TERUNGKAP 3 Strategi Egianus Kogoya Manfaatkan Kerusuhan di Papua, Rekrut KKB Papua yang Tak Eksis

Egianus Kogoya dan KKB Papua pimpinannya diduga melakukan pergerakan untuk memanfaatkan beberapa aksi protes yang sedang marak terjadi di Papua

istimewa
Egianus Kogoya dan anggota KKB Papua 

Dari pembicaraan selama 15 menit, Victor menilai Egianus merupakan sosok terpelajar, berbeda dengan masyarakat lain yang ada di pegunungan.

Namun, Egianus yang mengetahui bahwa ia sedang berbicara dengan seorang Jurnalis meminta agar hasil pembicaraan mereka tidak diberitakan.

4. Keberadaannya di Tempat Terpencil

Egianus Kogoya yang disebut-sebut sebagai otak aksi KKB Papua ini berada di sebuah daerah terpencil.  

Untuk bertemu dengan Egianus, Victor menyebut ada pihak lain yang tidak bisa ia sebutkan membantu untuk membuatkan janji.

Pertemuan pun diatur pada tengah malam.

Sebelum bertemu, Victor Mambor memperkirakan, saat itu ia harus berjalan kaki sekitar 2 jam sebelum tiba di lokasi Egianus.

"Jalan gelap, saya ikut arahan saja. Saya tidak tahu itu kami jalan ke arah mana, sampai tiba di perkampungan," kata Victor

Rupanya, Egianus sudah menunggu Victor di dalam sebuah honai (rumah adat suku pegunungan).

Pertemuan pun berlangsung hanya sebentar, sekitar 15 menit.

Egianus Kogoya saat menyerukan boikot pilpres dan tuntut merdeka
Egianus Kogoya saat menyerukan boikot pilpres dan tuntut merdeka (Facebook)

Seorang pengamat terorisme Sidney Jones menyebutkan, kelompok Egianus Kogoya merupakan sindikat dari Kelly Kwalik, komandan sayap militer Organisasi Papua Merdeka ( OPM).

Sedangkan Kelly Kwalik tewas dalam penyergapan polisi pada 2009 silam.

Peristiwa penembakan 19 pekerja di Nduga oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tak luput dari pengamatan pengamat terorisme Sidney Jones.

Menurut pengamat terorisme Sidney Jones, Egianus Kogoya dan anak buahnya dikenal lebih militan dan mayoritas masih muda.

Mereka pernah membuat keributan pada Juli lalu saat mencegah pelaksanaan pemilu.

"Biasanya OPM ini terdiri dari faksi-faksi. Di Nduga, satu faksi yang berkuasa dan sempalan dari Kelly Kwalik yang dulu bergerak di Timika. Tapi orang-orang ini muda dan lebih militan," ujar pengamat terorisme Sidney Jones kepada BBC News Indonesia.

Bayaran Mahal 4 Pembunuh yang Panggang Jasad Bapak & Anak di Sukabumi, Kakak Korban Beri Pengakuan

Seorang Wanita Nekat Menemui Soeharto Demi Minta Izin Menyusup ke Papua, Ternyata Punya Misi Khusus

5 Fakta Gugatan Mulan Jameela Istri Ahmad Dhani Dikabulkan Jadi DPR RI, Ini Reaksi Gerindra & KPU

Perjuangan Lulu Tobing Bisa Dinikahi Cucu Raja Kapal, Pernah Batal Cerai dari Cucu Presiden Soeharto

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved