan dieksekusi, Dana sempat berontak dan terjadi perlawanan.
"Sehingga Dana agak dipukul dadanya sehingga ada ceceran darah di sprei.
Setelah dipastikan meninggal baru dibawa dari atas ke bawah disatukan dengan mayat korban Edi," katanya.
Dana, Korban Kekejian Ibu Tiri Aulia Kesuma ternyata Teman Al Ghazali (instagram)
4. Sempat bakar rumah
Nasriadi mengatakan, para tersangka pembunuhan ayah dan anak yang dibakar di Sukabumi, sempat merencanakan membakar rumah korban untuk menutupi jejak pembunuhan.
Namun, rencana tersebut gagal lantaran rumah tak seluruhnya terbakar.
"Besok paginya mereka merencanakan untuk membakar rumah tersebut. Jadi seakan-akan mayat tersebut adalah mayat yang meninggal dalam kebakaran rumah," kata Nasriadi, Kamis.
Kebakaran pun direncanakan dengan merakit obat nyamuk spiral yang ujungnya dipasangi korek api yang dibuat tersangka SG.
Tersangka Kelvin kemudian mengambil bensin di motor.
Bensin kemudian disiramkan di garasi, kamar utama dan di kamar dana, baru dirakit rakitan tersebut di tempat yang sudah disiram bensin.
5. Pilih Lokasi Pembakaran
Nasriadi menjelaskan mengapa tersangka membuang jasad korban di Sukabumi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan pihaknya, pelaku berencana membuangnya ke tempat sepi yang jauh dari lokasi pembunuhan.
Menurut Nasriadi, pelaku pernah melewati lokasi itu saat mengantarkan anak tirinya, Dana, ke sebuah pesantren di Sukabumi.
"Karena dia terpikir dulu pernah mengantar (korban) Dana ke salah satu pesantren di Parung Kuda, dia terpikir untuk membuangnya di daerah Sukabumi Kabupaten," katanya. (TribunnewsBogor/ Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hilang Dua Bulan, Pria Ini Ternyata Dibunuh Istri Sendiri dengan Kapak"